Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2005

Pulang kampung

Maaf, belum pamitan... Saya sebulan ini pulang kampung, dan jarang sekali bisa nge-net. Mohon doanya, kepulangan kali ini adalah dalam rangka mencari data untuk tesis saya. Semoga saja, selain sehat lahir batin, bisa bekerja dan belajar dengan baik, Allah masih memberikan saya kekuatan dan kesempatan untuk bersilaturahim. Rumah saya masih yang dulu, dengan nomor telp dan hp yang juga tak berubah. Karena itu untuk yang di kampung halaman, jangan segan-segan untuk kontak-kontak yaa Terima kasih juga untuk sapa-sapanya disini, maaf kalau belum dibalas semua Maaf lahir batin...

Jebakan maut

Adakah profesi yang aman dari jebakan maut? Entah kapan mulanya, sejak lama, aku berpikir bahwa tak ada satupun profesi yang aman dari jebakan maut. Jebakan maut yang kumaksud adalah kesempatan melakukan penyelewengan nurani. Dari mulai yang kecil-kecil sampai besar. Yang membedakannya hanyalah tingkat dan ruang lingkup kesempatan yang tersedia. Misalnya saja profesi yang mulia sebagai seorang guru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada guru-guru yang bisa dengan mudah menjual nilai dengan terang-terangan atau diam-diam, sendirian ataupun kelompok. Ada juga yang terlibat dalam kasus suap untuk masuk sekolah padahal nilai tak mencukupi. Murid pun tak kalah hebat. Demi nilai atau memasuki sekolah bergengsi, dia bisa melakukan apa saja, dari mulai uang sampai menjual diri. Atau mencontek kecil-kecilan, sampai yang besar-besaran. Uhm...

Satu tahun itu...

Baru tereka dua puluh empat puzzle di kepala yang dicatat blog ini, beserta potongan-potongan yang disisakan pada ingatan Barakallahu... wajama'a baina kuma fii khair... *** menelusuri arsip bulan juli-agustus 2004 sepertinya satu tahun yang lalu itu adalah kemarin saja pertarungan hati, sidang-sidang, aneka penjelasan dijawab oleh waktu yang kemudian memaparkan kejadian-kejadian seperti hari ini saat menerima kartu ucapan dari seorang kawan yang dulu mencerca dengan banyak pertanyaan karena cinta dan kekhawatiran melegakan, karena fase ini membuktikan, pilihan itu bukan sebuah kesalahan bahkan justru membuahkan kebahagiaan alhamdulillah... tapi perahu ini baru saja berjalan perlahan meninggalkan dermaga berlayar di luasnya lautan menuju tempat sejati kehidupan Ya Rahman, jangan pernah sekejappun kami ditinggalkan teguhkan kami untuk selalu memegang erat apa yang Kau-tetapkan

Poem buat bunda

Diambil dari sebuah anymous comment di postingan sebelumnya untuk penulisnya, makasih yaa...saya belum tahu siapa, tapi ada kaca di mata saya saat menemukannya malam itu. Jazaakumullah khair Untukmu Bundaku Bunda sayang Aku cinta kamu..! Tapi aku suka buat kamu capek Padahal aku cinta kamu Bunda sayang Aku sungguh sayang kamu Tapi aku sering membuatmu tak bisa makan minum Walau hanya segelas susu Bunda.. Aku sayang kamu bunda ! Kau lihat aku tergolek dalam rahimmu Kecil ya bunda.. Kecil... Kayak casper bunda bilang..! Tapi aku tak tahu apa itu casper..? Bunda.. aku gak mau kayak casper Tapi aku mau kayak Hamzah..! Atau Ummar bin Khattab.. Atau Sa’ad bin Abi waqash Atau Shalahuddin al Ayyubi.. Jangan sebut lagi aku casper ya bunda.. Sebab aku bukan casper Akulah the mirracle.. Ya.. aku the mirracle bunda..! Bunda.. Maaf kan aku ya sayang.. Padahal baru 3 bulan lebih aku disini Tapi sudah cukup merepotkan bunda ya..?! Maafkan aku bundaku..! Bunda.. Kalau aku besar nanti aku tak akan lupa

Penyakit kompi

Malam kemarin, aku sedang membalas e-mail ketika tiba-tiba komputerku mati sendiri. Hey hey? Kenapa lagi? Tadi pagi aku terheran-heran karena berkali-kali hidup sendiri. Sekarang bisa mati sendiri, lebih heran lagi. Tanpa ritual shutdown pula. Bisa rusak nih kompi. Aku memandang sekeliling yang sepi. Jam 10 malam, dan suami belum pulang. Lalu aku menghidupkan lagi, tapi tak lama masih dalam proses mati lagi. Ada yang bergetar di hati. Akhirnya terlintas ide di kepalaku. Kusentuh tombol power, dan kubisikkan ayat kursi, sambil berusaha merasakan adakah kekuatan lain di sekitar tombol itu. Hemm...tak ada... Tak lama komputer hidup normal. Alhamdulillah. Usai menunggu scanningan yang lama, aku OL kembali dan segera kutanya kawan yang terlihat OL di YM. Dia bilang VIRUS! Waa? Bukan spy apalagi .... ya? Segera saja si kompi discan anti virus yang ada, dan kawanku itu juga menyarankan untuk mencari software anti virus yang lebih hebat. Sampai urusanku selesai, kompi itu baik-baik saja. Saat

Doa Umar

Suatu ketika Umar bin Khattab duduk kelelahan di atas tumpukan tanah dan kerikil, usai berkeliling melihat kondisi rakyatnya. Peluh keringat masih tampak jelas di wajahnya. Ia tertunduk dan berkata, "Ya Allah, usiaku sudah semakin udzur, tubuhku semakin ringkih karena tua, dan rakyatku kini semakin banyak. Kembalikanlah aku kepada-Mu dalam kondisi tidak menyia-nyiakan mereka, dan dalam kondisi tidak termakan oleh fitnah. Tetapkan bagiku kematian sebagai syahid dijalan-Mu dan wafat di tanah Rasul-Mu..." **diambil dari tarbawi edisi 111 th 7** Aku tergugu, dengan kesederhanaan doa, dengan kejauhan pandangan beliau. Tak ada nafas dunia disana, karena akhirat sajalah yang menjadi tumpuan harapan, labuhan segala permintaan dan doa. Tapi lihatlah bagaimana catatan sejarah tentang karya gemilang yang dihasilkan lelaki ini. Ketika setiap fase kehidupannya menjadi contoh besar dan nyata, bagaimana menjadi pemimpin, bagaimana menjadi penguasa, bagaimana menjadi pelayan bagi rakyatnya.