Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Mengayuh Biduk

Semoga bahagia selalu dan selamat sampai tujuan Kawaguchiko, tahun 2012 kayaknya. Salah satu acara Tarbiyah Camp masjid Otsuka.

Bersama

Jalan bersama dengan saudaramu itu artinya sesekali kau akan melambatkan langkah  agar saudaramu tak ketinggalan Lain waktu kau harus bergegas  agar tak menjadi beban Ada saatnya kau ulurkan tangan tuk membantunya berjalan Atau justru kau yang harus mengangkat tangan minta bantuan. Tetaplah bersama, sayang... Berjalanlah bersama saudara-saudaramu menujuNya Berjalanlah di jalan yang lurus dengan bimbingan Rabbmu

Pura-pura

A5 (17 bulan) mulai pandai pura-pura. Kadang-kadang ia pura-pura ngambek (melengos/pergi) saat mau dikasi pakaian atau popok. Bundanya juga iseng pura-pura sedih sambil menunduk. Tak lama akan menyodorkan tangan atau kakinya untuk dimasukkan pakaian atau popok. Kali lain ia juga pura-pura tidur. Memejamkan mata, lalu membukanya sambil tertawa... Aah gemes... Semoga jadi anak yang shalih dan bermaanfaat...

Antara Banyak dan Sedikit

Pulang dari pengajian atau liqaat tarbawi biasanya bunda membawa sedikit ghanimah (oleh-oleh makanan). Oleh-oleh itu-terutama snack-adalah hal yang sering dinanti pasukan karena biasanya homemade dan enak. Pasukan dipanggil dan kami makan sama-sama. Tentu saja makanan yang ada dengan 7 anggota menjadikan setiap anggota keluarga mendapat bagian yang sedikit. Tiba-tiba saja kakak Annabila berbicara dan ditimpali bunda. A1: Kalau cuman sedikit orangnya, misalnya keluarga cuman 3 saja tiap orang bisa makan banyak ya... Enak... B2: Iya kalau orang sedikit masing-masing dapat banyak.Tapi kak... Ada yang namanya berkah. A1: Apa itu? Bunda bingung juga menjelaskannya bagaimana... B2: Dapat cuman sedikit tapi enak/nikmatnya banyak. Seperti minum air saat haus sekali. Rasanya pasti enak luar biasa. Beda dengan minum saat kenyang karena sebelumnya udah minum macam-macam. Makan sesuatu sedikit tapi bersama-sama rasanya bisa lebih enak daripada makan banyak sendiri. Karena ada berkah disana... Kaka

Musim Semi T'lah Tiba

Berjalan menyusuri gang menuju stasiun membuat saya menemukan daun-daun yang menyembul diantara semak kering. Kuncup-kuncup sakura diantara ranting dan dahan yang gundul di musim yang lalu. Sebagian bunga yang lain sudah mulai bermekaran. Musim semi itu seperti musim dimana roda kehidupan kembali berjalan setelah matinya. Empat musim dalam setahun yang penuh warna. Ada musim dimana pohon tampak "mematikan" diri dan kemudian hidup lagi. Begitulah gambaran tentang "mudahnya" mencipakan, lalu mematikan, dan kelak menghidupkan kembali bagi Penguasa semesta. Menciptakan kita semua dari tak ada lalu menjadi ada. Mematikan sesuai jatah masing-masing. Lalu mengumpulkan tulang belulang dan menghidupkan lagi untuk kehidupan yang abadi... Rabbana aatina fiddunya hasanah Wafil-aakhirati hasanah Waqina 'adzaabannaar... Aamiin

Karya Azka di Kelas 1 (#2)

Karya Annabila Kelas 3

Tulip

Target Azka Semester 2

Target anak-anak biasanya ditulis dan dipajang di kelas. Inilah target Azka semester 2 di kelas 1.

Karya Azka di Kelas 1

Beberapa karya selama setahun ini dibawa pulang. Sebagian diantaranya: Boku No Tsukue (Meja saya ) Fune shupatsu (Keberangkatan Kapal) Kepala Jerapah (?) Lompat tali (?)

