Skip to main content

Posts

Showing posts from 2008

PR 2: Kegiatan Bubu

Tidur Menyambung masalah ritme dan jadwal anak, awalnya bubu tukang tidur larut. Terbawa ortunya. Dia tidur siang lamaa sekali, lalu tidurnya malam. Katanya ini kurang baik bagi perkembangan otak anak ya. Jadinya pelan-pelan diusahakan tidur cepat. Allhamdulillah, makin besar makin banyak aktivitas, memudahkan dia untuk tidur lebih cepat. Dulu, waktu masih 2th kurang, dibawa tidur, lampu digelapkan, dll. Ga ngaruh. Dia setia menunggu baba pulang. Lalu setelah itu dia bisa tidur cepat namun bangun lagi menjelang babanya pulang (babanya bubu pulang sekitar 10 atau 11 malam). Jadi pukul 8 tidur, sekitar pukul 10 bangun, baru tidur lagi sekitar pukul 12 atau 1 malam. Dua puluh lima hari ini ditinggal pergi haji, bubu (2th 11bl) bisa tidur dengan normal. Setelah mandi dan makan malam, belum pukul sembilan malam dia sudah terbang ke alam mimpi. Kegiatan di rumah Dalam sepekan, kadang dua-tiga hari saja bubu di rumah. Biasanya dia terlibat dalam hampir semua pekerjaan rumah. Kami memanf

PR 1: Bubu dan Buku

Lapor, saya mau menyicil tugas. PR pertama ini sebetulnya adalah tugas yang diminta si empunya rumah sebelum datang ke rumahnya. Ini kopi-tempel dari MPnya beliau, hehe... Yang harus disiapkan dari rumah: a. Ide, ide, ide!!! b. Daftar buku/situs/bahan apa saja yang berguna bagi pendidikan anak (bisa yang telah dicetak atau disimpan di USB bila berupa daftar tautan di Firefox, IE--> ask an expert if you don't know...or Selly , can you help me out with this? ) c. Contoh buku kalau perlu d. Foto sampul/bagian dalam buku, foto poster yang ditempel di rumah, foto kegiatan anak bersama ayah-bundanya (nyimpennya di kamera aja biar enteng bawanya) e. Dan lain-lain --- PR 1: Buku dan Bubu Wah, untuk urusan buku ini, jangan dibandingin sama mba Dina. Asli jauuuuuh banget. Kami hanya punya beberapa buku anak-anak. Jumlahnya belasan saja sepertinya. :D Malu-maluin ya? Alasannya macam-macam. Karena memang jarang sekali bertemu buku yang memang bagus namun terjangkau. Buku-buku berbah

Cinta di Rumah Hasan al Banna

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Parenting & Families Author: Muhammad Lili Nur Aulia Ahad 21 Des 2008 kemarin nemu buku ini. Beli dari jeng Ulfa-Nurcendekia. Besoknya, berhubung libur ngajar karena dd sakit, akhirnya langsung khatam deh... Buku ini sudah lama masuk "someday/maybe list" alias list keingingan terpendam untuk beli dan baca. Dan ternyata alhamdulillah, pembaca yang satu ini suka dan tidak kecewa ^^. Paling kelemahannya karena tipis, jadi terasa kurang deh... :P Pertama, menyusuri pengantar "Hasan al Banna Bukan Sembarang Ayah" oleh Dra. Hj. Wirianingsih (ada petikan wawancaranya di sebuah majalah saya rangkumkan di MP ini juga). Kedua, membaca isinya, yang sebagian besar adalah petikan kesan-kesan yang diungkapkan oleh para putri dan putra Hasan al Banna. Sebagai informasi, beliau ini dikaruniai 5 putri dan 1 putra. Pesan utama yang tertangkap oleh saya adalah bagaimana peran besar seorang ayah dalam membentuk anak-anak mereka baik itu dalam pr

Penjelasan

Pagi itu hujan masih turun. Tidak deras, memang. Tapi memegang payung dan mendorong kereta bayi berisi dua penumpang, cukup berat juga tuk menahan keseimbangan. Di jalanan yang agak mendaki menuju stasiun Saginuma, nafas saya nyaris berhenti. Dingin yang membekukan kedua tangan dan menyesakkan hidung saya yang memang tak begitu tahan dingin. Pergi dalam hujan untuk memenuhi dua janji. Dua-duanya acara yang sangat saya suka: saling berbagi ilmu. Entah kenapa tiba-tiba saya ingin menjelaskan kepada kedua anak yang sering dibawa kesana kemari itu, alasan kenapa membawa mereka di dalam hujan. Menegakan hati membangunkan Abiya yang sedang tidur lelap untuk diajak bersiap lalu pergi bersama dingin yang menusuk tulang. Ada dua alasan sayang. Mungkin kalian boleh menyebutnya alasan egois, boleh menyebutnya alasan sosial. Egois, karena bunda kalian ini ingin membebaskan dirinya dari hisab, ketika manusia ditanya dengan bagaimana waktunya digunakan, bagaimana ia sudah berbuat sesuatu untuk l

Dear Oom

Oom bubu dan dd yang baik hati dan tidak sombong, menjadi 27 th tanggal 17 Desember 2008 ini. Barakallahu fiik ... semoga Allah memberikan jalan kemudahan pada setiap kesulitan dan halangan, kekuatan pada setiap kelemahan, perbaikan pada setiap kekurangan, selain tentu saja menyempurnakan apa-apa yang sudah baik pada dirimu. DikaruniakanNya usia yang berkah, cemerlang di dunia dan akhirat. Meski postingan ini tidak hadir ontime karena koneksi internet yang agak payah akhir-akhir ini, doa buat oom dipanjatkan secara ontime kok. Salam sayang selalu teteh, abang, ima-chan, azka-kun

Puzzle 44 [Incomplete]

Belum dua pekan lelaki itu pergi bertugas ke tanah suci. Rasanya seperti berabad-abad. Sulit menggambarkannya, tapi seperti ada belahan yang terlepas. Incomplete? Rasanya masih sama seperti empat tahun yang lalu. Atau malah lebih dalam? Karena keduanya melekat semakin kuat. Adanya dua mahluk kecil, dan kesibukan di siang hari memang lumayan mengalihkan perhatian. Tapi waktu menjelang shubuh hingga matahari mulai meninggi, adalah saat dimana rindu itu menusuk-nusuk. Sholat tanpa ada yang mengimani... Ya Rahman, kuatkan kami, kumpulkan kami di dunia dan akhirat senantiasa dalam ridhaMu... aamiin

