Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2006

Cinta

Cinta dalam keluarga, antara suami-istri, ortu-anak, mertua-menantu, kakak-adik, sampai keluarga besar... Berbeda, bersama, bahagia, bagaimana bisa? Temukan sebagian jawabnya di SILATURAHIM WARGA MUSLIM JEPANG Sabtu, 2 Desember 2006 Sekolah Republik Indonesia di Tokyo/Balai Indonesia Ada Pak Adi, Kak Yetti, Arifin sensei. Mereka berbicara dipandu Pak Ubed. Dimeriahkan kesenian dan bazaar. Info lengkap dan pendaftaran ada di http://fahima.org/silaturahim Gratis makan siang tuk 150 pendaftar pertama loh

Ke dokter gigi

Awalnya baba yang ribut ingin diperiksa gigi. Setelah dua kali mengantar baba, bunda pun tergoda untuk ikut diperiksa, meski tak punya keluhan. Hal yang membuat bunda tergoda, selain baba jadi tambah cakep, ehem...tambah sangat rajin sikat gigi, bunda bertemu seorang ibu yang membawa balita seusia bubu. Bayi itu dibawa masuk saat ia diperiksa. Ternyata klinik gigi ini ramah ibu dengan balita. Pada pertemuan pertama, dokter menemukan beberapa bolong kecil di gigi bunda. Selain tentu saja karang gigi yang sudah dua tahun lebih tidak tersentuh dokter gigi. Langkah pertama adalah pembersihan gigi, lalu pengobatan baik itu gigi berlubang dll. Saat jam tidur bubu, semuanya lancar. Keretanya dibawa masuk ke atas oleh seorang suster (klinik itu di lantai 2). Bubu tertidur dijaga resepsionis sementara bunda di ruang periksa. Di hari tuk pertemuan berikutnya bubu demam. Dia muntah sampai empat kali pagi ini. Namun setelah diperiksa ke dokter anak, beliau bilang flu biasa, tetap pantau suhu dan m

Positif selalu

Hari Rabu, 1 November 2006 yang lalu, saya berjumpa seseorang yang istimewa. Ketua MPR-RI yang diam-diam saya kagumi: DR. Hidayat Nurwahid. Meski baru tahu siangnya-kalau beliau ada di Tokyo, dan petang itu ada pertemuan di Wisma KBRI, alhamdulillah ada rejeki tuk berjumpa. Bersama Bubu di pangkuan, saya menjadi satu-satunya hadirin yang membawa bayi. Selain saya, ada satu ibu lagi yang membawa putra bungsunya. Acara formal yang konon membuat kejang perut sang ibu, karena khawatir putranya yang lincah itu berbuat sesuatu yang membuat tuan rumah tak berkenan. Ada beberapa hal yang saya catat dalam benak. Pertama adalah tentang energi positif yang di bawa Ust. Dayat. Untuk selalu berpikir positif, dan berusaha membangun diri dan bangsa. Tidak putus asa, meski banyak kondisi negara sangat terpuruk. Toh kita bisa belajar pada banyak negara yang awalnya jauh lebih terpuruk, dengan kondisi yang jauh lebih buruk, dan tantangan yang jauh lebih besar. Tapi mereka bisa bangkit dan maju. Selain i