Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2008

PR 2: Kegiatan Bubu

Tidur Menyambung masalah ritme dan jadwal anak, awalnya bubu tukang tidur larut. Terbawa ortunya. Dia tidur siang lamaa sekali, lalu tidurnya malam. Katanya ini kurang baik bagi perkembangan otak anak ya. Jadinya pelan-pelan diusahakan tidur cepat. Allhamdulillah, makin besar makin banyak aktivitas, memudahkan dia untuk tidur lebih cepat. Dulu, waktu masih 2th kurang, dibawa tidur, lampu digelapkan, dll. Ga ngaruh. Dia setia menunggu baba pulang. Lalu setelah itu dia bisa tidur cepat namun bangun lagi menjelang babanya pulang (babanya bubu pulang sekitar 10 atau 11 malam). Jadi pukul 8 tidur, sekitar pukul 10 bangun, baru tidur lagi sekitar pukul 12 atau 1 malam. Dua puluh lima hari ini ditinggal pergi haji, bubu (2th 11bl) bisa tidur dengan normal. Setelah mandi dan makan malam, belum pukul sembilan malam dia sudah terbang ke alam mimpi. Kegiatan di rumah Dalam sepekan, kadang dua-tiga hari saja bubu di rumah. Biasanya dia terlibat dalam hampir semua pekerjaan rumah. Kami memanf

PR 1: Bubu dan Buku

Lapor, saya mau menyicil tugas. PR pertama ini sebetulnya adalah tugas yang diminta si empunya rumah sebelum datang ke rumahnya. Ini kopi-tempel dari MPnya beliau, hehe... Yang harus disiapkan dari rumah: a. Ide, ide, ide!!! b. Daftar buku/situs/bahan apa saja yang berguna bagi pendidikan anak (bisa yang telah dicetak atau disimpan di USB bila berupa daftar tautan di Firefox, IE--> ask an expert if you don't know...or Selly , can you help me out with this? ) c. Contoh buku kalau perlu d. Foto sampul/bagian dalam buku, foto poster yang ditempel di rumah, foto kegiatan anak bersama ayah-bundanya (nyimpennya di kamera aja biar enteng bawanya) e. Dan lain-lain --- PR 1: Buku dan Bubu Wah, untuk urusan buku ini, jangan dibandingin sama mba Dina. Asli jauuuuuh banget. Kami hanya punya beberapa buku anak-anak. Jumlahnya belasan saja sepertinya. :D Malu-maluin ya? Alasannya macam-macam. Karena memang jarang sekali bertemu buku yang memang bagus namun terjangkau. Buku-buku berbah

Cinta di Rumah Hasan al Banna

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Parenting & Families Author: Muhammad Lili Nur Aulia Ahad 21 Des 2008 kemarin nemu buku ini. Beli dari jeng Ulfa-Nurcendekia. Besoknya, berhubung libur ngajar karena dd sakit, akhirnya langsung khatam deh... Buku ini sudah lama masuk "someday/maybe list" alias list keingingan terpendam untuk beli dan baca. Dan ternyata alhamdulillah, pembaca yang satu ini suka dan tidak kecewa ^^. Paling kelemahannya karena tipis, jadi terasa kurang deh... :P Pertama, menyusuri pengantar "Hasan al Banna Bukan Sembarang Ayah" oleh Dra. Hj. Wirianingsih (ada petikan wawancaranya di sebuah majalah saya rangkumkan di MP ini juga). Kedua, membaca isinya, yang sebagian besar adalah petikan kesan-kesan yang diungkapkan oleh para putri dan putra Hasan al Banna. Sebagai informasi, beliau ini dikaruniai 5 putri dan 1 putra. Pesan utama yang tertangkap oleh saya adalah bagaimana peran besar seorang ayah dalam membentuk anak-anak mereka baik itu dalam pr

