Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2006

Bungkusan doa

Oase iman di Eramuslim, seringkali menghangatkan hati saya. Dan khusus untuk yang hari ini, saya ingin mengenangnya disini. Rasanya sangat pas dengan suasana hati. Doa dan Bungkusan yang Ruwet Oleh Bahtiar HS Malam Jum’at di Masjid Rungkut Jaya. Suatu kali. Beberapa ayat telah dikupas dari berbagai tafsir: Jalalain, Al-Mishbah, Al-Azhar, Adz-Dzikra, Fii Dzilalil Qur’an, dan beberapa tafsir berbahasa Jawa dan Inggris. “Saya pernah berdoa yang tak biasa, Pak,” kata Bu Kus membuka sesi pertanyaan. “Apa itu, Bu Kus?” tanya Pak Suherman Rosyidi, Sang Ustadz. “Suatu kali saya berdoa: Ya Allah, jadikan saya isteri yang selalu terlihat cantik di mata suami.” “Doa yang bagus, dong,” sergah Pak Ustadz, “lalu apa yang terjadi?” “Ya, memang bagus, Pak Herman. Tetapi, esok harinya wajah saya mulai ditumbuhi jerawat yang saya tidak tahu darimana datangnya. Banyak. Beberapa hari kemudian malah memenuhi seluruh wajah. Saya jadi kebingungan. Akhirnya mau tidak mau saya harus menjalani perawatan kecanti

Go go go (gokagetsu)

Lima bulan, Amaturrahman hari ini. Kepalanya terkulai di lengan bunda. Setelah dua hari mereda panasnya, dua hari keluar dan pulang malam, hari ini bubu tumbang lagi. Semalam memang cukup parah, kami sampai rumah sekitar pukul 11 malam. Ada kecelakaan, tabrakan kereta dan mobil yang membuat kami berdua harus menunggu di salah stasiun. Untung dia sabar sekali, tidak rewel. Iya, bubu memang istimewa. Dia cukup manis dalam perjalanan. Bahkan saat bosan menunggu pun, cukup mudah mengalihkan perhatian. Ohya, jadi lupa, terjadi apasajakah satu bulan ini? Bubu sekolah, di "Kodomo no ie momo hoikuen" yang disingkat momo hoikuen (momo=peach). Jadi murid terimut di momo gumi atau kelas peach. Kalau teman-temannya sudah berjalan-jalan, duduk-duduk, atau merangkak, bubu masih berbaring menjadi pengamat. Matanya yang besar menatap kawan-kawannya, sambil sesekali tersenyum dan ramai menggerakkan kaki dan tangannya. Ada teman dekatnya yang beda satu bulan, dan kadang mereka main berdua berb

Puzzle 34 (Sayang semangka)

Apakah semua istri selalu mengaitkan hal-hal kecil dengan bukti rasa cinta/sayang suaminya? Suatu hari, perempuan itu duduk di lantai, membungkusi satu-satu majalah-majalah pesanan langganannya. Sudah dua tahun lebih dia menjadi distributor majalah di negeri sakura ini. Lelaki itu lalu muncul di depannya, membungkuk, mengangsurkan potongan semangka. Perempuan itu meraihnya, tapi tak jadi. "Kegedean" ujarnya. Lelaki itu memotong kembali semangka itu menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Bonusnya, potongan itu disuapkannya ke mulut perempuan itu. Dan ia memandang dengan haru. *** Bukan sekali dua kali keharuan itu tercipta. Ada kalanya lelaki itu mengambil ikan goreng, membersihkan durinya, sebelum meletakkan daing ikan yang sudah bersih itu di piring istrinya. Kali lain adalah memijiti kaki/tangannya yang pegal. Ah, perempuan itu jadi ingat. Pijitan itu yang membuat hatinya ditumbuhi bibit-bibit cinta, dihari awal-awal menikah. Ketika ia kembung selepas sholat malam ber