Main

Hasil bunda mengedit waktu, memaksa bunda untuk mengalahkan dingin, mendaki tanjakan (halah...) menuju kosodate hiroba (semacam jidokan). Alat mainnya lebih lengkap dibandingkan koen di belakang rumah. Lumayan sih, jalan sama bubu dan kereta dd sekitar setengah jam. Tapi senang melihat keceriaan bubu dan dd. Mudah-mudahan pergi kesana sepekan dua kali engga cuma pekan ini. :D

Tunduk

Hari Senin, hari sains di TK Otsuka. Setelah sama-sama menghapal  surat dan mengenal ayat al Quran, kita akan "main-main" dengan benda-benda yang terapung dan tenggelam. Awalnya melihat buku bergambar, sambil tebak-tebakan. Kalau pensil dimasukkan ke dalam air terapung apa tenggelam ya? Kalau uang koin? Kalau kertas? Penghapus? Balok kayu? Botol? Sendok? Semuanya ditebak dengan semangat 45 oleh anak-anak itu. Ah, ada yang meragukan. Dua anak bilang mengapung. Sisanya yakin benda itu tenggelam. Saya ajak mereka pergi ke dapur. Ada keran air dan baskom. Masukkan air ke baskom, lalu benda yang "diragukan" tadi dimasukkan. Oh, ternyata dia tenggelam. Lalu benda-benda yang ingin dites pun satu persatu dimasukkan ke dalam air di baskom. Wajah-wajah penasaran itu puas sekali kalau tebakannya benar. Barang yang berat tenggelam, kalau ringan mengapung. Simpul mereka sendiri. Saya hanya senyam-senyum sambil memuji kepintaran mereka. Masalah benda berat bisa mengapung, nant

Membangun keluarga... [bag terakhir]

7. Mendidik anak Dikaruniai oleh Allah sebelas anak (si bungsu meninggal waktu kecil) beliau menceritakan apa yang dibangun saat mereka masih belia. a. Mengenalkan anak kepada al Quran Cita-citanya adalah mendidik anak sendiri, terutama al Quran. Melek huruf ditangan ibu. [di kesempatan yang lain saya mendengar bahwa mengenalkan ke-sebelas putra-putrinya dengan al quran adalah dengan membuat mereka sefamiliar mungkin dengan al quran sejak kecil. seperti kita familiar sekali dengan lagu kanak-kanak] anak-anak mulai masuk kapalan quran usia 4 tahun b. Mengenalkan anak kepada Allah Di awal misalnya tauhid yang dibangun adalah Allah sebagai pencipta. Membedakan antara mencipta dengan membuat, agar setiap kali mendengar kata "mencipta" yang teringat adalah Allah c. Mengenalkan anak sirah nabi Membacakan anak-anak perjalanan nabi. Hampir tiap malam berkisah sebelum tidur. Sudah besar, malah anak-anaknya yang mengajarkan/bercerita kepada ibunya. Suaminya sering sekali pergi

Mengedit waktu

Meski saya tidak lagi sekolah, dalam sepekan, hari keluar dan hari rumah hampir sama jumlahnya. Terkadang di rumah pun, banyak juga di depan komputer. Saya masih suka menimbang-nimbang, agak-agak cemas, apakah saya sudah cukup adil kepada bubu dan dd? Apakah waktu "main bersama bunda" mereka sudah tercukupi? Belum lagi ada rasa bersalah yang timbul, saat persiapan pergi, meminta bubu untuk bergerak cepat. Ah, anak yang dua bulan lagi baru tiga tahun diminta gerak cepat? Kayaknya berlebihan ya? Sudah bisa pakai perlengkapan sendiri saja menakjubkan sekali. Dengan kecepatannya sendiri, sejak lama bubu memang bisa memasang semua perlengkapannya sendiri. Dari ujung rambut/jilbab, sampai ujung kaki/kaus kaki dan sepatu. Tadi mengajak bubu ke koen/taman, bukan yang biasa sih, karena ini dekat masjid. Sengaja dari masjid, sebelum ke eki, main dulu ke koen. Karena kalau ke koen dekat rumah harus ditambah lagi perjalanan 1.5jam, bisa-bisa terlalu sore/gelap karena musim dingin. Bubu t

Membangun keluarga (bagian ke-2)

3. Memulai membangun keluarga idaman Bangun paradigma. Di dunia tak ada yang sempurna. Tapi, al Quran mematok yang sempurna. Paparan dalam al Quran adalah paparan tentang keluarga ideal, keluarga idaman ada sekitar 90%. Kenapa? Dalam psikologi Islam, esensi manusia ada pada jiwanya yang terdiri dari beberapa komponen. Tapi ada satu substansi, yaitu ad dakhiliyyah (ruh, an nafs, aql, qalbu). Proses kerja bathiniyah dalam ad dakhiliyyah ini kemudin tercermin dalam bentuk pikiran, perasaan, sikap, prilaku. Potensi ini yang memanusiakan manusia dibandingkan seonggok daging. Sekarang bagaimana ia memiliki energi positif dalam jiwa sehingga bisa melahirkan prilaku-prilaku yang islami. Salah satu karakter jiwa/nafs/ruh adalah sifat tanpa batas dan rasa tidak pernah puas. [kebayangnya rasa ini yang melahirkan perkembangan teknologi-teknologi baru, dll] Kenapa? Karena ingin mencapai kesempurnaan. Puncak pencapaian manusia adalah syurga. Syurga dan neraka digambarkan Allah swt sebagai sesu

Membangun Keluarga "Pertama sekali bagi saya adalah doa"

...Kata Mba Wiwi. Iya, Ust. Wirianingsih diwawancarai majalah Tasqif (Dimuat di No. 34 edisi Oktober). Saya sangat terkesan dengan beberapa uraiannya. Sengaja dikutip disini biar engga lupa. 1. Definisi keluarga Keluarga dalam bahasa arab disebut usrah atau a'liyyah. Usrah diartikan al birru al hasinah alias benteng yang kokoh, sedang a'liy lebih bermakna hubungan darah dan emosional. Keluarga adalah benteng pertama yang membentengi keluarga dari berbagai ancaman, ujian, dan fitnah . Benteng pertama untuk menumbuhkembangkan potensi keluarga. Benteng pertama untuk penanaman nilai/internalisasi nilai, pembentukan karakter, sifat bawaan anggota. Keluarga juga adalah benteng terakhir bermakna, jika semua instutusi negara rusak, maka institusi terakhir yang tidak rusak dan pecah adalah keluarga. [Dalem dan terasa berat..ga sih?] 2. Fungsi Keluarga : a. Fungsi psikologis: menghadirkan sakinah, ketenangan, tempat kembali para anggotanya. b. Fungsi sosial: ada pembagian pera