Penjelasan

Pagi itu hujan masih turun. Tidak deras, memang. Tapi memegang payung dan mendorong kereta bayi berisi dua penumpang, cukup berat juga tuk menahan keseimbangan. Di jalanan yang agak mendaki menuju stasiun Saginuma, nafas saya nyaris berhenti. Dingin yang membekukan kedua tangan dan menyesakkan hidung saya yang memang tak begitu tahan dingin. Pergi dalam hujan untuk memenuhi dua janji. Dua-duanya acara yang sangat saya suka: saling berbagi ilmu. Entah kenapa tiba-tiba saya ingin menjelaskan kepada kedua anak yang sering dibawa kesana kemari itu, alasan kenapa membawa mereka di dalam hujan. Menegakan hati membangunkan Abiya yang sedang tidur lelap untuk diajak bersiap lalu pergi bersama dingin yang menusuk tulang. Ada dua alasan sayang. Mungkin kalian boleh menyebutnya alasan egois, boleh menyebutnya alasan sosial. Egois, karena bunda kalian ini ingin membebaskan dirinya dari hisab, ketika manusia ditanya dengan bagaimana waktunya digunakan, bagaimana ia sudah berbuat sesuatu untuk l

Dear Oom

Oom bubu dan dd yang baik hati dan tidak sombong, menjadi 27 th tanggal 17 Desember 2008 ini. Barakallahu fiik ... semoga Allah memberikan jalan kemudahan pada setiap kesulitan dan halangan, kekuatan pada setiap kelemahan, perbaikan pada setiap kekurangan, selain tentu saja menyempurnakan apa-apa yang sudah baik pada dirimu. DikaruniakanNya usia yang berkah, cemerlang di dunia dan akhirat. Meski postingan ini tidak hadir ontime karena koneksi internet yang agak payah akhir-akhir ini, doa buat oom dipanjatkan secara ontime kok. Salam sayang selalu teteh, abang, ima-chan, azka-kun

Puzzle 44 [Incomplete]

Belum dua pekan lelaki itu pergi bertugas ke tanah suci. Rasanya seperti berabad-abad. Sulit menggambarkannya, tapi seperti ada belahan yang terlepas. Incomplete? Rasanya masih sama seperti empat tahun yang lalu. Atau malah lebih dalam? Karena keduanya melekat semakin kuat. Adanya dua mahluk kecil, dan kesibukan di siang hari memang lumayan mengalihkan perhatian. Tapi waktu menjelang shubuh hingga matahari mulai meninggi, adalah saat dimana rindu itu menusuk-nusuk. Sholat tanpa ada yang mengimani... Ya Rahman, kuatkan kami, kumpulkan kami di dunia dan akhirat senantiasa dalam ridhaMu... aamiin

Main

Hasil bunda mengedit waktu, memaksa bunda untuk mengalahkan dingin, mendaki tanjakan (halah...) menuju kosodate hiroba (semacam jidokan). Alat mainnya lebih lengkap dibandingkan koen di belakang rumah. Lumayan sih, jalan sama bubu dan kereta dd sekitar setengah jam. Tapi senang melihat keceriaan bubu dan dd. Mudah-mudahan pergi kesana sepekan dua kali engga cuma pekan ini. :D

Tunduk

Hari Senin, hari sains di TK Otsuka. Setelah sama-sama menghapal  surat dan mengenal ayat al Quran, kita akan "main-main" dengan benda-benda yang terapung dan tenggelam. Awalnya melihat buku bergambar, sambil tebak-tebakan. Kalau pensil dimasukkan ke dalam air terapung apa tenggelam ya? Kalau uang koin? Kalau kertas? Penghapus? Balok kayu? Botol? Sendok? Semuanya ditebak dengan semangat 45 oleh anak-anak itu. Ah, ada yang meragukan. Dua anak bilang mengapung. Sisanya yakin benda itu tenggelam. Saya ajak mereka pergi ke dapur. Ada keran air dan baskom. Masukkan air ke baskom, lalu benda yang "diragukan" tadi dimasukkan. Oh, ternyata dia tenggelam. Lalu benda-benda yang ingin dites pun satu persatu dimasukkan ke dalam air di baskom. Wajah-wajah penasaran itu puas sekali kalau tebakannya benar. Barang yang berat tenggelam, kalau ringan mengapung. Simpul mereka sendiri. Saya hanya senyam-senyum sambil memuji kepintaran mereka. Masalah benda berat bisa mengapung, nant

Membangun keluarga... [bag terakhir]