Pertama ke dokter

Uhm...sebenarnya bukan asli yang pertama juga sih ya. Usia satu bulan dan tiga-empat bulan juga ada jadwal periksa dokter, plus imunisasi BCG. Tapi kali ini memang pertama ke dokter dalam rangka sakit. Sakit pertama dong ya? Diare campur demam. Dimulai sejak kemarin pagi, BABnya (maaf) kurang bagus (cair). Tanaka sensei sudah bilang, siap-siap ditelpon kalau ada apa-apa. Lalu di buku catatan bubu tertulis sedikit minum, dan demam di sore hari, tapi masih range 37 sekian. Tobari sensei (suster disana) menulis sebaiknya bunda menycoba memberi bubu electrolyte water alias ion sui. Oralit kali ya kalau di Ina. Bunda lalu mencarinya di toko obat. Oralitnya ternyata dalam botol seperti botol aqua yang sering bunda lihat di deretan makanan/munuman bayi/balita. Bubu bisa minum oralit itu beberapa sendok saja. Gayanya menelan masih sangat lucu. Malamnya, ditidurkan seperti biasa. Tapi lepas tengah malam bubu sering terbangun dan menangis. Dipeluk, dipangku, masih juga menangis. Mimi pun tak mem

Puzzle 33 (bunder bulat) #2

Setelah satu dua hari agak cuek, perempuan itu mulai berpikir untuk membuat cemilan kecil. Tapi sebelum hal itu dieksekusi, suaminya sudah merequest kacang hijau kegemarannya, yang bisa dibeli di dekat rumah. Selanjutnya, beberapa menit di malam hari itu dihabiskannya untuk duduk manis disamping suaminya. Untung tidak semua pertandingan, apalagi begadang-begadang. Yang kebetulan saja bisa yang dilihat. Uhm, ternyata banyak sekali pengetahuan lelaki itu. Dia tahu hampir setiap profil pemain. Kemampuan, klub, sampai tinggi-berat badan. Huwaa... ia geleng-geleng kepala... Nyatanya ada binar di mata lelaki itu ketika mereka duduk bersama, mengomentari pertandingan, berdebar-debar bersama, dll. Perempuan itu menyadari sesuatu. Daripada pertandingan itu sendiri *sebagaimana lelaki itu teramat menikmatinta* ia sendiri lebih menikmati membaca tentang ulasan-ulasan dibalik pertandingan. Misalnya bagaimana pelatih Hiddinks (bener ga ya nulisnya) mengubah budaya senior-yunior di tim korsel, sehin

Puzzle 33 (Bundar bulat)

Seumur hidupnya, ada 6 kali piala dunia yang diketahui perempuan itu. Enam? Iyah, dimulai dari PD 1986 saat ia kelas satu SD (jelang naik ke kelas dua). Dia tak terlalu terpengaruh, meskipun di rumahnya ada tiga lelaki. Saat tinggal di asrama mahasiswa pun, ketika sebagian kawan-kawannya begadang dan berteriak-teriak di sekitar gol, dia lelap tertidur. Tapi ternyata tahun 2006 ini ada episode baru yang dialaminya Ada menit-menit yang dihabiskannya memandangi si bundar bulat di layar kaca. Hal yang hampir bertahun-tahun nyaris tak pernah dilakukannya. Iya, dia tahu lelaki itu sangat menyukai bola. Nyaris setiap membuka internet, dia selalu melirik situs-situs bola. Perempuan itu kadang mengomentarinya: kok suka sih (perempuan itu pikir kalau ustadz ga begitu suka bola, *selain buat olahraga* hehe..:P). Tapi virus PD? Dimulai sejak pekan-pekan lalu, menghitung hari. Ia membetulkan kabel antene TV (TV di rumah hampir tak pernah dinyalakan, jadi antenenya pun tak pernah sampai terurus semp

Tangan tangan

Baba dan bubu (1 bulan) Bunda dan bubu (5 bulan), plus najma-chan Baba, bunda, dan bubu (2 bulan)

Untuk Bubu

di gedung abu bunda tergugu, kangen bubu buku dan bubu bertukar jadi satu (apakah ada pahala bagi anak yang ditinggalkan ibunya belajar? mencari ilmu itu katanya meretas jalan ke syurga, semoga-insya Allah-ada catatan juga untuk yang memudahkan jalan ada kebaikan yang banyak untuk bubu...) semoga bubu jadi muslimah cerdas berilmu yang cinta buku menghormati para ulama dan guru *bunda sayang bubu*

