Skip to main content

Posts

Showing posts from 2007

Buku pertama

Saya kaget, waktu diberitahu katanya buku keroyokan kami-FLP Jepang sudah terbit. Judulnya "Getar Asa dari Negeri Sakura". Alhamdulillah. Katanya lagi ada tulisan saya juga disitu. Alhamdulillah. Kalau ternyata buku itu berguna, mencerahkan, lebih seneng lagi. Alhamdulillah. Kalau bisa laku keras, apalagi... Alhamdulillah. Semoga jadi semangat lagi membaca. Dan menulis. Bertafakur. Dan menulis. Mengkaji. Dan menulis. Yang pasti, sekarang saya terkenang-kenang lagi kehangatan orang-orang itu-para penulis dan pengompor-di milis flp-j. Kehangatan yang menjadi dulu penghibur hati kala suntuk dengan kerjaan di lab. Alhamdulillah Allah kenalkan saya pada mereka, tempat saya bisa belajar dan bercermin. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...

Duatiga bulan bubu (2)

Ada yang lupa ditulis kemarin terkait kemampuan bubu memecahkan masalah. Kasus yang terlihat: kalau ada benda yang tak terjangkau ia bisa menggunakan alat lain untuk penyangga. Contohnya saat bubu ingin mengambil sesuatu di meja, tapi tidak/belum sampai, ia akan menarik salah satu laci, lalu berdiri di atas/dalam laci itu untuk menambah ketinggian jangkauan. Atau kalau main kuda-kudaan bersama baba, saat baba memasang punggung agak tinggi, ia akan memilih naik lewat kaki baba lebih dulu. Tentu saja setelah mencoba langsung naik ternyata tidak bisa. Satu lagi yang unik, kalau bubu merasa sakit/kesakitan, ia akan bilang "tatiit...?" alias 'sakit dengan nada bertanya'. Misalnya saat ia disun sambil digigit pipinya.

Dua tiga bulan (bubu)

Satu bulan menjelang dua tahun, bubu bisa menunjukkan (memegang) dan menyebutkan anggota tubuh. Misalnya gigi, hidung, rambut, telinga, kaki, tangan, mata, pipi, dagu... (urutan sesuai kemampuan dari dua bulan lalu). Kalau engga pegang-pegang barang sendiri, dia juga bisa pegang-pegang punya dd (duh, senengnya tarik-tarik rambut dd yang rancung itu). Sudah tidak anti dengan warna abu-abu untuk baju seperti beberapa bulan lalu. Malahan jaket abu jadi salah satu favoritnya sekarang. Ia juga sudah tidak menolak dipakaikan jilbab. Pengaruh dingin kali yaa... Bubu mulai tertarik bermain dengan balok kayu. Kalau sebelumnya ia hanya menontong bunda menyusun balok atau memegang-megang dalam hitungan detik, sekarang ia menyusun sendiri. Baik secara vertikal (l.k 1/2 meter) atau horizontal (1 meter lebih). Bubu sensitif juga dengan dimensi balok yang disusunnya memanjang horozontal (mesti seragam) dan celah. Jadi kalau ada celah atau bengkok, dia langsung membetulkan. Bubu senang bermain sambil

Lagu

Lagu-lagu ngetop di rumah bubu&dd satu-satu neng sayang bunda dua-dua juga sayang baba tiga-tiga sayang sama dede satu dua tiga sayang semuanya *** dua mata saya hidung saya satu satu mulut saya selalu jujur berkata dua tangan saya yang kanan dan kiri dua kaki saya pakai sepatu merah *** sayang disayang-sayang dd disayang-sayang disayang bunda disayang baba disayang kk d'sayang semuanya catt. dd dan kk/neng itu bisa ditukar-tukar

Sepuluh

Kami bersiap tidur ketika kaka meminta saya membangunkannya sahur. Saya heran. Sahur? Padahal besoknya bukan senin ataupun kamis. Ternyata karena ada sepuluh hari awal Dzulhijjah yang istimewa. Sepuluh hari terbaik yang disebutkan dalam al Quran. Hari-hari pelipatgandaan ibadah. "Lebih istimewa mana 10 hari awal dzulhijjah ini dibandingkan 10 hari terakhir ramadhan? Ade pikir ia lebih istimewa karena disebut dalam AQ?" Tanya saya. Kaka melafalkan sebagian surat al Fajr. Lalu diam sebelum menjawab, "Mungkin karena ada lailatul qadr, sepuluh hari terakhir ramadhan itu istimewa."