Ilustrasi Al Quran dalam menunjukkan cinta pada anak

Surat Yusuf menggarisbawahi cinta antara bapak dan anak lelakinya saat Nabi Yaqub as menunjukkan cintanya dengan menjadi pendengar yang penuh perhatian. Sementara di surat Al Qasas, ibunda Nabi Musa as menunjukkan kasih sayang dengan menggendong dan memberi susu bayinya. Dari sinilah kita melihat potret yang lengkap bagaimana menunjukkan cinta dan kasih sayang pada anak-anak. Di satu sisi kita membuat mereka nyaman untuk berbicara apa saja-bahkan sebuah mimpi. Di sisi lain kita harus menunjukkan kasih sayang itu dalam bentuk sentuhan fisik (menggendong mereka, memeluk mereka). -Nouman Ali Khan-

Mobil Pemadam Kebakaran Impian

空とぶうちゅうのしょうぼうしゃ Terbang Ke Langit, Mobil Pemadam Kebakaran Ruang Angkasa アマトウラハマン アナビラ Amaturrahman Annabila (8, Kelas 3 SD) Awal tahun ajaran yang lalu ada lomba menggambar tahunan di sekolah-sekolah. Beberapa karya terpilih dari sekolah dipajang di pameran kota (ward) Nerima-Tokyo. Dan sepertinya ada seleksi lanjutan di  tingkat daerah Tokyo. Anak-anak kelas 1 dan 2 menggambar dengan media pensil warna sementara kelas 3 ke atas menggunakan cat air. Temanya adalah mobil pemadam kebakaran. Pagi hari sebuah mobil pemadam kebakaran datang ke sekolah sehingga anak-anak bisa mengamati dan menggambarnya. Beberapa waktu kemudian kami mendapat kabar bahwa karya si sulung A1 (Annabila) terpilih mewakili sekolah dan dipamerkan bersama karya-karya terpilih lain. Alhamdulillah...  Sayang sekali waktu pameran bertepatan dengan acara keluar kota waktu itu yang terikat dengan jadwal. Saya sedih juga tidak bisa kesana melihat karya si shalihat yang waktu itu berusia 8 tahun ini. Tapi alhamdulillah te

Tukang Cukur (Karir Ibu)

Sepuluh tahun lebih menjadi istri dan sembilan tahun menjadi ibu membuat keahlian bertambah lagi. Setelah perlahan tapi pasti ada perubahan di dunia dapur, bunda yang satu ini pun merambah dunia baru: rambut (bukan rambutan :P). Profesi baru adalah tukang cukur alias personal hairstylist. Pasukan lima dengan hanya satu putri shalihat berarti frekuensi acara potong rambut anak/anak akan sangat sering. Potong di luar ga tega harganya. Jadi opsinya hanya di rumah. Awalnya (beberapa tahun yll) cukur gundul OK. Tapi kini mereka makin besar dan makin punya gaya sendiri. Alhamdulillah. Suami sebetulnya yang lebih pandai potong rambut. Mudik tahun lalu Azka pergi ke tukang cukur untuk jadi bahan  belajar. Adik-adiknya lalu jadi bahan eksperimen suami dan sukses. Tapi mereka kurang suka dipotong baba mereka. Sukanya bunda aja. Ehem... Padahal duh... Ga jelas potongannya kalau bunda. Untung saja anak-anak tumbuh rambutnya cepat ^^ Alhamdulillah bunda  jadi belajar. Meski masih jauhlah dari rapi.

Tiga Huruf

#TadabburQuran Di akhir surat al Fatihah kita memohon kepada Allah SWT untuk diberikan petunjuk atas jalan yang lurus.  Di awal surat al Baqarah, Allah SWT mengawalinya dengan 3 huruf: alif, lam, dan mim yang tidak seorang pun mengetahuinya. Ar Razi menyatakan dengan ini maka manusia mestinya sadar, bahwa Pemilik Ilmu, Pemilik Petunjuk itu adalah Allah SWT. Kalau kita ingin memahami AQ dan hidup dengannya, maka ketundukanlah kuncinya. Arogansi dan kesombongan, akan menjauhkan kita dari kebenaran...