Usaha Baru

Sebelumnya saya punya Halo Balita terbitan DAR MIZAN edisi second hand . Hanya lima buah. Dua anak saya suka sekali membaca, melihat-lihat gambarnya, dan menggigit-gigitnya. Hehe... Bubu (2.5th) bahkan sering membacakannya untuk adiknya. Tokoh-tokoh yang ada di buku dijadikannya dirinya, adiknya, juga baba dan bundanya. Saya sendiri menyukai ceritanya yang sederhana dan menyentuh dengan ilustrasi penuh warna. Misalnya dalam cerita Aku Sayang Temang, ada Sali yang tak mau meminjamkan barang pada kawan-kawannya saat belajar di kelas. Lalu saat makan siang bento/bekalnya terjatuh. Ia sedih. Kawan-kawannya menawarkan bagian bento masing-masing kepada Sali. Lalu mereka pulang dengan ceria. Anak-anak TK juga pada suka dibacakan. Beberapa waktu dalam sebulan saya membacakannya untuk mereka dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jepang. Engga ada bosen-bosennya. Saya jadi ingin melengkapi koleksi buku yang ada. Namun apa daya kondisi keuangan belum memungkinkan. Alhamdulillah ada rejeki

Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Parenting & Families Author: Neno Warisman Kenangan Lupa pertamanya waktu mba Neno diundang Fahima sebagai pembicara, mendengar diterbitkannya buku ini, atau karena baca salah satu tulisannya yang diposting salah seorang adik. Mau pinjam tak berhasil, akhirnya pesan ke Bandung dan ternyata sukaaa... banget. Sampai semangat empat lima membeli beberapa buah dan menjualnya di Bazaar Ramadhan di SRIT-Tokyo, dua tahun yang lalu. Biar lebih banyak yang baca. Hehe... Standnya saja menumpang di stand tetangga tercinta, Ifa. Tentang buku: Buku ini adalah buku pertama dari Trilogi Opera Keluarga Neno Warisman. Berisikan kisah-kisah keseharian dengan tokoh utama Bunda dan ketiga putra putrinya. Kisah itu bisa membuat kita tertawa dan menangis pada saat bersamaan karena menyelami kelucuan dan kepolosan khas anak-anak. Si sulung calon pemimpin yang gagah, bersemangat, penuntut keadilan, namun berhati lembut. Yang saat ditanya kenangannya tentang nenek, ia mem

Hari pertama

Ganteng bunda-yang besar, mendapat amanah dari KMII-Jepang untuk membimbing jemaah haji Indonesia dari Jepang ke tanah suci. Biasanya dua pekan cukup untuk pergi kesana. Namun karena tiket kepulangan cepat sudah penuh, total perjalanan pun menjadi 25 hari mulai tanggal 30 November-25 Desember 2008 Rasanya bercampur-campur. Betapa tidak, inginnya bisa pergi bersama-sama. Dia yang ke-5 kali, dan saya yang pertama kali. Rinduuuu rasanya ingin pergi. Namun kondisi memang masih belum memungkinkan. Dd Azka belum genap 2th (=masih ASI) dan juga kondisi finansial. Yah, bersabar...dan berharap mendapatkan undanganNya di tahun depan. Mudah-mudahan bisa berusaha keras memampukan diri dan berangkat juga bersama bapak dan ibu dari Makassar. (Mamah dan Papap di Bandung alhamdulillah sudah menunaikannya). Ganbatte, ka... Sebenarnya tak terbayang berpisah dengan lelaki itu lama-lama. Karena begitu ringan tangannya dia, saya merasa sangat tergantung padanya. Apalagi di hari-hari saya mengajar. Persiap

Puzzle 43 (pasangan)

Makin lama menikah makin panjang jobdesc seorang istri. Istri, pacar, bendahara, koki, teman, manajer, pembantu, sahabat, babysitter, boss, sekretaris, humas/PR, tukang dongeng, hem.. apalagi yaa... Tapi semuanya menyenangkan. Meski kadang ada capek-capeknya juga tentu ;). Lelaki itu juga profesinya jadi banyak. Sumi, pacar, tukang pijet, imam, teman, tukang cuci piring, guru, tukang jemur kasur, sahabat, part time baby sitter, pengantar, penjemput, sopir motor dan sepeda, partner bisnis.. dan masih banyak lagi. Hak dan kewajiban masing-masing masih terus dibahas-praktek-evaluasi. Bergeser kesini kesitu, tergantung kondisi dan kompromi, sembari terus saling mengenal. Dan sampai sekarang masa-masa pengenalan diri masing-masing masih terus berjalan. Ada banyak hal yang dilihat dengan kaca mata yang sama, namun banyak hal pula yang terlihat berbeda karena ternyata sudut pandang yang begitu berbeda. Katanya, mengetahui pasangan adalah modal besar. Tapi tak cukup tahu harus dilanjutkan deng

Terbang

Beberapa waktu yang lalu sempat kesal dan bingung dengan kelakuan anak-anak di sekolah. Agak susah diajak sholat dan main-main saat sholat. Mengobrol, sikut-sikutan, pergi menendang bola, lalu sholat lagi. Masalahnya karena saat itu saya sendiri sedang sholat, tidak bisa mengingatkan tentunya. Marah? Enak sih bisa membuat mereka takut. Tapi buat apa? Anak-anak TK itu memang "tukang main" dan mereka belum harus sholat. Saya juga tidak ingin membuat mereka "benci" dengan sholat. Lah mengenalkan, tapi kalau yang dikenal kenangan buruk kan sedih juga... Saya mencoba melihat beberapa faktor penyebab. Hem, ini masalah pengkondisian, antara azan dan iqamat yang berjarak sekitar 15 menit. Seringnya mereka main bebas dan susah berhenti. Harus lebih dikomporin lagi. Hari ini, setelah puas belajar IPA (ah senangnya berputar-putar bersama bola-bumi, dan disorot lampu senter-matahari, menikmati pergantian siang dan malam, juga pergantian musim), saya sempatkan bercerita sebentar