Sentuhan

Banyak orang tahu bahwa sentuhan-stimulasi pada indera kulit-akan semakin memperkuat pengajaran dan sarana menyatakan emosi kasih sayang. Seperti yang diajarkan guru besar terkasih, teladan manusia, Rasulullah saw. Salah satu imam nawawi memilihkan sebuah hadits dalam kumpulan hadits arbainnya yang berbunyi: Dari Ibnu Umar r.a ia bertutur: Rasulullah saw memegang pundakku lalu bersabda: jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau orang yang melewati sebuah jalan. Terkait "menyentuh pundak" Ibnu Hajar al Haitami berkata bahwa ketika menyampaikan suatu ilmu, pendidik memegang salah satu anggota tubuh anak didik. Hikmahnya adalah lahirnya perasaan dekat, memancing perhatian dan memperpanjang ingatan, karena hampir mustahil kejadian semacam itu akan dilupakan begitu saja. Lebih dari itu, hal semacam itu biasanya tidak dilakukan kecuali kepada orang yang disayangi... Hemm...senangnya menjadi Ibnu Umar yang disayang Rasul saw secara langsung.. (episode lain rindu rosul)

Dua dua bulan bubu

Bunda menyebutnya bulan kata-kata. Soalnya hampir tiap hari bubu mengeluarkan kata-kata sesuai momennya. Misalnya ia terjatuh: sakiiit Bunda tergelak : tawa Duduk sendiri: tatutt... Sholat: Awou Dedek mengangis: nanis... HP: hape (kadang masih yuyu sih...) Mau tidur : bobo Kalau bahasa arab belum ada yang keluar lagi. Tapi ia tidak lupa kalau dibilang "kumi" ia berdiri, dan "ijlisi" ia pun duduk. Selain itu ia mulai rutin sholat bersama bunda/baba. Pakai mukena kebesaran oleh-oleh dari mamih. Hampur semua gerakan ia ikuti dengan sempurna. Seringnya sholat dengan arah berlawanan. Mungkin ia merasa lebih baik berhadap-hadapan supaya bisa mengikuti gerakan dengan sempurna.

Puzzle 39 [Lumer]

Entah sejak kapan, lelaki-perempuan itu mengerti ada obat pereda ketegangan di antara mereka. Bila salah satu-atau dua-meresa kesal, kecewa, sedih, dll terhadap pasangannya, maka obatnya adalah kecupan. Bisa sekali, dua, belasan atau puluhan kecupan, sampai hati perlahan-lahan memaafkan dan kembali merasa nyaman. Kebekuan hubungan mereka pun akan mencair. Tidak perlu menunggu hitungan jam, apalagi hari, bulan atau tahun untuk menyimpan rasa buruk.

Dua puluh satu bulan bubu

Bubu masih mungil, 8.35 kg 78 cm. Makin sering membuat kepala bunda berdenyut sekaligus tertawa lucu. Foto di samping adalah bubu bermain ayunan di koen/taman dekat rumah Oom di Nagoya (latar belakang: kaki baba). Itu adalah ayunan berpegangan pertama yang bubu naiki. Biasanya ia main dengan ayunan biasa dan bubu duduk di pangkuan baba atau bunda. Jadi dia senang sekali bisa bermain ayunan sendiri. Menggerak-gerakan badannya supaya ayunan bisa mengayun. Gadis sholihat ini sudah pandai membuka dan memasang kaus kaki. Mulanya hanya bisa kaki kanan, kemudian dua-duanya. Tidak pakai acara terbalik dulu. Langsung sesuai lekukan. Setelah pandai membuka celana dan popok, ia juga bisa memakai celana sendiri. Meski perekat popok itu dipakaikan di belakang, sekarang bubu tetap bisa membukanya kala ia merasa tak nyaman. Tinggal ditarik seperti membuka celana. Karena itu bunda harus waspada di waktu-waktu pergantian popok. Bubu sudah bisa bermain pura-puraan. Misalnya makan-makan pakai alat plasti

Pergi bertiga pertama

Kemarin bubu (1 th 8 bln) mendapatkan imunisasi polio kedua. Di sini, imunisasi diadakan di dua tempat, puskesmas kantor kecamatan (kuyakusho) dan dokter anak. Imunisasi BCG dan polio adalah imunisasi yang diberikan di puskesmas itu. Imunisasi kali ini istimewa, karena pertama kali kami pergi bertiga-naik angkutan umum. Biasanya kalau pergi bawa dua anak, ada kaka atau mamah yang antar. Mamah di tempat adik di Nagoya sedangkan kaka tak bisa mengantarkan karena harus bekerja. Ia hanya mengantarkan kami sampai halte bis di sta. Saginuma, stasiun terdekat dari rumah. Dari rumah ke stasiun bubu digendong baba. Kami sengaja tidak membawa kereta bayi karena bis ke arah kuyakusho bukan tipe nonstep bus. Saya akan kerepotan menggendong bayi dan mengangkat kereta. Di kursi bis, bubu berbaring. Ia menolak diajak duduk manis. Kakinya dinaik-kan ke atas seperti gayanya kala duduk di kereta bayi. Saya sempat khawatir ia tergoda untuk memencet-mencet tombol "stop" di bis. Alhamdulillah ia

