Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2004

Mengulang Rasa Membuat Asa

Mengulang Rasa Membuat Asa Berpikirlah tentang sepotong kue tart. Tart apa? Mungkin kau akan bertanya. Bagaimana kalau tart strawberry? Hemm…..bentuknya prisma segitiga, dengan sapuan cream putih. Diatasnya ada potongan strawberry merah. Cantik sekali. Menggoda. Aku sering melihatnya di toko kue dekat kampus. Ingin mencicipi, tapi entah bisa dimakan entah tidak. Ingin tanya, kurang pede. Tampaknya mahal pula. Jadi hanya bisa membayangkan rasanya saja terkadang menelan air liur diam-diam. Delapan bulan di Jepang, baru dua kali aku makan tart strawberry. Satu kali waktu seorang senpai ulang tahun dan dia membuat sendiri tart itu. Satu potong lain diberi teman se-lab yang orang Jepang . “Taberareru yo…” Katanya dengan penuh semangat mengajakku makan kue bersama dengan kawan-kawan lab yang lain. Dia mengangsurkan satu potong tart khusus untukku. Aku ingat, saat itu mataku menghangat, membayangkan kerepotan yang dia buat di toko kue, mencari sepotong kue yang bahan-bahannya s

Pasrah

Ditulis beberapa pekan yang lalu. Saya `muat` untuk mengiringi doa buat yang lagi berjuang... PASRAH Beberapa sahabat saya sedang mengerjakan tugas akhirnya di tahun ketujuh S1. Di kampus kami, ITB, angkatan 97 harus lulus maksimal bulan Juli-Agustus ini. Kalau tidak, mereka akan keluar tanpa toga dari kampus, alias DO. Mereka sama sekali tidak bodoh atau malas. Yang satu, misalnya, pernah mendapat IPK 3.5 (skala 4, saat kuliah tahun ke-3 atau 4) juga aktivis kampus dan satunya adalah salah seorang mahasiswa dengan jam terbang organisasi tinggi dilengkapi wawasan dan analitis politik yang jempolan. Kawan lain lagi-bukan tipe aktivis, adalah programmer yang cukup handal di tempat dia bekerja. Ini baru tiga diantaranya. Lalu saya berpikir, bahwa setiap kita punya titik-titik puncak, dimana apa yang dia lakukan selalu baik dan menghasilkan prestasi yang cemerlang. Tapi ada juga di suatu titik dimana kita `jatuh` dalam kesabaran dan keuletan benar-benar teruji. Kesombongan, r

Gerutu Bisu

Beberapa hari ini membaca berita seperti melihat mimpi buruk yang menjadi nyata. Kebarbaran manusia dipertontonkan di dua negara, Irak dan Palestina. Wanita-wanita dirampas kehormatannya, anak-anak dibunuh dengan kejam, ... Dan aku hanya bisa kesal. Menggerutu tapi tak berbuat apa-apa. Sangat menyedihkan, berada dalam selemah-lemahnya iman.