Bersih-bersih

Kok? Karena rumah yang satu ini (MP) lama sekali tidak disentuh. Kebayangnya, kotor dan berdebu. Hehe... Jadi ada acara gosok-gosok dulu deh... Jadi ingat, waktu acara PM Kanto bulan September yang lalu, mengobrol dengan beberapa kawan senasib, tentang susahnya punya rumah yang bersih dan rapi. N bilang kunci efektifnya adalah menerima tamu. Hihi..kepaksa beres-beres. Sejatinya seorang muslim itu memang selalu bersih dan rapi, apalagi katanya kebersihan itu adalah sebagian daripada iman. Namun, berjuang sendiri di negeri orang apalagi dengan bakat alam sikap dimanjakan orang tua (baca: jarang disuruh kerja) lumayan juga. Terutama melatih dan mendisiplinkan diri. Selain mencari cara terbaik supaya engga babak belur. Gawat juga kan kalau kita menghabiskan waktu berjam-jam muter-muter di pekerjaan yang tak habis-habis itu. Saya sendiri harus belajar banyak, sampai googling dengan kata kunci "how to do house chores effectifely". Ternyata banyak kawan senasib. Maksudnya, banyaa

Surga dan kita (2)

Ada beberapa tipe perempuan: 1. Perempuan yang menemukan cintanya (ehem..) Punya keluarga yang membuatnya bahagia. Ia ingin supaya pasangannya, anak cucu, nenek moyang, keluarganya, dikumpulkan Allah di jannahNya. 2. Perempuan yang tidak menemukan cintanya (di dunia) Menikah, tapi tidak bahagia. Kadang suami yang mestinya menjadi pemimpin malah melarangnya mendekati Tuhannya. Ia ingin pasangan yang lebih baik lagi di kampung akhirat nanti. Biar bersabar di dunia yang sementara, tapi bisa bahagia di masa yang panjang. Super panjang. (bersambung lagi...hiks, malam itu banyak ide, tapi kalau begadang, anak2 bisa ikut-ikutan melek terus hehe)

Kepala Tiga

Menjelang penghujung hari, hari ini. Jatah usia berkurang satu. Seperti beberapa hari terakhir, saat saya berpikir-pikir tentang akhir masa 20's...huwaaa... Rasanya masih macam-macam. Antara syukur dan ampun. Antara hamdalah dan istighfar... Ehm...

Id Mubarak 1429 H

Taqabalallahu minna wa minkum Kullu aamiin wa antum bi khair Mohon maaf lahir batin yaa...* Salam takzim dari: Keluarga Ibadurrahman (aamiin...) - Rieska Oktavia/Umm Abdirrahman - Jailani Abdul Salam Saso/Abu Abdirrahman - Amaturrahman Annabila - Abdurrahman Azka * serius, bukan basa basi ya, mohon dimaafkan semua kesalahan :)

Surga dan kita

Kemarin ada pengajian bersama Ust. Ahmad Satori Ismail bersama gabungan pengajian muslimah di wilayah Kanto. Meski saya harus mengajar dulu dan datang terlambat, sehingga hanya kebagian menyimak ustadz dalam sesi tanya jawab, saya masih beruntung. Karena setelah itu acara masih berlanjut dengan tadarusan, tanya jawab bersama Usth. Yetti Dalimi, dan tentu saja buka puasa bersama. Hem...kalau sedang dalam suasana begitu rasanya seperti bukan di Jepang lagi. Hangatnya kebersamaan dalam Ramadhan begitu kuat... Salah satu yang menggelitik adalah saat sesi tanya jawab ketika ditanyakan tentang laki-laki dan perempuan dan juga bersambung ke surga. Surga yang banyak digambarkan dengan bidadari (dengan gambaran yang sangat detil/QS 55), yang menarik buat laki-laki namun tidak terlalu buat perempuan. Saya jadi teringat dengan bahasan ini yang sempat bergejolak di kepala saya beberapa waktu yang lalu. Terkait surga. Kalau tidak tertarik nanti jadi tidak semangat dong ya? Engga juga sih. Mentok-me

Dear Takia versi nihonggo

Our beloved Oom Echa sent bunda an sms. He said thank you and told her that he posted a Japanese version of our "B'day letter" for our cousin/her daughter on his MP. Wow... You're great Oom... Let us copy-paste and post yours here... Sst..poor bunda. She had to skip some kanjis that she hasn't familiar yet. Hehe... タキヤ アヤカ ラマダニ ちゃんへ、 1歳のお誕生日おめでとう 君が生まれたころと同じく、 ラマダンの月に1歳の誕生日を迎えるね。 それって、アッラー神様からの幸運だよね。 バーラカッラー・・・ 私たちは一回しかあったことがないけれど、 君みたいな自慢できるいとこがいて、とっても嬉しいよ。 うちの両親からも、君のことをよく聞いてるんだ。 君を忘れることなんて、ないからさぁ。 早く君が歩ける、走れるといいね。 そうすると、もっといろんなことを冒険できるんだよ。 引き出しの中にとか、 キッチンのテーブルの上に、 素晴らしいものがあるって、知ってる? または(君が走れると)君のベビーカーだけで見る世界、 美しい蝶かハトの後で動くことのような気分になるのよ。 そして、大きく、大きく育って、明るい姉ちゃんになって、 素直に、成功、健康、そして幸せに、 アッラー神様に愛し、愛され、君の名前の通り (愛とおせんべを含めて)、 イマ姉ちゃんとアズカ兄ちゃんより PS:君宛ての、うちのブンダとババからのヨロシクも、届くよ *エチャじさんとアンビばさん、名前のスペルが間違ったらごめんなさいね

Dear Takia...

Dear Takia Ayaka Ramadhani* Happy 1st Bday to you... Just like when you came to this world, having your 1st b'day on Ramadhan is already blessing from Allah isnt it? Barakallah ... We're very happy and proud having you as our cousin though we only met once, but we've been kept listening our parents talking about you so don't worry that we'll forget about you, OK? We hope you'll be able to walk and run soon, so you can explore more than now you know, there are amazing things instead the drawers, things on the tables in the kitchen, or the world that you only see on your stroller; such as running after a beautiful butterfly or piegons Then grow up to be a bright girl, honest, success, healthy, and happy; love Allah and be loved by Him, just like your name... with love and senbe Kakak Ima and Daeng Azka ps. we also bring along kisses and hugs from our bunda and baba * Oom Echa and Tante Ambi, please forgive us if we made wrong spelling