Rumah Rapi (7)

Sesuai dugaan, makin kesini sesinya semakin berat. Setelah sesi buku yang membuat galau, ada sesi kertas yang lebih luar biasa lagi. Berhadapan dengan makalah, catatan belajar, diktat kuliah, kertas-kertas dari sekolah anak-anak dll. Jadi ingat Ardhia yang menyimpan draft tesis koreksian sensei. Saya juga ada. termasuk laporan pekanan, text presentasi dll. Perjuangan seperti diputar ulang. Akhirnya baru tega melepas beberapa jurnal. Sisanya disimpan dulu memberi waktu pada diri sendiri. Ada satu kardus berbagi sama suami. Perolehan sementara adalah 2.5 kardus kertas yang dibuang. Kategori berikutnya yang ditangani adalah barang kecil (miscellaneous item). Sensei menyarankan agar urutannya seperti ini: 1. CD/DVD 2. Produk perawatan kulit 3. Make up 4. Aksesoris 5. Barang berharga (paspor, kartu kredit, dll) 6. Peralatan listrik 7. Peralatan rumah (alat jahit, alat tulis, dll) 8. Household supplies (obat, tissue, deterjen, dll) 9. Peralatan dapur dan stok makanan 10. Lain-lain Kalau ada

Rumah Rapi (6)

Liburan hampir berakhir. Harusnya sudah selesai acara beres-beresnya. Tapi masih ada tumpukan kertas dan banyak printilan yang belum menemukan "rumah"nya. Mudah-mudahan bisa terselesaikan. Sensei bilang rumah rapi bukanlah tujuan. Tapi sebuah sarana untuk mencapai tujuan. Sebelum kita membereskan rumah kita, kita harus menyeting dengan jelas apa tujuan dari kerapian itu sendiri. Dan itu harus tergambar detil dalam benak. Saya sendiri bermimpi hidup yang lebih tenang dan tertib. Tenang dalam artian tidak sibuk mencari kertas pengumuman sekolah yang terselip entah kemana, hati nyaman membuka laci kaos kaki karena semua punya pasangan, memandang ruangan dengan bahagia karena yang ada disana ada hal-hal yang menyejukkan hati, dll. Pada gilirannya bisa beribadah dengan tenang, berinteraksi dengan pasukan tanpa tegang dan bisa tenang dan tertib mengerjakan setiap amanah.  Anak-anak juga senang dengan misi membuat rumah rapi ini. Mereka membantu sebisanya. Memilah mainan atau memaka

Rumah Rapi (5)

Diantara jamuan akal dan hati dengan tausiyah-tausiyah ustadz di akhir tahun, tetap kita meneruskan perjuangan menuju rumah impian. Hehehe... Episode buku memberikan catatan bahwa saya telah salah mengestimasi jumlah buku. Ternyata buku saja hampir 500 eks dan bila ditambah majalah mungkin bisa 600an (majalah belum dihitung). Yang mampu dikeluarkan baru 50-100an. Masih menunggu sortiran buku paksu yang berbahasa arab dan tidak berbentuk kitab rujukan. Untuk sementara ini inshaAllah 350 buku bilangan yang cukup. Kalau dibagi 7 satu orang "hanya" 50 buku. Yang penting tiap buku punya tempatnya sendiri. Setelah dipisahkan mari berpindah pada kertas-kertas. Sebetulnya sesi kertas tanpa resmi dimulai sudah dikeluarkan 1 kardus. Terutama yang terselip di rak buku dan langsung kelihatan tidak berguna. Yang masih tersisa sekitar 5 kardus plus yang masih terselip di laci-laci. Apa kata KonMari sensei tentang kertas? 1. Pada dasarnya nasib kertas setelah dipakai adalah untuk dibuang, k