Skip to main content

Puzzle 48 (One Screen)


Sering sih kerjasama bareng ustadz kesayangan ini dalam berbagai event. Tapi biasanya saya manggung dan beliau di belakang jadi supporter atau sebaliknya.


Misalnya saya ngisi kajian dengan materi yang amat baru buat saya, beliau bantu tentir materi sebelum hari H. Beliau mengisi, saya bantu buat file presentasi. Kadang cukup supporter sederhana aja: mengamankan studio atau ruang kerja/belajar dari iklan pasukan. Hehehe 


Sesekali saja kita tampil berdua dan itu terjadi cukup langka. Belum tentu setahun sekali.


Baru di AHA nya Aqyla kita betul-betul manggung berdua. Dan itupun kebanyakan online dari tempat yang berbeda.


Eh sekalinya barengan dalam satu ruangan moderator menutup acara sambil bilang "Assalamu alaikum wrwb." 

Ada suara latar yang bilang Waalaikumussalam wrwb ya habibaty…


Dan moderatornya jadi senyum-senyum sambil tersipu-sipu deh (sambil berharap itu suara latar ga kedengaran keluar, apalagi terekam) 🙈😍


MashaAllah

Barakallahu fiina wa fiikum

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R...

Belajar

Tak terasa... sudah lebih dari satu setengah tahun tak lagi menjadi mahasiswa. Berharap tak berhenti belajar, tapi ternyata memang perubahannya tidak banyak untuk 1.5 tahun itu. Sekarang memantapkan lagi untuk melanjutkan proses pembelajaran. Tahun ini tahun untuk bahasa Jepang, pendidikan anak TK, elaborasi tafsir juzz amma buat anak-anak, juga kuliah online eramuslim. Kebanyakan? Hem...bakat alam: susah milih. Ini juga sudah dicoba dikurangi beberapa...hehe. Selain belajar beberapa proyek masih terus dijalankan tentu. Proyek menjadi ibu dan istri teladan, anak-menantu-kakak-adik-sodara teladan, guru teladan, pebisnis teladan, murabbi teladan, anggota tim teladan, leader tim teladan. Yaah...masih jauh sih. Minimal...banget: tidak zalim. Itu saja sudah untung banget. Ohya, selain ini tahun ini ada 3 uhm..mungkin 4 program besar lain yang jadi agenda. Semoga kuat, proposal-proposalnya juga diterima. Aamiin...