Cacar Air Bubu

Tepat dua pekan setelah dd (1th) dinyatakan cacar air, bubu (2th 7bln) juga mendapatkan pernyataan yang sama dari dokter yang sama. Cuman tempatnya sedikit beda, karena bunda sudah tahu kalau pasien cacar air itu masuknya lewat pintu belakang. Diperiksa di ruang periksa belakang juga hehe... Kurang lebih bentolannya lebih banyak dan lebih parah dalam artian mereka menempati spot-spot yang tidak disentuh pada dd. Misalnya lidah, mata, dll. Kasian mukanya juga penuh sekali. Untungnya dia masih saja cantik :) Bubu tentu saja lebih kreatif, bentolan-bentolan itu banyak yang layu sebelum berkembang dengan sentuhan tangannya. Hiks... Dokter juga meresepkan obat untuk gatal yang diminum selain salep putih. Mungkin sudah terduga kalau jauh lebih gatal dari waktu dd ya? Karena perbedaan usia? Entah, bunda belum mengecek lagi... Waktu pertama minum obat bubu menolaknya. Ia hanya bersedia meminum obat sirup yang mirip obat batuknya. Tanpa disuruh ia bisa pegang dan meminum sendiri obat yang sudah

Puzzle 42 (hehe...bingung judulnya apa)

Perempuan itu suka makan tapi tidak begitu suka memasak. Tepatnya tidak pandai. Dia sering tidak percaya diri bila menyuguhkan makanan untuk orang lain. Kalau ada tamu atau ada acara di rumah, paniknya bukan main. Untungnya sahabat-sahabatnya sebagian besar mengerti, jadi keseringan tugas bawa kue saja bila ada acara, hehe... Tapi lelaki itu selalu bilang masakannya enak. Enak biasa, atau memang enak yang terbukti dari berkali-kali tambah nasi (ini sih bukti lagi kelaparan aja...) atau permintaan untuk dimasakkan menu itu lagi. Namun seringkali perempuan itu berusaha memancing opini obyektif (ciee...) dengan harapan ada perbaikan di masa yang akan datang. Misalnya oh..bawang daun dan seledri ini harus dimasukkan saat kuah baso/sop masih panas. Kalau ada acara, biasanya mereka saling membawa oleh-oleh alias ghanimah makanan. Sekedar untuk saling mencicipi. Bisa hanya sepotong kue, satu dua potong ayam goreng, dll. Seringnya sih sang suami yang membawa ghanimah dari tempatnya bekerja. An

Kabar bubu 2th 7bulan

Warung Bubu itu suka me-request makanan tertentu yang hinggap di kepala dia. Misalnya, apel merah, susu, kue ijo (maksudnya puding ijo). Bunda merasa kesannya buka warung hehe... Tapi bunda senang sih, masa susah makannya udah agak lewat meskipun masih suka pilih-pilih. Kadang bunda tawarin misalnya, "Soup mau? Ada wortelnya." Dia kadang menerima dengan senang hati"Mau sop wotey..." Atau dengan tegas bilang "Gak mauuu..." Pernah juga ia ditawari " Mie goreng mau?" Bubu malah balik bertanya, "Pisang goreng ada?" Huwaa...berasa warung beneran. Kadang warung bunda harus buka sampai malam. Saat futon sudah digelar, lampu-lampu ruangan lain dimatikan, dia pesan susu. "Warungnya tutup..." Tegas baba. "Bukaa..." Bubu mulai menangis. Mungkin maksudnya pintu dapur dibuka...hehe Warung pun di buka atas request pelanggan setia, dan bubu mendapat setengah gelas susunya. Mengingat

Ultah Pertama ARa

Si ganteng satu tahun hari ini. Alhamdulillah... Baru saja ia sembuh dari cacar air. Sepertinya penyakit itu oleh-oleh camp anak 22-23 Agustus 08 lalu di Yokohama. Ada Ahmad (2th), Naila (1.5th) dan Aisyah (5th) yang kena juga. Ganteng bunda ini baru satu bulan ini bisa merangkak. Mulai menjelajah rumah dan kadang coba-coba masuk ke dapur. Ia juga senang berdiri sambil berpegangan ke tempat tidur atau ke kaki baba atau bunda. Kalau diajak jalan sambil dituntun, senangnya bukan main. ARa juga suka ribut berceloteh. Seringnya sih membeo. Misalnya Ba! Kalau diajak main cilukba. Diminta mengabsen penghuni rumah juga bisa. Bababa, mamama, dan tatata. (Sst...dd ARa manggil bunda mama, terutama kalau ia minta mimik ASI). Bunda suka iseng mengamati kedua anaknya main. Pake acara rebutan- dan dd bisa mengomel atau bodoran kakaknya sehingga si dd tertawa ceria melihatnya. Mereka terlihat asik sekali. Kadang kalau mereka rebutan mainan yang limited edition bunda agak pusing juga. Soalnya dd ARa

Ramadhan dan Sifat Shaum Nabi

Untuk semua yang singgah di blog ini, saya dan keluarga juga mohon maaf lahir batin dan mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga Allah memberikan karunia taufik dan hidayahNya bagi kita semua... Ini ada oleh-oleh ringkasan Sifat Shaum Nabi Rasulullah saw bersabda, au kamaa qaal: "Man shaama Ramadhana, iimanan wahtisaban, ghufiralahu ma taqaddama min dzanbih" "Barangsiapa berpuasa Ramadhan, dengan iman dan ihstisab, diampuni kesalahannya yang terdahulu". (HR.Bukhari) iman: yakin ihtisab: introspeksi sungguh-sungguh dengan pengharapan yang tulus Allahumma, ballighna ramadhan. Petikan qaul ulama: Jauhi bid'ah, tegakkan sunnah. Tegakkan islam di hatimu, niscaya tegak di bumimu. --------------------------------------------------------------- Sifat Puasa Nabi SAW بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ، أما بعد: Ini merupakan ringkasan sifat Puasa Nabi saw - dimana didalammnya meliputi kewajiba

Akal (akalan) Bubu

Malam ini, menjelang tidur bunda melap dd dan mengganti bajunya yang sedikit basah. Bubu yang sudah mandi dan berganti baju lebih dulu tergoda untuk ganti baju (lagi) juga. "Bunda, buka baju Nabiya..." "Nabila engga usah buka baju. Kan tadi sudah..." Tak disangka, bajunya ditarik ke atas, lalu dijilatnya sendiri. "Basah bunda. Buka baju.." Bunda bengong. Sejak kapan anak kecil mulai banyak akal yaa???

Dua sembilan bulan bubu

Hari-hari di bulan Mei dan Juni ini adalah hari yang menggembirakan bunda. Bubu semakin cerewet dan semakin asik diajak ngobrol. Dia sudah tahu namanya sendiri. Namanya adalah neng, ima chan, dan tentu saja nabila. Dia juga tahu nama bunda dan babanya, juga adiknya. Bunda ita, dede atka, dan baba jayaini. Hehe... Kemarin ia loncat-loncat di ayunanan, dan dd terjatuh karenanya. Dd kesakitan dan menangis. Bubu berulangkali minta maaf sama adiknya. "Dede, maat. Maat dede..."

