Skip to main content

Hiburan

Sejujurnya, punya dua anak batita dengan jarak yang dekat ini memang luar biasa berat. Di rumah, dan di luar rumah. Masih terus belajar dan belajar beradaptasi supaya bisa menjalankan semua peran. Supaya bisa amanah.

Di tengah-tengah kesulitan demi kesulitan itu, ada saja sisipan hiburan yang menyejukkan. Kebanyakan sih dari bubu. Misalnya saat ia berjalan di belakang kereta bayi berisi dd dengan langkah kecil. Gadis mungil itu selain polos, ia juga "terlihat" dewasa dan tabah.

Pekan lalu, dua hari di tempat camp anak (sanlat-nya anak muslim jepang), ia anteng saja. Lari sana lari sini sambil kadang membawa-bawa bola. Padahal bundanya sedang super sibuk jadi ketua merangkap sie acara camp anak perdana ini.

Bubu...sholihah bunda. Maaf ya, kadang bunda lupa kalau neng pinter ini masih bayi yang belum mengerti banyak hal. Tapi sungguh da, neng ini hiburan bunda... penghilang penat. Tetap senyum dan ceria ya cinta.

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R