7. Mendidik anak Dikaruniai oleh Allah sebelas anak (si bungsu meninggal waktu kecil) beliau menceritakan apa yang dibangun saat mereka masih belia. a. Mengenalkan anak kepada al Quran Cita-citanya adalah mendidik anak sendiri, terutama al Quran. Melek huruf ditangan ibu. [di kesempatan yang lain saya mendengar bahwa mengenalkan ke-sebelas putra-putrinya dengan al quran adalah dengan membuat mereka sefamiliar mungkin dengan al quran sejak kecil. seperti kita familiar sekali dengan lagu kanak-kanak] anak-anak mulai masuk kapalan quran usia 4 tahun b. Mengenalkan anak kepada Allah Di awal misalnya tauhid yang dibangun adalah Allah sebagai pencipta. Membedakan antara mencipta dengan membuat, agar setiap kali mendengar kata "mencipta" yang teringat adalah Allah c. Mengenalkan anak sirah nabi Membacakan anak-anak perjalanan nabi. Hampir tiap malam berkisah sebelum tidur. Sudah besar, malah anak-anaknya yang mengajarkan/bercerita kepada ibunya. Suaminya sering sekali pergi

Mengedit waktu

Meski saya tidak lagi sekolah, dalam sepekan, hari keluar dan hari rumah hampir sama jumlahnya. Terkadang di rumah pun, banyak juga di depan komputer. Saya masih suka menimbang-nimbang, agak-agak cemas, apakah saya sudah cukup adil kepada bubu dan dd? Apakah waktu "main bersama bunda" mereka sudah tercukupi? Belum lagi ada rasa bersalah yang timbul, saat persiapan pergi, meminta bubu untuk bergerak cepat. Ah, anak yang dua bulan lagi baru tiga tahun diminta gerak cepat? Kayaknya berlebihan ya? Sudah bisa pakai perlengkapan sendiri saja menakjubkan sekali. Dengan kecepatannya sendiri, sejak lama bubu memang bisa memasang semua perlengkapannya sendiri. Dari ujung rambut/jilbab, sampai ujung kaki/kaus kaki dan sepatu. Tadi mengajak bubu ke koen/taman, bukan yang biasa sih, karena ini dekat masjid. Sengaja dari masjid, sebelum ke eki, main dulu ke koen. Karena kalau ke koen dekat rumah harus ditambah lagi perjalanan 1.5jam, bisa-bisa terlalu sore/gelap karena musim dingin. Bubu t

Membangun keluarga (bagian ke-2)

3. Memulai membangun keluarga idaman Bangun paradigma. Di dunia tak ada yang sempurna. Tapi, al Quran mematok yang sempurna. Paparan dalam al Quran adalah paparan tentang keluarga ideal, keluarga idaman ada sekitar 90%. Kenapa? Dalam psikologi Islam, esensi manusia ada pada jiwanya yang terdiri dari beberapa komponen. Tapi ada satu substansi, yaitu ad dakhiliyyah (ruh, an nafs, aql, qalbu). Proses kerja bathiniyah dalam ad dakhiliyyah ini kemudin tercermin dalam bentuk pikiran, perasaan, sikap, prilaku. Potensi ini yang memanusiakan manusia dibandingkan seonggok daging. Sekarang bagaimana ia memiliki energi positif dalam jiwa sehingga bisa melahirkan prilaku-prilaku yang islami. Salah satu karakter jiwa/nafs/ruh adalah sifat tanpa batas dan rasa tidak pernah puas. [kebayangnya rasa ini yang melahirkan perkembangan teknologi-teknologi baru, dll] Kenapa? Karena ingin mencapai kesempurnaan. Puncak pencapaian manusia adalah syurga. Syurga dan neraka digambarkan Allah swt sebagai sesu

Membangun Keluarga "Pertama sekali bagi saya adalah doa"

