Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2007
Kekuatan atau Kelemahan? Penulis tidak diketahui, Bits & Pieces, August 15, 1996, Economic Press Inc Kadang kelemahan kita bisa menjadi kekuatan terbesar kita. Ambilcontoh kisah seorang bocah 10 tahun yang memutuskan untukmempelajari judo walaupun ia telah kehilangan lengan kirinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Sang bocah belajar dari seorang guru judo Jepang. Bocah inibenar-benar belajar dengan baik, sehingga ia sendiri tidakpaham, kenapa setelah tiga bulan latihan, sang guru hanyamengajarkannya satu gerakan."Sensei," akhirnya sang bocah bertanya, "bukankah saya seharusnya sudah belajar gerakan lainnya?" "Ini adalah satu-satunya gerakan yang kamu tahu, tapi ini juga satu-satunya gerakan yang perlu kamu ketahui." Jawab sang Sensei. Walau tidak begitu memahami, tapi tetap percaya pada gurunya,bocah ini tetap berlatih dan berlatih. Beberapa bulan kemudian, sang sensei mengantarkan sang bocah keturnamen pertamanya. Terkejut pada kemampuannya sendiri, sa

Puzzle 37 (Mimpi-mimpi)

Setiap tahun, setiap sekian tahun, meski tidak dengan kerutinan yang saklek, perempuan itu mencoba menggoreskan catatan-catatan penting tentang targetan yang ingin ia capai. Dari mulai hal yang sederhana semisal, sepekan sekali chat dengan satu orang yang berbeda di YM-yang akhir-akhir ini jarang diakrabinya- untuk menyambung beberapa tali perkawanan yang terputus karena jarak dan waktu, sampai niat melanjutkan sekolah, menikah, dll. Mimpi-mimpinya ia buat menjadi suatu perencanaan-perencanaan yang kemudian ia evaluasi. Alhamdulillah, sebagian besar list itu bisa diberinya tanda OK sementara sebagian masih berupa mimpi... Setelah menikah, ada satu yang kemudian masuk menjadi mimpinya: mendukung dan membantu pencapaian mimpi suaminya. Perempuan itu tidak tahu apakah itu naluri semua perempuan/semua istri, tapi bisa membantu lelaki itu mencapai cita-citanya adalah sebuah cita-cita juga baginya. Masalahnya kemudian adalah tidak semua orang punya kadar ambisi/cita-cita yang sama. Lelaki it

Edisi kangen: Sang Guru

Lagi berpikir-pikir tentang membesarkan dan mendidik anak, searching macam-macam. ketemu tulisan ini. Jadi kangen sama beliau. Rasulullah saw... Allahuma sholi alaih... Insipirator dan teladan segala kebaikan, terutama dalam pendidikan diambil dari http://usahamulia.net Sang Guru Oleh : Ust. Anis Matta [ usahamulia.net ] Tergagap aku. Itu kali pertama aku berdiri didepan makammu. Semua doanya kuhafal. Tetap saja aku tergagap. Hanya butir-butir waktu seribu lima ratus tahun yang terangkai-rangkai dalam untaian tali di pelataran kalbu. Sebab serumulah yang membawaku kesini. Berdirilah, saudaraku! Beri hormat pada lelaki ini. Berdirilah! Ucapkan selawat untuknya. Dialah tuan seluruh anak cucu Adam. Dialah pemimpin semua nabi dan rasul. Dialah yang hadir di penghujung sejarah Parsi dan Romawi, waktu kedua imperium itu mendekati jurang. Dialah yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Dialah sang guru. Coba cari semua sisi kepahlawanan pada semua pahlawan yang pernah mengisi ruang s

Bubu pekan ini

Sekilas catatan bunda tentang bubu sepekan ini.. 8 Mei 2007 Bubu mendapatkan luka pertamanya. Ia jatuh dari jendela-pintu. Keningnya berdarah. Bunda sempat agak panik, karena pada dasarnya bunda takut lihat darah. Untung baba masih ada sehingga bisa menenangkan. Luka dibersihkan dengan air panas dan diolesi minyak habatussauda. Di rumah sedang tidak ada alkohol ataupun betadin. Bubu sempat menangis lalu bunda tidurkan. Bangun tidur ia sudah kembali ceria dan seperti lupa dengan lukanya. Besoknya lukanya mengering. Dan enam hari kemudian lapisan kering itu mengelupas sendiri. Sampai sekarang kulit bekas luka itu masih tampak merah muda. Asi untuk bubu Masih di sekitar hari itu, di usia 24 pekan kandungan bunda, bubu mulai enggan tuk minum asi. Kalaupun diberi ia hanya icip-icip sedikit. Tidak diperlukan juga untuk pengantar tidur. Ia hanya memerlukan ayunan atau pelukan saja. Bunda bersyukur karena bunda memang merasa akhir-akhir ini seringkali muncul kontraksi kalau bubu mimik asi lama

...

Saya baru saja keluar eki, selintas, ujung mata saya menangkap sesosok wanita berjilbab bersama tiga orang anaknya. Saya bisa menebaknya ia siapa. Ibu bersama bayi lelaki yang mungil di kereta dan dua balita perempuan yang berjalan di sekitarnya itu adalah ibu dari salah satu murid saya di TK Otsuka. Muslimah Jepang yang bersuaikan orang asing. Seketika mata saya membasah. Saya mengetahui bahwa perjuangan tuk memberikan pendidikan Islam di negari sakura ini bukan perkara yang mudah. Rumah yang jauh dari Masjid/ sekolah Islam, belum lagi harga yang mahal dan ongkos transportasi yang tidak sedikit. Rumah yang jauh, dengan kondisi keluarga inti membuat para ibu harus rela mengantarkan anaknya dengan membawa pasukan. Karena ayah bekerja, dan di rumah tak ada siapa-siapa. Setiap pagi... Semoga mereka selalu ikhlas dan semoga Allah selalu merahmati. Seorang ibu yang putranya lulus tahun ini juga bercerita, bagaimana rasanya dengan kondisi keluarganya, secara perhitungan biasa sulit untuk men