Bubu dan kakak-kakaknya

Bubu anak pertama, tapi punya kakak banyak... Resiko dan manfaat (hehe...) tinggal di negeri asing jauh dari sanak saudara adalah pasukan harus selalu dibawa kala komandan berpergian. Apalagi saat jendral besar sedang bertugas.

Dua delapan bulan Bubu

Bubu masih mungil, tapi semakin pandai. Dia sudah mulai bisa membedakan belum dan sudah. Misalnya saat bunda apakah bertanya bubu sudah mandi? Maka ia bisa menjawab sudah atau belum sesuai dengan kenyataan... Kalau sebelumnya ia sering frustasi karena beberapa permintaannya kurang dimengerti, kini ia bisa menyatakan keinginannnya dengan lebih spesifik. Misalnya minta minum, apakah air, susu, atau jus. Bukan lagi sekedar menggeram menunjuk-nunjuk kulkas. Atau saat ia ingin susu yang dihangatkan di kompor dengan tambahan gula merah (ini susu favorit, mengenang susu di kampung dulu...) ia akan menunjuk ke kompor setelah bunda mengeluarkan kotak susu dari kulkas. Bubu juga sudah bisa mengganti popok sendiri. Masalahnya kadang popok itu belum kotor/ penuh, sudah ia ganti ...lol. Ohya, bubu selain mengaji juga semakin suka berdendang. Tapi selain lagu-lagu yang mirip senandung bunda, sebagian besar lagu-lagu bubu belum tertebak.

Puzzle 41 [Kencan Pagi]

Walau bagaimana, kehadiran dua mahluk mungil dalam kehidupan mereka, membuat waktu-waktu pribadi menjadi agak terbatas. Baik itu waktu untuk berbicara dari hati ke hati, belajar bersama, dll. Maka jika ada waktu khusus berdua, ia akan menjadi waktu yang istimewa. Seperti kencan bada subuh, setelah sholat berjamaah dkk, kala anak-anak masih tertidur. Menikmati sarapan sederhana dengan susu atau teh hangat. Mengobrol, membahas tafsir atau buku lain, belajar bahasa arab, murajaah hapalan, dll. Atau seperti pagi ini: duduk bersebalahan berbagi meja. Perempuan dan laptop mengurusi bisnis majalah sambil nge-blog dan e-mail, sementara lelaki dan komputer menelusuri berita di berbagai situs ditemani teh manis yang sudah habis sejak tadi. Rasanya nyaman. Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah

Al Quran dan malaikat

Sabtu kemarin, menggantikan seorang saudari mengisi acara untuk muslimah Jepang di Masjid Otsuka. Temanya keutamaan membaca al Quran. Alhamdulillah, lagi-lagi saya beruntung. Menyiapkan materi itu, berarti bukan hanya mencari referensi untuk membuat tulisan sederhana tentang itu tapi kembali membaca ayat-ayat dan hadits-hadits yang memotivasi untuk lebih banyak membaca dan menghapal. Sebanyak huruf-huruf yang dikeluarkan lisan kita, sebanyak itu pula ia akan terlipat sepuluh. Wow...banyak sekali. Dan bisa jauuuuuuh lebih banyak, kalau kita mau. Sabtu itu di sesi tanya jawab seorang peserta bertanya, "Apakah membaca al quran adalah sebuah kewajiban?" Maksudnya, kewajiban seperti sholat. Saya menjawab tidak. Kecuali yang dibaca dalam sholat, tentu. Hukumnya sunnah. Tapi membaca al quran adalah sumber energi. Untuk memahami, untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban utama dengan optimal. Yang kalau energi itu tak ada, kita bisa 'mati'... Satu lagi adalah tentang malaikat. T

Belajar

Tak terasa... sudah lebih dari satu setengah tahun tak lagi menjadi mahasiswa. Berharap tak berhenti belajar, tapi ternyata memang perubahannya tidak banyak untuk 1.5 tahun itu. Sekarang memantapkan lagi untuk melanjutkan proses pembelajaran. Tahun ini tahun untuk bahasa Jepang, pendidikan anak TK, elaborasi tafsir juzz amma buat anak-anak, juga kuliah online eramuslim. Kebanyakan? Hem...bakat alam: susah milih. Ini juga sudah dicoba dikurangi beberapa...hehe. Selain belajar beberapa proyek masih terus dijalankan tentu. Proyek menjadi ibu dan istri teladan, anak-menantu-kakak-adik-sodara teladan, guru teladan, pebisnis teladan, murabbi teladan, anggota tim teladan, leader tim teladan. Yaah...masih jauh sih. Minimal...banget: tidak zalim. Itu saja sudah untung banget. Ohya, selain ini tahun ini ada 3 uhm..mungkin 4 program besar lain yang jadi agenda. Semoga kuat, proposal-proposalnya juga diterima. Aamiin...

Dua delapan bulan (plus) Bubu

Salah satu capaian besarnya adalah ia bisa naik turun perosotan sendiri... Membuat deg-degan bunda setiap ia naik-turun tangga tinggi tanpa mau dipegangi, menyusut seketika. Bunda mulai percaya, bahwa bubu sekarang sudah lebih besar lebih kuat lebih punya pertimbangan dalam urusan panjat memanjat, atau loncat-loncat dari kursi ke tempat tidur. Bubu kadang masih tetap rajin, memunguti sampah plastik-bungkus makanan atau kulit pisang untuk dibuang ke tempat sampah. Ia juga rajin menyimpan sepatu di tempatnya. Neng kecil ini jadi ratu kancing. Tiap ketemu kancing pasti matanya berkilat-kilat, "Kanting!" Ia sangat sensitif untuk kancing yang tidak terpasang, baik sengaja ataupun tidak. Kancing baju baba, bunda, dd, dan tentu saja bajunya sendiri. Termasuk menemukan baju berkancing di laci baju, keranjang cucian, dll. Ia akan sibuk memasang dan melepas kancing itu. Yang masih suka membuat kepala bunda tuing-tuing adalah keinginannya untuk selalu memakai baju dengan kancing depan.

