Skip to main content

Sekedar kangen

Lama rumah ini ditinggalkan. Banyak lintasan yang tak tercatat, karena alasan klise: kumatnya penyakit lama.

Setidaknya ini beberapa catatan yang ada.
Bubu sudah hampir 19 bulan. Giginya ada 16, tapi badangnya imut sekali 72 cm-7.3 kg. Di musim panas ini ia memang agak susah makan, terutama nasi. Untungnya roti, dll masih bisa masuk.

Ia masih tetap si mungil yang suka menolong. Kalau dulu ikut mengambilkan cucian dan membuang sampah tissue saja, sekarang ditambah mengambil alat sholat, menyimpan wadah/baju kotor di tempat cucian, mengambilkan aneka barang, melap tumpahan, dll.

Setiap bunda habis sholat atau bangun tidur ia sering mencium pipi bunda dengan spontan. Tapi kadang kalau sengaja minta dicium malah melengos. Jail sekali.

Hobbynya masih tetap pergi keluar, jalan sendiri alias tak mau dituntun. Saat makan ia senang makan sendiri, dan akan lebih lahap kalau langsung makan dari panci. Huwaa... ya, salah satu strategi supaya ia makan agak banyak adalah menyisakan sayur berkuah di panci, lalu lauk dan nasinya dimasukkan kesitu juga, dan ia makan dari situ.

Bubu bintu baba, dan buntut baba. Setiap pagi yang dicari baba...

Baba juga yang sering meninabobokannya. Bukan dengan lagi nina bobo yang hampir tak pernah bunda nyanyikan, tapi dengan bacaan Al Quran baba yang mengulang hapalannya. Kadang-kadang kalau baba diam dia merequest "uwaa...uwaa..." yang artinya adalah bacaan AQ atau arab.

Iyah, kalau lihat AQ atau minimal buku berhuruf kriting arab, atau website bertuliskan arab, ia spontan bersuara "uwa...uwaa..." Lain dengan gumannya kala ia melihat buku-buku berhuruf latin miliknya atau milik ortunya.

Bubu suka sekali dibacakan buku. Kadang kalau bunda baca buku bunda ia ikut duduk di samping bunda, minta dibacakan. Bunda bacakan buku itu keras-keras. Mending kalau isinya umum, kadang bunda baca tentang kehamilan dll. Hehe...

Sudah dipanggil tuk istirahat...

Salam takzim buat yang masih suka menengok halaman ini...

Comments

Zalfany said…
Teh Rieska dan keluarga apa kabar? Lama ga baca cerita tentang Bubu.

Baru lihat banner di blog, ternyata adiknya sudah mau lahir ya. Mudah2an lancar2 semua kelahirannya ya Teh.

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R