Lebaran

Bubu belum mengerti lebaran. Dedek apalagi... Tapi kami sekeluarga ingin mengucapkan, Selamat Idul Fitri 1428 H Mohon Maaf Lahir Batin Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua Jailani- Rieska- Nabila-Azka

Dua sembilan

Berusia 29 tahun, dan menulis ini di malam ke-29 Ramadhan 1428 H Ingin bisa jadi orang yang amanah, bertanggung jawab. Dunia akhirat. Ingin dosa-dosa yang segunung itu diampuni olehNya, dan dimaafkan oleh sesama. maafkan saya, lahir batin...

Misterius

Salah satu buku yang menjadi bekal menginap di rumah sakit menjelang kelahiran Abdurrahman adalah bukunya Abdul Hamid al Bilali, yang berjudul Taujih Ruhiyah-Pesan-pesan Spiritual Penjernih Hati. Jadi ingat, buku itu hadiah dari sahabat2-uhm... bukan cuma sahabat, tapi saudari2 saya sebagai bekal merantau ke Jepang 4 tahun lalu. Salah satu bagian yang menampar saya cukup hebat adalah cerita tentang orang-orang yang ingin menjadi orang-orang misterius. Betapa mereka menyembunyikan banyak amal-amal karena khawatir keikhlasannya berkurang. Ada cerita tentang seorang ulama yang menulis buku sepanjang hidupnya secara diam-diam, baru menjelang meninggal ia memberitahu sahabatnya. Itupun dengan catatan, kalau sekiranya ada tanda amalnya diterima Allah SWT buku itu diterbitkan, tapi bila tidak akan dihancurkan. Ada juga tentang seseorang yang menyembunyikan tangisnya, meski di depan istrinya karena takut "dikira" orang yang benar-benar takut kepada Allah. Saya tidak bermaksud membaha

Puzzle 38 (Rasa rumah)

Salah satu yang paling dikenang seorang anak dari ibunya adalah rasa masakan ibu. Bertahun-tahun di masa kecilnya, perempuan itu menganggap bahwa masakan yang paling enak adalah masakan mamahnya. Memang sih... dulu hampir tak pernah pergi ke restoran, apalagi yang mahal hehe... Kos di dekat sekolah, merantau ke negeri orang, memiliki efek kerinduan terhadap rasa rumah. Meski beberapa kali mencoba, kebanyakan ia merasa gagal menciptakan kembali rasa makanan rumah pada masakannya. Ia sendiri menangkap binar-binar dan antusias lelaki suaminya saat dibuatkannya beberapa makanan khas semisal pastel jalang kotek atau nagasari. Bela-belain menelepon ibu mertua untuk mendapatkan resepnya. Tapi sejauh ini masih belum berhasil memiripkan, hehe... Nyatanya, merasai citarasa masakan rumah (semisal sekedar dadar telur), seperti mengembalikan rasa tentang perhatian ibunda, kehangatan rumah, kedeketan kakak-adik, dll. Membuat kita menjadi merasa beruntung, sejenak melupakan masalah-masalah yang dulu

Satubulan ARa

Si ganteng Abdurrahman (untuk selanjutnya ditulis ARa) berusia satu bulan tanggal 3 Oktober ini. Beratnya diperkirakan sekitar 4.5 kg (karena pekan lalu saat ditimbang 4,400 kg). Di rumah tak ada timbangan bayi, jadi harus menyempatkan mampir ke Tokyu, dept. store dekat rumah yang menyediakan fasilitas buat bayi. Sebagai bayi baru lahir tentu saja ARa masih tetap lucu. Saat tidur, bangun, menangis ataupun tertawa, semuanya membuat hati bunda dan baba senang. Menurut bunda, garis besar mukanya mirip bubu dulu, tapi sangat cowok dengan mata yang lebih kecil dan hidung yang sangat mancung. Dua pekan awal dia masih sangat terikat dengan jadwal rumah sakit, bangun 3 jam sekali untuk mimi dan ganti popok. Selanjutnya ia bangun lebih sering tapi tidur malamnya lebih panjang. ARa semingguan ini lebih suka digendong dengan kain gendongan. Lebih cepat terlelap. Dan setiap hari ada waktu-waktu dimana ia tak bisa tidur nyenyak di kasur. Jadinya bunda/baba harus memangkunya selama beberapa lama. Te

