Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Tiga Huruf

#TadabburQuran Di akhir surat al Fatihah kita memohon kepada Allah SWT untuk diberikan petunjuk atas jalan yang lurus.  Di awal surat al Baqarah, Allah SWT mengawalinya dengan 3 huruf: alif, lam, dan mim yang tidak seorang pun mengetahuinya. Ar Razi menyatakan dengan ini maka manusia mestinya sadar, bahwa Pemilik Ilmu, Pemilik Petunjuk itu adalah Allah SWT. Kalau kita ingin memahami AQ dan hidup dengannya, maka ketundukanlah kuncinya. Arogansi dan kesombongan, akan menjauhkan kita dari kebenaran...

Rumah Rapi (7)

Sesuai dugaan, makin kesini sesinya semakin berat. Setelah sesi buku yang membuat galau, ada sesi kertas yang lebih luar biasa lagi. Berhadapan dengan makalah, catatan belajar, diktat kuliah, kertas-kertas dari sekolah anak-anak dll. Jadi ingat Ardhia yang menyimpan draft tesis koreksian sensei. Saya juga ada. termasuk laporan pekanan, text presentasi dll. Perjuangan seperti diputar ulang. Akhirnya baru tega melepas beberapa jurnal. Sisanya disimpan dulu memberi waktu pada diri sendiri. Ada satu kardus berbagi sama suami. Perolehan sementara adalah 2.5 kardus kertas yang dibuang. Kategori berikutnya yang ditangani adalah barang kecil (miscellaneous item). Sensei menyarankan agar urutannya seperti ini: 1. CD/DVD 2. Produk perawatan kulit 3. Make up 4. Aksesoris 5. Barang berharga (paspor, kartu kredit, dll) 6. Peralatan listrik 7. Peralatan rumah (alat jahit, alat tulis, dll) 8. Household supplies (obat, tissue, deterjen, dll) 9. Peralatan dapur dan stok makanan 10. Lain-lain Kalau ada

Rumah Rapi (6)

Liburan hampir berakhir. Harusnya sudah selesai acara beres-beresnya. Tapi masih ada tumpukan kertas dan banyak printilan yang belum menemukan "rumah"nya. Mudah-mudahan bisa terselesaikan. Sensei bilang rumah rapi bukanlah tujuan. Tapi sebuah sarana untuk mencapai tujuan. Sebelum kita membereskan rumah kita, kita harus menyeting dengan jelas apa tujuan dari kerapian itu sendiri. Dan itu harus tergambar detil dalam benak. Saya sendiri bermimpi hidup yang lebih tenang dan tertib. Tenang dalam artian tidak sibuk mencari kertas pengumuman sekolah yang terselip entah kemana, hati nyaman membuka laci kaos kaki karena semua punya pasangan, memandang ruangan dengan bahagia karena yang ada disana ada hal-hal yang menyejukkan hati, dll. Pada gilirannya bisa beribadah dengan tenang, berinteraksi dengan pasukan tanpa tegang dan bisa tenang dan tertib mengerjakan setiap amanah.  Anak-anak juga senang dengan misi membuat rumah rapi ini. Mereka membantu sebisanya. Memilah mainan atau memaka

Rumah Rapi (5)

Diantara jamuan akal dan hati dengan tausiyah-tausiyah ustadz di akhir tahun, tetap kita meneruskan perjuangan menuju rumah impian. Hehehe... Episode buku memberikan catatan bahwa saya telah salah mengestimasi jumlah buku. Ternyata buku saja hampir 500 eks dan bila ditambah majalah mungkin bisa 600an (majalah belum dihitung). Yang mampu dikeluarkan baru 50-100an. Masih menunggu sortiran buku paksu yang berbahasa arab dan tidak berbentuk kitab rujukan. Untuk sementara ini inshaAllah 350 buku bilangan yang cukup. Kalau dibagi 7 satu orang "hanya" 50 buku. Yang penting tiap buku punya tempatnya sendiri. Setelah dipisahkan mari berpindah pada kertas-kertas. Sebetulnya sesi kertas tanpa resmi dimulai sudah dikeluarkan 1 kardus. Terutama yang terselip di rak buku dan langsung kelihatan tidak berguna. Yang masih tersisa sekitar 5 kardus plus yang masih terselip di laci-laci. Apa kata KonMari sensei tentang kertas? 1. Pada dasarnya nasib kertas setelah dipakai adalah untuk dibuang, k