Cermin

Kehilangan semangat, lalu bertemu seseorang yang berjiwa pejuang, memang berbeda. Perbuatan-dan penghayatannya, memang lebih kuat menghujam ketimbang nasihat-nasihat yang terkadang masuk, tapi keluar tak lama kemudian. Harus bersyukur masih bisa berjumpa dengan mereka-peniti jalan pejuang. Seumpama alm. Ahmad Yasin. Lelaki yang bisa saja mengundurkan diri dari perjuangan karena uzurnya. Cacatnya sejak muda, bisa membuatnya izin. Dan tak seorangpun akan menyebutnya pengecut-apalagi pendosa. Tapi sampai menjadi kakek, hingga tubuh hancur ia tetap maju. Subhanallah... Inginnya bertemu-berinteraksi dengan sosok-sosok seperti itu. Inginnya bisa menjadi seperti itu... Semoga ya Allah... Kabulkan ya Rahman

Delapan Bulan ARa

Abdurrahman ganteng bunda delapan bulan. Berukuran 7.90kg-69 cm. Cool, dengan senyum yang menggetarkan-menyaingi baba, hehe... Giginya ada lima sekarang, tiga di atas, dua di bawah. Yang membuat bunda agak khawatir adalah dd ini segan tengkurap. Masih tak berdaya di tempat tidur. Setiap kali ditengkurapkan, maka ia akan segera membalikkan diri. Duduknya juga masih belum stabil. Hanya bertahan beberapa detik. Tapi dd bisa berdiri beberapa lama dengan berpegangan pada sesuatu. Pernah ia meluncur dari keretanya, dan ketika bunda lihat dia sudah berdiri dengan kedua tangan berpegangan pada penghalang kereta. Saat dibedirikan di keranjang cucian juga dia bisa berdiri beberapa lama dan tampak ceria sekali... Dd memang cenderung lebih berwibawa dibanding kknya yang super ceria. Tapi dia juga terlihat lebih mudah tersulut emosi, saat mainannya jatuh atau diambil paksa kakaknya. Meski sering dibuat menangis atau marah oleh si kk, ia juga paling gampang ketawa kalau diajak ngobrol kknya itu. Ter

Sepuluh Tahun

Tahun lalu, 2007, seorang kawan tiba-tiba saja mengajukan ide, "peringatan" 10 tahun 97-ers-gank angkatan saya di kampus. Gank aneka jurusan, tapi satu perjuangan. Saya baru tersadar, sudah 10 tahun yang lalu ketika kami mulai memasuki kehidupan kampus. Ada banyak kenangan di sana. Tiba-tiba saja saya ingin mengenang satu-satu dan berharap supaya suatu saat saya tidak lupa tentang apa yang terjadi pada hari-hari itu... Dan yang pasti, meski sekarang setiap orang memiliki jalurnya masing-masing, saya selalu berharap, bahwa jalur-jalur itu tetap satu jalan menujuNya. Amin...

Jepretan

Untuk Om Samudera, ini photos para ponakan... (Foto berlatar merah buat paspor baru, Amaturrahman Annabila 2th 2bln) (Engga buat paspor baru tapi ikut sibuk difoto, Abdurrahman Azka 7bln

(jelang) Dua-tujuh bulan Bubu

Bubu semakin lincah. Ia mulai senang mendorong-dorong kursi belajar. Tujuannya ada dua: mendekati meja supaya bisa memencet keyboard komputer atau laptop (tergantung yang terpajang apa) atau mendekati tempat tidur supaya bisa naik ke kursi lalu loncat ke tempat tidur. Kadang keyboard diberdirikan supaya tidak terjangkau, tapi ia malah menemukan lahan: area di meja untuk dinaiki (duduk ataupun berdiri). Hehe... Dia juga lebih cerewet. Alhamdulillah kata-katanya yang awalnya satu-satu kini disebut dua-dua(misal: mau minum, buat dd, dll) dan sekarang ada satu dua kalimat yang ia rangkai. Bubu juga sudah bisa bertanya-jawab dengan bunda. Dan memang benar, anak-anak itu merekam betul apa yang ada di sekitarnya yaa... --- Dialog-dialog bubu-bunda Bn: Baba kemana ya? Bb: Kija Bb: Mau juh apu Bn: Jus apelnya abis. Kita telpon baba ya, minta dibeliin jus apel kalau pulang nanti. **bunda mencet-mencet hp, lalu menyerahkan hp kepada bubu** Bb: Juh apu abih. Mau juh apu. Tiap ada dengar orang bers

Lelaki keempat

Sepertinya setelah menulis tentang tiga orang lelaki dalam hidup saya, saya belum pernah menuliskan tentang lelaki keempat, yang lahir saat usia saya belum genap delapan tahun. Lelaki yang terlahir cerdas secara motorik. Naik sepeda roda dua di usia 3 tahun, bisa mengendarai motor dan mobil saat masih berseragam merah-putih.

Puzzle 40 [Protes]

Lelaki itu hampir tak pernah mengprotes istrinya. Bukan karena istrinya sudah sempurna, tapi karena ia memang bukan tipe penuntut. Jadi kalau suatu kali ia tiba-tiba menyampaikan aspirasinya. Maka mestinya itu adalah sesuatu yang dalam. Ia hanya menyampaikan dua hal. Perempuan itu bertanya yang ketiga, tetapi lelaki itu tidak menjawabnya. Ya, dua saja cukup. Kalau perempuan itu bisa memperbaiki dirinya dalam dua hal itu, maka itu perubahan luar biasa. Bismillah...

Hiburan

Sejujurnya, punya dua anak batita dengan jarak yang dekat ini memang luar biasa berat. Di rumah, dan di luar rumah. Masih terus belajar dan belajar beradaptasi supaya bisa menjalankan semua peran. Supaya bisa amanah. Di tengah-tengah kesulitan demi kesulitan itu, ada saja sisipan hiburan yang menyejukkan. Kebanyakan sih dari bubu. Misalnya saat ia berjalan di belakang kereta bayi berisi dd dengan langkah kecil. Gadis mungil itu selain polos, ia juga "terlihat" dewasa dan tabah. Pekan lalu, dua hari di tempat camp anak (sanlat-nya anak muslim jepang), ia anteng saja. Lari sana lari sini sambil kadang membawa-bawa bola. Padahal bundanya sedang super sibuk jadi ketua merangkap sie acara camp anak perdana ini. Bubu...sholihah bunda. Maaf ya, kadang bunda lupa kalau neng pinter ini masih bayi yang belum mengerti banyak hal. Tapi sungguh da, neng ini hiburan bunda... penghilang penat. Tetap senyum dan ceria ya cinta.

Tiga tiga

Untuk lelaki yang menjadi tiga puluh tiga tahun pada hari ini, Barakallah... Semoga Allah memberikan berkahNya pada hari-hari dalam hembusan nafasmu. Menjadikanmu manusia yang berilmu dan semakin takut padaNya. Dengan ilmu itu, engkau menjadi manusia yang berguna bagi agama, sesama, dan dunia Semoga sukses hari ini dan juga esok, ya Cinta...