Memilih

Dedek Abdurrahman baru tiga pekan, dan selama itu saya belum pernah membawanya keluar. Tapi Ahad lalu tetangga baik yang punya mobil mengajak kami pergi ke SRIT bersama. Alhamdulillah, jadi berani meski masih deg-degan. Ramadhan di negeri asing akan lebih terasa nikmat persaudaraannya kala berjumpa dengan banyak rekan. Acara kajian ahad di SRIT salah satu pengobatnya. Memang sih, kadang terjadi pilihan berat antara duduk manis mendengarkan nasihat ustadz dengan bertukar kabar dengan saudara seiman yang sebulan sekali pun belum tentu berjumpa. Ustadz yang pakar dan beken juga tidak sebulan sekali berjumpa. Jadinya.... Tapi oleh-oleh Ahad lalu memang lumayan. Selain materi Ust. Cahyadi Takariawan tentang keluarga, saya juga mendapat obrolan tentang keluarga kala makan bersama dengan seorang ibu. Ibu salah satu senior di sini. Sebenarnya saya ingin bercerita tentang bagaimana ibu dan putranya itu. Tapi agak tidak enak karena khawatir tergambarkan siapa-siapanya hehe... Yang pasti, saya me

Sembilan belas bulan bubu

Akal akalan Akhir-akhir ini terasa sekali bubu makin pintar. Kepintaran yang kadang-kadang membuat kepala baba dan bunda pening sekali... Senang juga sih, soalnya kalau tidak begitu malah aneh juga rasanya. Khawatir perkembangan terhambat. Tapi supaya tidak stress dan jadi marah-marah sama gadis cerdas sholihat itu tentu saja baba dan bunda tak boleh kalah pintar hehe... Inilah beberapa contoh kasus yang berkembang sebulan dua bulan terakhir ini... Kasus 1 Bubu bisa membuka/memasang kancing tindis dan ia senang sekali tak pakai baju. Cukup pakai popok, berkeliaran di rumah. Solusi: sebisa mungkin pakai kaos, atau baju yang kancingnya terbatas untuk baju berkancing depan, dipakaikan baju dibalik, alias kancingnya di belakang Kasus 2 Masih terkait pakaian, tapi ini edisi celana yang ditanggalkan segera setelah dipakaikan Solusi: dipakaikan baju terusan, bukan atas bawah. atau celana bertali ke bahu (jadi lupa, namanya apa ya?) Kasus 3 Bubu membuka popoknya, lalu berkeliaran tanpa popok.

Berbagi Membagi

Kala kedua bayi sudah terlelap, saya akan mulai berpikir lebih dalam tentang mereka berdua. Baru tujuh belas hari bubu menjadi kakak, saya seringkali mengira-ngira apa yang ada di benaknya melihat bayi mungil di rumah kami. Hari pertama, saat saya pulang ke rumah setelah enam hari menginap di rumah sakit, bubu hanya memandangi adiknya. Tak berani menyentuh, apalagi mencium. Ini sikap normalnya kala berjumpa orang yang dirasanya asing. Hari-hari berikutnya ia mulai lebih terbiasa. Begitu dengar kata "sun dedek..." maka ia akan mencium adiknya. Selanjutnya ia sendiri terbiasa mencium dedek, menyentuh tangan atau kakinya (bubu itu penggemar kaki, setiap melihat kaki ia selalu terlihat gembira dan mengoceh). Bubu juga masih berpikir di perut bunda ada dedek, jadi tetap saja ia dengan senang hati sun perut bunda, meski berkali-kali diberitahu bunda kalau dedek sudah keluar. Bubu masih tetap si penolong yang perhatian... Kala dedek menyusu, tanpa diminta-dengan susah payah- ia memb

Satu malam "saja"

Setiap kelahiran punya ceritanya sendiri, keunikan sendiri, yang selalu saja menyisakan kekaguman pada keajaiban yang dikaruniakanNya pada mahluk-mahluk yang bernyawa. Masih tersisa dalam benak, cerita delapan belas bulan yang lalu. Saat ketuban pecah-sementara belum ada proses pembukaan sama sekali, induksi, dan sakit yang berkala selama tiga hari dua malam, sebelum gadis mungil itu memperdengarkan tangisan pertamanya. Subhanallah... Tapi tetap saja, menjelang persalinan kedua ini, saya masih lupa, seperti apa sakit menjelang melahirkan itu. Ada memang beberapa gejala-gejala kontraksi, tapi masih relatif ringan, dan saya masih merasa: bukan, bukan yang ini... ...

