Skip to main content

Pulang kampung

Maaf, belum pamitan...
Saya sebulan ini pulang kampung, dan jarang sekali bisa nge-net.
Mohon doanya, kepulangan kali ini adalah dalam rangka mencari data untuk tesis saya.
Semoga saja, selain sehat lahir batin, bisa bekerja dan belajar dengan baik, Allah masih memberikan saya kekuatan dan kesempatan untuk bersilaturahim.
Rumah saya masih yang dulu, dengan nomor telp dan hp yang juga tak berubah. Karena itu untuk yang di kampung halaman, jangan segan-segan untuk kontak-kontak yaa

Terima kasih juga untuk sapa-sapanya disini, maaf kalau belum dibalas semua

Maaf lahir batin...

Comments

Anonymous said…
Assalamu alaikum.
Maaf terlambat ngomentari.
Semoga diberi kemudahan slalu oleh Allah Yang Maha Pemurah Pegasih.
Tapi ngomong2, mbak emangnya orang kampung ya...kampungnya di mana?hehe...
Wassalamu alaikum.
rieska oktavia said…
maaf juga telat mbalas :D
kampungnya di kiangroke, banjaran, kabupaten bandung.
kalau ga tau, itu daerah bandung selatan. kira-kira di bandung itu 180 derajat dari dago/ledeng.
yang punya daerah setipe lembang, namanya pangalengan.

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R