Biba

Senang, bubu sudah punya panggilan buat saya. Dia panggil saya "biba". Alhamdulillah... Baju biba, celana biba, jilbab biba. Kalau mau sesuatu juga panggil-panggil, "biba..biba..." Beberapa waktu yang lalu (dua bulan-an?) bubu tidur, lalu terbangun dan cari bundanya. Dia bilang budaa... Sudah, tidak pernah sebut-sebut lagi. Hiks... Eh semingguan ini akhirnya keluar si "biba". Curiganya sih dari habibah/habibaty (cintaku (perlempuan)). J adinya dd dipanggil bibi deh (dari habiby/cintaku (laki-laki)) Kesimpulan sekarang nama-nama yang ada adalah bubu, baba, biba dan bibi hehe...

Bontomaero

Catatan pulang kampung I Selama kurang lebih 4,5 tahun di Jepang, tiga kali saya pulang liburan. Pertama untuk menikah (Agustus 2004), kedua untuk mengambil data (tesis, Agustus-September 2005, hamil 4 bulan-an) dan ketiga kemarin ini, menyandang status sebagai ibu dua anak. Dengan status tadi, liburan satu bulan pun "terpaksa" dibagi dua: Bandung dan Makassar. Kami jadi lebih akrab dengan Cengkareng, hehe. Alhamdulillah jadwal pergi dan pulang tak bertemu jadwal banjir. Pulang membawa dua orang cucu/cicit memberi warna tersendiri. Karena porsi waktu untuk keluarga/keluarga besar menjadi cukup dominan. Di Bandung, nenek saya sampai menginap di rumah selama beberapa hari. Pergi ke Makassar/Gowa buat saya jadi perjalanan istimewa. Pertama, ini kali pertama saya ke Sulawesi, pertama naik pesawat domestik pula. Kedua, ini kali pertama ke kampung halaman suami. Tempat dimana sebelumnya hanya bisa saya kira-kira, membayangkan bagaimana ia menghabiskan masa kecil dan remajanya. Memb

Masih disini

Akhir-akhir ini sering juga ditanya, kenapa masih di sini? Sekolah? Kerja? Kenapa memilih jadi ibu rumah tangga di Jepang? Kenapa tak segera pulang? Kenapa ya? Mungkin karena ada tangan-tangan yang sering terangkat beserta doa yang terpanjatkan: supaya kami tidak pulang dulu. Beberapa orang meminta izin untuk melakukannya. Dan saya hanya bisa mengiyakan sambil menambahkan, jika itu yang terbaik untuk dunia dan akhirat, jika kami memang bisa lebih bisa bermanfaat disini. Amiin... Tapi niatan ekonomis juga tak bisa dinafikkan. Persiapan pulang, agar benar-benar bisa tidak menjadi beban negeri. Besar kecilnya persiapan itu tentu saja relatif. Dan tentu saja karena saya menyukai apa yang sedang saya lakukan sekarang. Disini. Setidaknya ada mimpi saya disini. Mimpi sederhana, supaya bisa menjadi menyerap dan memancarkan cahaya. Banyak belajar dan mewariskan sedikit kebaikan. Meskipun kadang ada masa-masa tidak kuat. Ingin pulang. Merasa kurang berkembang. Merasa mundur. Merasa tidak bisa. M

Blog Majalah

Sejak tahun 2004 kalau tak salah, sejak masih jadi pelajar, saya punya usaha sampingan distributor majalah Indonesia di Jepang. Tapi baru bulan Feb-Maret '08 ini majalah-majalah itu diajak nge-blog. Itu karena akun freezope saya, tempat web sebelumnya kadang menghilang. Jadi silakan dikunjungi, siapa tahu ada yang Anda cari disitu. http://risvyamajalah.blogspot.com/

Anam bulan ARa.

Lulus asi eksklusif, alhamdulillah... Mulai tumbuh gigi (dua di bawah) Mulai makan MPASI (lahap sekaliiii....) Mulai muter-muter... Diajak duduk malah langsung menghentakkan kaki ngajak berdiri. Ngambek/teriak kalau mainannya jatuh, atau kesempitan. Senang dan tertawa geli kalo dikasih laba2 jalan2 (digelitik) Terakhir nimbang, Feb lalu, dede 7.5kg-67cm. Barakallah dedon...

Liburan

Alhamdulillah kami sekeluarga tiba kembali di rumah Kawasaki dengan selamat, setelah sebulan penuh pulang ke kampung halaman. Ya, pergi ke Indonesia 8 Januari 2008 dan tiba di Jepang kembali tanggal 8 Februari 2008. Alhamdulillah anak-anak semuanya relatif sehat. Dd sempat demam di malam pertama kami di Bontomaero. Ia dikompres dan mimik ASI yang banyak, esoknya sudah ceria kembali. Kk yang sebelum pergi sempat sakit dan mogok makan nasi, melanjutkan edisi mogoknya selama sepekan awal. Untungnya bunda membawa persediaan soba dan udon lengkap dengan soyu, katsuo boshi, dll untuk jaga-jaga. Alhamdulillah masih ada yang bisa masuk. ...

Empat bulan Ara

Dd Abdurrahman empat bulan hari ini. Panjang 63 cm, beratnya 6.4kg. Lumayan berat kalau digendong lama. Suka sekali senyam senyum kalau diajak bicara. Kadang sedang menangis pun bisa terdiam menyimak kk bicara. Selain senang diajak bicara dd juga senang mainan berbunyi. Meski bunda hanya membunyikan botol kecil ia memperhatikan dengan seksama dan gembira bunyi dan pergerakannya. Hobbinya olah raga, menggerakkan kaki dan tangan. Teriak-teriak kesenangan. Tapi kalo kelamaan ditinggal nangis juga. Dd baru mendapatkan imunisasi pertamanya (BCG). Di Jepang imunisasi pertama baru diberikan setelah bayi berusia 3 bulan lebih. Setelah itu baru berturut-turut yang lainnya (aneka DPT, Polio, MR)dengan jarak minimal 4 pekan. Jadi tiap bulan ke dokter anak deh. Alhamdulillahnya tuk imunisasi, periksa dokter ataupun obat tuk bayi/balita gratis. Kecuali imunisasi yang tak wajib seperti influensa, cacar air, dll yang lumayan mahal juga. Di bulan ini juga dd sakit pertama. Batuk ketularan bunda, lalu