Abdurrahman Azka

Alhamdulillah, Allah mengkaruniakan dan mengamanahkan lagi seorang anggota keluarga baru di rumah kami. Adik bubu, bayi laki-laki yang ganteng dan sehat telah lahir di Kawasaki menjelang subuh, 3.35 pagi waktu Jepang, hari Senin, 3 September 2007 lalu. Ia kami beri nama Abdurrahman Azka. (Abdurrahman, baru lahir, 3.293 kg-52 cm) Adik bubu dipanggilnya apa? Dedek...hehe... Tapi dua belas hari setelah dedek lahir, Sabtu 15 September 2007, lahirlah adiknya di Nagoya. Subhanallah... Jadinya sekarang ia menjadi abang cilik dari putri oom-tantenya itu. Cerita lengkapnya menyusul, insya Allah... ps. buat oom Zalfany di comments posting sebelumnya, makasih banyak doanya yaa. Alhamdulillah kami sekeluarga sehat. Salam buat tantenya yaa ^^

Sekedar kangen

Lama rumah ini ditinggalkan. Banyak lintasan yang tak tercatat, karena alasan klise: kumatnya penyakit lama. Setidaknya ini beberapa catatan yang ada. Bubu sudah hampir 19 bulan. Giginya ada 16, tapi badangnya imut sekali 72 cm-7.3 kg. Di musim panas ini ia memang agak susah makan, terutama nasi. Untungnya roti, dll masih bisa masuk. Ia masih tetap si mungil yang suka menolong. Kalau dulu ikut mengambilkan cucian dan membuang sampah tissue saja, sekarang ditambah mengambil alat sholat, menyimpan wadah/baju kotor di tempat cucian, mengambilkan aneka barang, melap tumpahan, dll. Setiap bunda habis sholat atau bangun tidur ia sering mencium pipi bunda dengan spontan. Tapi kadang kalau sengaja minta dicium malah melengos. Jail sekali. Hobbynya masih tetap pergi keluar, jalan sendiri alias tak mau dituntun. Saat makan ia senang makan sendiri, dan akan lebih lahap kalau langsung makan dari panci. Huwaa... ya, salah satu strategi supaya ia makan agak banyak adalah menyisakan sayur berkuah di
Kekuatan atau Kelemahan? Penulis tidak diketahui, Bits & Pieces, August 15, 1996, Economic Press Inc Kadang kelemahan kita bisa menjadi kekuatan terbesar kita. Ambilcontoh kisah seorang bocah 10 tahun yang memutuskan untukmempelajari judo walaupun ia telah kehilangan lengan kirinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Sang bocah belajar dari seorang guru judo Jepang. Bocah inibenar-benar belajar dengan baik, sehingga ia sendiri tidakpaham, kenapa setelah tiga bulan latihan, sang guru hanyamengajarkannya satu gerakan."Sensei," akhirnya sang bocah bertanya, "bukankah saya seharusnya sudah belajar gerakan lainnya?" "Ini adalah satu-satunya gerakan yang kamu tahu, tapi ini juga satu-satunya gerakan yang perlu kamu ketahui." Jawab sang Sensei. Walau tidak begitu memahami, tapi tetap percaya pada gurunya,bocah ini tetap berlatih dan berlatih. Beberapa bulan kemudian, sang sensei mengantarkan sang bocah keturnamen pertamanya. Terkejut pada kemampuannya sendiri, sa

Puzzle 37 (Mimpi-mimpi)

Setiap tahun, setiap sekian tahun, meski tidak dengan kerutinan yang saklek, perempuan itu mencoba menggoreskan catatan-catatan penting tentang targetan yang ingin ia capai. Dari mulai hal yang sederhana semisal, sepekan sekali chat dengan satu orang yang berbeda di YM-yang akhir-akhir ini jarang diakrabinya- untuk menyambung beberapa tali perkawanan yang terputus karena jarak dan waktu, sampai niat melanjutkan sekolah, menikah, dll. Mimpi-mimpinya ia buat menjadi suatu perencanaan-perencanaan yang kemudian ia evaluasi. Alhamdulillah, sebagian besar list itu bisa diberinya tanda OK sementara sebagian masih berupa mimpi... Setelah menikah, ada satu yang kemudian masuk menjadi mimpinya: mendukung dan membantu pencapaian mimpi suaminya. Perempuan itu tidak tahu apakah itu naluri semua perempuan/semua istri, tapi bisa membantu lelaki itu mencapai cita-citanya adalah sebuah cita-cita juga baginya. Masalahnya kemudian adalah tidak semua orang punya kadar ambisi/cita-cita yang sama. Lelaki it

Edisi kangen: Sang Guru

Lagi berpikir-pikir tentang membesarkan dan mendidik anak, searching macam-macam. ketemu tulisan ini. Jadi kangen sama beliau. Rasulullah saw... Allahuma sholi alaih... Insipirator dan teladan segala kebaikan, terutama dalam pendidikan diambil dari http://usahamulia.net Sang Guru Oleh : Ust. Anis Matta [ usahamulia.net ] Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini. Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Dialah sang guru. Coba cari semua sisi kepahlawanan pada semua pahlawan yang pernah mengisi ruang s