...Kata Mba Wiwi. Iya, Ust. Wirianingsih diwawancarai majalah Tasqif (Dimuat di No. 34 edisi Oktober). Saya sangat terkesan dengan beberapa uraiannya. Sengaja dikutip disini biar engga lupa. 1. Definisi keluarga Keluarga dalam bahasa arab disebut usrah atau a'liyyah. Usrah diartikan al birru al hasinah alias benteng yang kokoh, sedang a'liy lebih bermakna hubungan darah dan emosional. Keluarga adalah benteng pertama yang membentengi keluarga dari berbagai ancaman, ujian, dan fitnah . Benteng pertama untuk menumbuhkembangkan potensi keluarga. Benteng pertama untuk penanaman nilai/internalisasi nilai, pembentukan karakter, sifat bawaan anggota. Keluarga juga adalah benteng terakhir bermakna, jika semua instutusi negara rusak, maka institusi terakhir yang tidak rusak dan pecah adalah keluarga. [Dalem dan terasa berat..ga sih?] 2. Fungsi Keluarga : a. Fungsi psikologis: menghadirkan sakinah, ketenangan, tempat kembali para anggotanya. b. Fungsi sosial: ada pembagian pera

Usaha Baru

Sebelumnya saya punya Halo Balita terbitan DAR MIZAN edisi second hand . Hanya lima buah. Dua anak saya suka sekali membaca, melihat-lihat gambarnya, dan menggigit-gigitnya. Hehe... Bubu (2.5th) bahkan sering membacakannya untuk adiknya. Tokoh-tokoh yang ada di buku dijadikannya dirinya, adiknya, juga baba dan bundanya. Saya sendiri menyukai ceritanya yang sederhana dan menyentuh dengan ilustrasi penuh warna. Misalnya dalam cerita Aku Sayang Temang, ada Sali yang tak mau meminjamkan barang pada kawan-kawannya saat belajar di kelas. Lalu saat makan siang bento/bekalnya terjatuh. Ia sedih. Kawan-kawannya menawarkan bagian bento masing-masing kepada Sali. Lalu mereka pulang dengan ceria. Anak-anak TK juga pada suka dibacakan. Beberapa waktu dalam sebulan saya membacakannya untuk mereka dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jepang. Engga ada bosen-bosennya. Saya jadi ingin melengkapi koleksi buku yang ada. Namun apa daya kondisi keuangan belum memungkinkan. Alhamdulillah ada rejeki

Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Parenting & Families Author: Neno Warisman Kenangan Lupa pertamanya waktu mba Neno diundang Fahima sebagai pembicara, mendengar diterbitkannya buku ini, atau karena baca salah satu tulisannya yang diposting salah seorang adik. Mau pinjam tak berhasil, akhirnya pesan ke Bandung dan ternyata sukaaa... banget. Sampai semangat empat lima membeli beberapa buah dan menjualnya di Bazaar Ramadhan di SRIT-Tokyo, dua tahun yang lalu. Biar lebih banyak yang baca. Hehe... Standnya saja menumpang di stand tetangga tercinta, Ifa. Tentang buku: Buku ini adalah buku pertama dari Trilogi Opera Keluarga Neno Warisman. Berisikan kisah-kisah keseharian dengan tokoh utama Bunda dan ketiga putra putrinya. Kisah itu bisa membuat kita tertawa dan menangis pada saat bersamaan karena menyelami kelucuan dan kepolosan khas anak-anak. Si sulung calon pemimpin yang gagah, bersemangat, penuntut keadilan, namun berhati lembut. Yang saat ditanya kenangannya tentang nenek, ia mem

Hari pertama

Ganteng bunda-yang besar, mendapat amanah dari KMII-Jepang untuk membimbing jemaah haji Indonesia dari Jepang ke tanah suci. Biasanya dua pekan cukup untuk pergi kesana. Namun karena tiket kepulangan cepat sudah penuh, total perjalanan pun menjadi 25 hari mulai tanggal 30 November-25 Desember 2008 Rasanya bercampur-campur. Betapa tidak, inginnya bisa pergi bersama-sama. Dia yang ke-5 kali, dan saya yang pertama kali. Rinduuuu rasanya ingin pergi. Namun kondisi memang masih belum memungkinkan. Dd Azka belum genap 2th (=masih ASI) dan juga kondisi finansial. Yah, bersabar...dan berharap mendapatkan undanganNya di tahun depan. Mudah-mudahan bisa berusaha keras memampukan diri dan berangkat juga bersama bapak dan ibu dari Makassar. (Mamah dan Papap di Bandung alhamdulillah sudah menunaikannya). Ganbatte, ka... Sebenarnya tak terbayang berpisah dengan lelaki itu lama-lama. Karena begitu ringan tangannya dia, saya merasa sangat tergantung padanya. Apalagi di hari-hari saya mengajar. Persiap