Skip to main content

Rumah Rapi (7)

Sesuai dugaan, makin kesini sesinya semakin berat. Setelah sesi buku yang membuat galau, ada sesi kertas yang lebih luar biasa lagi. Berhadapan dengan makalah, catatan belajar, diktat kuliah, kertas-kertas dari sekolah anak-anak dll.

Jadi ingat Ardhia yang menyimpan draft tesis koreksian sensei. Saya juga ada. termasuk laporan pekanan, text presentasi dll. Perjuangan seperti diputar ulang. Akhirnya baru tega melepas beberapa jurnal. Sisanya disimpan dulu memberi waktu pada diri sendiri. Ada satu kardus berbagi sama suami.

Perolehan sementara adalah 2.5 kardus kertas yang dibuang.

Kategori berikutnya yang ditangani adalah barang kecil (miscellaneous item). Sensei menyarankan agar urutannya seperti ini:
1. CD/DVD
2. Produk perawatan kulit
3. Make up
4. Aksesoris
5. Barang berharga (paspor, kartu kredit, dll)
6. Peralatan listrik
7. Peralatan rumah (alat jahit, alat tulis, dll)
8. Household supplies (obat, tissue, deterjen, dll)
9. Peralatan dapur dan stok makanan
10. Lain-lain
Kalau ada barang terkait hobi khusus juga dibuat sub kategori terpisah.

Aturannya tetap sama. Setiap kelompok bergiliran dikumpulkan di lantai dan dipilah-pilah dengan baik. 

Saat membuka laci atau lemari akan kita temukan banyak barang ada disitu seringkali tanpa alasan. Pulpen-pulpen kering, pensil-pensil pendek, obat yang tidak habis atau kadaluarsa, sample kosmetik, dll. Buanglah semua yang tidak membuat kita bahagia. 

Beberapa barang yang menjadi catatan:
- Sampah -
Sekali melihatnya kita akan tahu bahwa barang-barang itu memang sudah tak layak disimpan. Buang saja

- Hadiah -
Jangan khawatir mengeluarkan hadiah dari orang lain yang bertahun-tahun tidak diapa-apakan karena itu tidak berarti kita tidak menghargai pemberi. Hadiah itu ada di "rasa" bukan di barangnya.

- Sampel kosmetik yang disimpan untuk perjalanan -
Sampel ditumpuk bertahun-tahun tidak dipakai travel. Padahal menurut beloau biasanya batas kadaluarsanya rendah. Buang saja

- Kardus barang elektronik-
Sayang space kalau disimpan. Kecuali kalau alih fungsi

- Kabel yang tidak jelas kabel apa
Buang saja. Simpan hanya kabel yang jelas statusnya.

Dll.

Catatan khusus terkait uang koin.
Uang koin sering kali tercecer dimana-mana. Jangan terbiasa mengumpulkan kembalian atau uang koin karena nanti jadi berat untuk menabungnya atau membawanya ke bank. Lebih baik setiap menemukan masukan ke dompet dan dibelanjakan.

#catatanrumah
#konmarimethod
#sharingbuku

Comments

Popular posts from this blog

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R

Rahasia Hati

Percaya tidak, bahwa kita akan benar-benar jatuh cinta pada pasangan kita setelah kita menikah? Itu pesan yang tersirat di kitab suci, yang aku coba percayai. Aku selalu bilang pada orang-orang di sekitarku bahwa aku tak ingin jatuh cinta dan punya pacar karena tak mau patah hati. Beberapa kawan menganggap hal ini gila. Kadang aku sendiri tak benar-benar yakin sepenuhnya. Tapi dengan apa kita kan sanggup menyangkal apa-apa yang telah Ia tetapkan? Hal itu baru kubuktikan sendiri setelah aku menimbang perasaan dan pikiranku, tentang orang yang menjabat tangan ayahku, tepat 20 hari yang lalu. Lelaki ini datang dari dunia yang teramat beda dengan dunia yang selama ini akrab denganku. Bahkan kami bertemu pertama kali hanya selang 3 hari sebelum hari yang bersejarah itu. Namun hari demi hari, selapis demi selapis, rasa kasih itu menyusup dalam hati kami. Dia menyebutnya cinta yang bertambah setiap hari, aku menyebutnya syukur setiap hari karena menemukannya, menemukan belahan ha

DalamHening

Sejak acara rutin kami diadakan, hanya sekali dua kali saja dia datang. Lalu ia menghilang. Pekerjaan dan sakit ibunya-sampai ia meninggal di kota lain-membuatnya lama tak hadir. Hingga kemarin ia tak muncul. Sampai-sampai, aku tak pernah berhasil mereka-reka seperti apakah wajah muslimah jepang yang satu ini. Saat ibunya meninggal, Juli lalu, aku sempat mengiriminya e-mail lewat kawan (dia membantu menerjemahkan) balasannya adalah ia merasa tak ingat aku, tapi ia mengucapkan terima kasih. Walah...guru yang masih payah aku ini...tak mengenali dan tak dikenali muridnya sendiri. Hiks... Kemarin, Allah mengizinkan kami bertemu. Ia hadir saat acara hampir usai. Aku memang tak mengenalinya. Tapi ketika di sekitarnya berserakan kertas, dan orang-orang di sekitarnya dan ia bergantian menulis kertas itu, puzzle di kepalaku mulai tereka. Yaa.. dia lah orang itu. Orang yang aku nanti kehadirannya. Tapi seperti biasa, dalam keramaian, aku masih saja terlalu pemalu untuk mengajaknya bicar