Bubu pekan ini

Sekilas catatan bunda tentang bubu sepekan ini.. 8 Mei 2007 Bubu mendapatkan luka pertamanya. Ia jatuh dari jendela-pintu. Keningnya berdarah. Bunda sempat agak panik, karena pada dasarnya bunda takut lihat darah. Untung baba masih ada sehingga bisa menenangkan. Luka dibersihkan dengan air panas dan diolesi minyak habatussauda. Di rumah sedang tidak ada alkohol ataupun betadin. Bubu sempat menangis lalu bunda tidurkan. Bangun tidur ia sudah kembali ceria dan seperti lupa dengan lukanya. Besoknya lukanya mengering. Dan enam hari kemudian lapisan kering itu mengelupas sendiri. Sampai sekarang kulit bekas luka itu masih tampak merah muda. Asi untuk bubu Masih di sekitar hari itu, di usia 24 pekan kandungan bunda, bubu mulai enggan tuk minum asi. Kalaupun diberi ia hanya icip-icip sedikit. Tidak diperlukan juga untuk pengantar tidur. Ia hanya memerlukan ayunan atau pelukan saja. Bunda bersyukur karena bunda memang merasa akhir-akhir ini seringkali muncul kontraksi kalau bubu mimik asi lama

...

Saya baru saja keluar eki, selintas, ujung mata saya menangkap sesosok wanita berjilbab bersama tiga orang anaknya. Saya bisa menebaknya ia siapa. Ibu bersama bayi lelaki yang mungil di kereta dan dua balita perempuan yang berjalan di sekitarnya itu adalah ibu dari salah satu murid saya di TK Otsuka. Muslimah Jepang yang bersuaikan orang asing. Seketika mata saya membasah. Saya mengetahui bahwa perjuangan tuk memberikan pendidikan Islam di negari sakura ini bukan perkara yang mudah. Rumah yang jauh dari Masjid/ sekolah Islam, belum lagi harga yang mahal dan ongkos transportasi yang tidak sedikit. Rumah yang jauh, dengan kondisi keluarga inti membuat para ibu harus rela mengantarkan anaknya dengan membawa pasukan. Karena ayah bekerja, dan di rumah tak ada siapa-siapa. Setiap pagi... Semoga mereka selalu ikhlas dan semoga Allah selalu merahmati. Seorang ibu yang putranya lulus tahun ini juga bercerita, bagaimana rasanya dengan kondisi keluarganya, secara perhitungan biasa sulit untuk men

Lima belas bulan

Saya menulis sambil sesekali melirik bubu yang sedang duduk di tanah. Ia tengah bermain di halaman belakang. Halaman yang sebenarnya adalah tanah lapang berkerikil yang menjadi tempat parkir para tetangga yang memiliki mobil. *2 mei 2007* Di lima belas bulan usianya, aktivitas bubu semakin beragam. Bunda merasa ia menjadi lebih 'hidup'. Hampir setiap pagi, setelah bangun dan minum susu, ia bermain bola di belakang rumah bersama baba. Kadang kami pergi ke taman yang ada di samping belakang. Kadang-kadang ia bawa pulang oleh-oleh berupa batu yang ia emut-emut di mulutnya. Giginya bulan lalu masih tujuh, sekarang 11 dengan 4 buah geraham yang berpasangan diantaranya. Gigi sebanyak itu melipatgandakan selera makan bubu yang sebelumnya sempat membuat bunda cemas. Bubu kini bisa makan satu lembar roti tawar, satu buah pisang besar, nasi satu piring kecil, dll. Porsi-porsi yang dulu hanya separuh ia habiskan. Makanan yang berkuah bisa membuat bubu makan semakin banyak. Soto, gulai,

Cinta dini

Anak perempuan dan ayahnya punya hubungan istimewa, saya sudah tahu sejak lama. Tapi bahwa cinta itu terbangun sejak dini sekali, saya baru tahu. Beberapa malam ini bubu terasa makin lengket dengan babanya. Ada masa-masa dimana ia lebih menyukai bahu baba daripada pelukan bunda. Kali lain ketika baba dan bunda merentangkan tangan, dia lebih memilih baba. Bikin saya patah hati nih, kadang-kadang... Malam ini, kaka menjalankan misinya mencuci piring selesai makan malam sambil memurajaah hapalannya. Sementara saya melap bubu dengan air hangat. Setelah bubu berganti baju tidur, ganti popok, ia saya letakkan di keretanya yang diparkir di dapur. Ia selalu senang menyimak murajaah baba. Saya membaca di kamar, lama. Baru sadar ketika kaka memanggil tuk mengangkat bubu ke kasur. Rupanya gadis sholihat itu sudah tertidur pulas. Bahkan ketika saya mengangkatnya dan mencium-ciumnya ia tetap saja terlelap. Yang cinta baba ... menemani baba bertugas sampai tertidur ... menyimak murajaah baba sampai