Korban

Iya cinta, sejak kecil belajar berkorban. Semoga bukan berarti dikorbanin, atau dipaksa berkorban. Bunda tahu, mestinya sehari-hari, jam demi jam, bunda ada bersama bubu. Melihat kepandaian demi kepandaian, keajaiban demi keajaiban yang diperlihatkanNya melalui tubuh mungilmu. Tapi untuk waktu ini, bunda harus terlebih dulu menyelesaikan amanah yang tertunda. Berada dalam ruang yang berbeda. Berusaha khusnul khatimah untuk master bunda. Mudah-mudahan bisa berguna ilmu bunda nantinya. Bantu bunda yaa... Cinta, bukan kali ini saja. Dari dulu...bubu selalu membantu bunda Pertama kali bubu keluar rumah, tepat di usia satu bulan. Hujan deras mengiringi. Bunda harus mengisi acara-dan sebenarnya jadi panitia yang harusnya datang lebih awal. Tapi karena kasihan bubu, bunda tunggu sampai agak reda. Alhamdulillah sedikit mereda, sambil membawa payung kita bertiga pergi. Mami masih geleng-geleng kepala, mana ada bayi merah begini dibawa ujan-ujanan... Dan itu baru awalan, karena di hari-hari sela

Sekolah dini (2)

Catatan seputar hari-hari pertama sekolah bubu 24 Mei Berbekal peta, bunda dan bubu pergi. Jalannya mendaki lalu menurun Uhm... kenapa ada bukit di antara kita (rumah-hoikuen, red)? Bunda kebingungan di batas turunan, salah membaca peta rupanya. Naik kembali, sambil mendorong kereta bubu. Aha, sepertinya bangunan itu. Warna warni. Bisik hati bunda melihat bangunan sekian lantai. Tapiiii... dimana pintu masuknya ya? Masa meski gerbangnya bagus, jalannya kayak tangga di kampung. Seperti jalan tikus. Ya masuk saja dulu. Bunda mengambil bubu dari kereta, lalu memangkunya. Kereta dilipat dan dibiarkan saja disitu. Sekolah terlihat sepi. Bunda meluaskan pandangan, dan akhirnya menemukan seorang kakak yang sedang mengasuh adik bayi. Wah, calon teman bubu sepertinya... Bunda melihat pagar digembok. Dengan bahasa isyarat bunda bertanya, apakah masuknya dari situ? Kakak itu kebingungan lalu memanggil temannya. Ternyata-seperti sudah diduga-itu pintu belakang. Pintu depan ada di depan (lah iya) l

Getaran bumi, getaran cinta

Mengetahui berita tentang musibah yang terjadi di sekitar kita, selalu menyisipkan dua rasa: sedih dan haru. Sedih, membayangkan banyak korban yang kehilangan keluarga dan rumah mereka. Kedinginan, kelaparan, ... di tempat pengusian yang serba terbatas. Haru, mengetahui banyak keajaiban-keajaiban yang ditunjukkannya. UjianNya, bagi para korban ataupun yang sekedar tahu, semoga memberikan hikmah besar untuk makin beriman dan mendekatkan diri kepadaNya. Belum lagi masih saja ada yang mengambil kesempatan dan kesempitan. Mencuri diantara puing-puing...teganya... Potongan tentang penemuan yang menakjubkan dari beberapa korban tsunami waktu lalu ...Atau beberapa potongan kisah yang didapat dari Yogya... Seperti cerita seorang kawan yang ibu mertuanya yang tak lagi bisa melihat, terselamatkan oleh dari reruntuhan kamarnya karena ada ia menggunakan ranjang besi berkelambu. Ranjang yang sebelumnya menanggur itu baru saja dipakai karena akhir-akhir ini ia merasa banyak nyamuk dan membutuhkan ke

Napak tilas (49th)

ternyata benar adanya mensyukurimu lebih dalam adalah menapaktilasi langkah-langkahmu di masa lalu mengandung, melahirkan, menimang, menyusui menyayangi, membimbing ... dengan selaksa cinta yang selalu berpendar (uhm, apakah aku menggenggam cinta suci itu?) bersiap untuk kerewelan, keegoisan, bantahan, ... dengan sabar yang harus dipupuk tanpa batas sabar yang tak pernah menghabiskan cinta (ah, apakah aku memiliki sabar itu?) mamah, semakin hari saya saya semakin menyayangimu... smoga Allah menyayangi engkau karena kecintaanmu pada anak-anakmu *untuk mama yang menjadi 49 tahun hari ini... ------------------ Saya teringat diskusi2 panjang waktu mama disini menengok cucu pertamanya. Tentang segala hal, terutama masalah pengasuhan anak. Pada suatu waktu, sambil menangis, mama pernah berkata banyak hal baru tentang pola pengasuhan yang baru diketahuinya dari saya (hasil banyak bacaan dan obrolan berdasarkan teori-teori agama, psikologi, dll). Pengen dari bayi lagi dan mendidik lebih baik,