Skip to main content

Puzzle 33 (Bundar bulat)

Seumur hidupnya, ada 6 kali piala dunia yang diketahui perempuan itu. Enam? Iyah, dimulai dari PD 1986 saat ia kelas satu SD (jelang naik ke kelas dua). Dia tak terlalu terpengaruh, meskipun di rumahnya ada tiga lelaki. Saat tinggal di asrama mahasiswa pun, ketika sebagian kawan-kawannya begadang dan berteriak-teriak di sekitar gol, dia lelap tertidur.

Tapi ternyata tahun 2006 ini ada episode baru yang dialaminya

Ada menit-menit yang dihabiskannya memandangi si bundar bulat di layar kaca. Hal yang hampir bertahun-tahun nyaris tak pernah dilakukannya.

Iya, dia tahu lelaki itu sangat menyukai bola. Nyaris setiap membuka internet, dia selalu melirik situs-situs bola. Perempuan itu kadang mengomentarinya: kok suka sih (perempuan itu pikir kalau ustadz ga begitu suka bola, *selain buat olahraga* hehe..:P).

Tapi virus PD? Dimulai sejak pekan-pekan lalu, menghitung hari. Ia membetulkan kabel antene TV (TV di rumah hampir tak pernah dinyalakan, jadi antenenya pun tak pernah sampai terurus sempurna), sampai senyum malu lelaki itu, ketika istrinya memegang binder sang suami.

A : ini apa?
K : tuh liat, print-an belajar exel
A : lah ini, di belakangnya *hihi, print-an jadwal pertandingan*
K : ... (malu-malu)

Kali lain...
A : ayo sholat...bola aja diliatin...sejam lagi subuh...

*nyambung, insya Allah*

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Berhenti Sejenak

Pagi itu kami berempat (saya dan A3-A5) menuju stasiun. Baby Anas (A5) setia duduk di strolernya. Dinginnya menggigil tapi matahari menyapa dengan hangat. Tujuan kami adalah Kabe, rumah mba Nita tuk bersilaturahim dengan sahabat Azzahra. Di tengah jalan, di area favorit anak-anak untuk berhenti, Azmi (A3) tiba-tiba bertanya, "Bunda, itu tulisannya apa?" Ia menunjuk setengah bola yang biasanya mereka duduk bermain di atasnya.  Setiap melewati area ini memang mereka hampir selalu berhenti untuk bermain. Tapi pagi ini (seperti biasa) kami sedang mengejar waktu. Jadi saya menjawab sekenanya, "Engga tahu. Ayo kereta menunggu!" "Karena jauh ga keliatan? Ayo kesana!" Ah...  "Seperti ini tulisannya. Apa bacanya bunda? Tapi ini kanji bunda ga ngerti ya?" Akhirnya saya (seperti biasa, harus) mengalah. Berjongkok mengamati tulisan. Ternyata.... Tulisannya adalah "Saturn" lengkap dengan kanji di bawahnya dan angka2.... Saya lalu melihat ke sekelili...

Puzzle 46 (Terkurung di rumah)

Puzzle 46 (Terkurung di rumah) Puzzle terakhir ditulis 28 Desember 2009. Seperti apa kepingan yang ada 10 tahun kemudian? Dengan covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. perempuan itu bekerja dari rumah. Sewaktu-waktu lelaki itu juga di rumah. Serasa liburan tapi banyak kerjaan. Mereka berbagi tugas. Siapa yang belanja siapa yang masak. Siapa yang beres-beres siapa yang menemani anak belajar. Ada banyak istri stress karena suaminya di rumah. Repot katanya. Tapi perempuan itu bahagia. Ada hari-hari dimana ia bisa puas memandang suaminya sepanjang hari. Alhamdulillah. Pekerjaan lebih ringan, hati juga lebih lapang. Ada banyak target yang bisa dikejar, alhamdulillah