Sehari bersama bubu

Belum kelar menulis dua postingan, sudah membuat postingan baru :D Mumpung sholihat lagi bobo nyenyak, dan baba belum pulang. Mulai April ini, bubu tak sekolah lagi. Hem..belum tercatat disini, bahwa bunda tamat sekolah September tahun lalu. Namun dengan beberapa pertimbangan, bubu tetap sekolah selama tiga hari dalam sepekan selama Oktober-Maret tahun ini. Seharian bersama bubu di rumah, seperti apa rasanya yaa? Bersama cucian Dulu bunda dan bubu balap cepat 'mengurus cucian'. Bunda menggantung/menjemur-bubu menjatuhkan. Sekarang karena bubu sudah mengerti perintah 'ambilkan', cucian yang asalnya diambil tuk dijatuhkan, kini diambil tuk diserahkan pada bunda untuk digantung pada gantungan baju. Tak kenal lelah meskipun nafasnya terdengar terengah-engah... Hehe... sebenarnya, kalau dia bosan, dia boleh ganti dengan mainan lain sih, tapi ia memilih tabah sampai potongan baju terakhir... Makasih ya cinta Saat menjemur cucian di luar, saatnya ia bersenang-senang di halaman

Bubu dan mainannya

Waktu bubu masih sekolah, bunda perhatikan banyak sekali mainan di sekolahnya yang merupakan buatan tangan para guru. Botol berisi air dan manik-manik, penyekat ruang dan balok-balok dari kotak susu segar, atau kaleng berlubang tuk dimasukkan benda-benda kecil. Barang-barang bekas itu selain barang bekas dari hoikuen/daycare juga berasal dari para orang tua yang memang diminta membawanya dari rumah. Enggak wajib sih, tapi kalau bisa mereka senang. Hehe... Bunda beberapa kali membawa satu tas berisi beberapa kotak susu yang telah dikumpulkan selama beberapa pekan. .... bubu nangis...jam bobo siang hehe...

Opat welas sasih

Cinta kecil sudah punya geraham sekarang. Satu buah, tumbuh di sebelah kiri bawah. Jadi total giginya berapa saudara-saudara? Ya, tujuh buah. Tujuh buah cukup untuk mengunyah satu buah strawbery kecil sekali masuk mulut. Ia sudah menolak dipotongkan strawbery. Maunya langsung satu buah, dan langsung masuk mulut. Kalau perlu satu di tangan kanan, satu di tangan kiri. Setiap kali tangan dan mulutnya kosong, ia langsung meminta jatah, terus dan terus sampai merasa cukup, atau kotak strawberynya tinggal daun...hehe... Bubu mengetahui beberapa tempat penggunaan barang. Misalnya ia berusahaha memasang kaus kaki sendiri (tapi belum pernah berhasil sih), memasang sepatu (kalau sepatu sendiri ia menjerit-jerit kala dipakaikan, tapi malah coba pakai sepatu bunda), dll. Bubu juga suka menepuk-nepuk bantal, mengikuti gaya bunda yang senang menepuk bantal sebelum menaruh kepala bubu di sana. *bersambung dulu deh*

Dua lelaki hari ini

Dua lelaki dalam hidup saya hari ini mendapat karunia. Lelaki pertama, suami terkasih, hari ini genap 32 tahun. Barakallahu fiek, cinta. Semoga umur yang berkah, bermanfaat dunia akhirat, beserta akhir yang baik pada usiamu dikaruniakanNya. Dan semoga Ia selalu membimbing dan menjagamu... Terima kasih untuk segala cinta dan kesabaran yang selalu tersedia Lelaki kedua, adik tercinta, hari ini berhak menjadi seorang Bachelor Engineering. Kali in ia menang, IPK dengan o.4 point lebih tinggi dari kakaknya. Tiga tahun di college, dua tahun di universitas, menjadi perjuangan yang lebih panjang. Belum lagi perjuangan di universitas yang sempat tanpa beasiswa, membuatnya banting tulang kerja paruh waktu di sela-sela waktu kuliah. Lelaki ini juga akan menjadi ayah beberapa bulan lagi. Mengambil tanggung jawab disaat yang bukan disebut lapang. Keadaan bukan bertambah sulit, tapi selalu ada jalan keluar yang akan dibukakanNya bagi mereka yang mau berusaha. InsyaAllah. Terus luruskan niat dan beru

Jilbab mungil Bubu

Mulai kapan bubu akan dipakaikan jilbab? Pertanyaan itu pernah dibahas baba dan bunda di awal-awal kelahiran bubu. Baba berpikir, bubu masih kecil, tak perlu dipakaikan jilbab. Toh kewajiban baru akan datang saat ia baligh nanti. Apalagi bayi...tak ada aturan yang mengharuskannya. Bunda setuju, bubu kecil tak harus pakai jilbab. Tapi, bukan berarti tak dikenalkan. Hehe, ini gaya bunda berdiplomasi. Artinya, tak mengapa bubu dipakaikan jilbab sejak bayi, selama ia nyaman, tak kepanasan, dan tak dipaksa. Biarkan jilbab menjadi bagian dari gaya fashion yang diakrabinya di masa kecil seperti nanti ia akan menyukai pita, jepit, bondu, topi, dll. Bedanya, pelengkap yang satu ini adalah gaya yang amat disukai Robb-nya. Cantik dunia dan akhirat. Pada masa-masa menjelang baligh, akan diperkenalkan bahwa jilbab itu adalah sebuah identitas muslimah sejati, kewajiban menutup aurat, dll. Mudah-mudahan ketika tiba waktu ia harus mengenakannnya, ia telah jatuh cinta pada gaya berbusana yang syar'

Tiga belas purnama

Melihat gadis mungil itu berjalan seperti robot, dan meski jatuh bangun berusaha menghampiri bunda, membuat bunda hampir lupa bahwa 13 bulan yang lalu, ia begitu mungil dalam gendongan. Terkulai tak berdaya. Gerakan merangkaknya makin gesit. Sekejap, merambah dapur *bunda harus lebih rajin 'melantai' kalau tak ingin celana panjang gadis sholihat itu beralih fungsi menjadi lap pel*, kali lain mengeksplorasi kamar sebelah, atau balapan 'mengurus cucian' dari keranjang. Lomba cepat, dimana bunda menggantungnya di gantungan baju, sementara bubu menjatuhkannya ke atas karpet. Laci-laci sejauh ini masih aman. Mungkin sebentar lagi pintu-pintu rak dan laci-laci harus diberi pengaman. Gigi bubu sudah menjadi 6 sekarang. Penyikat gigi yang awalnya hanya sehelai saputangan, sekali-kali bunda ganti dengan sikat gigi mungil. Sekedar menyenangkan hatinya bahwa ia juga punya sikat gigi seperti baba dan bunda. Kalau dulu dia selalu menolak kala dibersihkan hidung yang basah, kini ia t

Puzzle 36 [Tradisi]

Perempuan itu belum tahu persis, selain atas karuniaNya, dengan apa sebenarnya cinta akan tumbuh dan berkembang. Yang ia rasakan hanyalah setiap kali ia merasa, melihat, dan mendengar lelaki itu berkorban untuknya, maka hatinya akan menghangat hingga kemudian ia jatuh cinta kembali pada lelaki itu. Lelaki yang (hampir) tidak pernah merasa lelah untuk berkorban bagi keluarganya, dan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik untuknya. Hingga kemudian ia berpikir, bahwa semestinya pengorbanan dijadikan sebuah tradisi dalam suatu hubungan untuk memperkuat hubungan itu sendiri. Tradisi pengorbanan... Namun kadang ia sendiri merasa ngeri, di waktu yang lain ia melihat seseorang yang selalu dan selalu dalam posisi berkorban suatu saat merasa lelah. Hingga kemudian orang tersebut merasa tak membutuhkan siapa-siapa untuk hidup, atau justru mempertanyakan kehidupannya sendiri. Mungkin karena orang itu tahu bahwa manusia tak bisa diharapkan terlalu banyak untuk membalas budi, membalas cinta, me

Satu tahun cinta

Postingan yang telat... Januari berlalu tanpa postingan. Tapi supaya postingan gampang dilacak, setting tanggal tetap di tanggal 26 Januari 2006. Curang yah? Mmm..jazaakumullah khair untuk yang mengingatkan tuk menulis. Mba Lucky di kotak teriak, dan juga yang ngebuzz2 di YM. Mohon maaf lahir batin... salam, -yg punya, 7 Feb 2007- Satu tahun cinta Apakah kita akan merayakannya? Apakah boleh sekedar syukuran mengundang beberapa orang di rumah? Bagaimana kalau di kampung saja kita adakan syukuran? Supaya lebih banyak orang yang menikmati hidangan seperti kala aqikah dulu. Baba menggeleng. Kalau syukuran, tak usah dikhususkan saat ulang tahun. Hem... jadi tidak ada apa-apa...tak ada nasi kuning, tak ada kue tart, tak ada ... Tapi apakah nanti bubu sedih? Kalau sudah besar dia tahu ultahnya biasa-biasa saja? Merasa tidak disayang, misalnya. InsyaAllah dia akan belajar mana yang harus disedihkan dan mana yang tidak. Dan tetap mengerti bahwa kami menyayanginya. Tapi kalau hadiah boleh ya? Bu