Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2005

Puzzle 15 (Kiriman)

Satu hari, perempuan itu termenung, ketika salah seorang mbak mengingatkannya akan sebuah kesempatan emas yang ada dengan memiliki seorang suami seperti lelaki itu. Dahulu, ia ingat, pada jelang pagi, saat mereka berdua selesai mengerjakan sholat malam-satu-satunya sholat dimana mereka bisa rutin berjamaah karena lelaki itu lebih sering berjamaah di masjid pada waktu sholat yang lain-perempuan itu mencium tangan lelaki itu dan mengenggamnya lebih lama dari biasa. Sambil menatap sepenuh hati, pelan ia berkata, "Kaka tahu, makna peristiwa saat aku mencium tangan kaka untuk pertama kalinya? Lelaki itu memandangnya heran, lalu menggeleng pelan, menanti jawaban. "Maknanya adalah, sejak saat itu aku azzamkan pada diriku untuk mengoptimalkan semua yang aku punya untuk jadi istri orang yang aku cium tangannya. Meskipun banyak yang lebih ganteng, lebih tinggi, lebih cakep, lebih baik, lebih soleh dari dia, dia tetap yang terbaik buat aku. Karena aku yakin bahwa lelaki i

Kreatif [2]

Bagaimana menjadi membangun diri menjadi lebih kreatif? Satu hal untuk mengawali adalah menemukan hal-hal yang mengejutkan setiap hari serta melakukan hal-hal yang mengejutkan setiap hari, untuk satu orang atau satu hal saja. Lalu kejutan-kejutan ini dicatat dan dibuat listnya. Misalnya saja dengan melakukan kebiasaan yang berbeda, memakai yang berbeda, atau sekedar mengatakan hal-hal di luar kebiasaan. Saya seringsekali mendapat kejutan dari orang-orang terkasih, tapi amat jarang meniatkan diri untuk membuat kejutan, apalagi setiap hari. Dua hari yang lalu terpikir untuk mulai melakukan ini. Saya menelepon seorang kawan pada jam makan siang untuk bertemu. Ternyata ia sedang tidak di sekolah. Ia di rumah, sedih dan bingung dengan baju yang akan dipilih untuk dikenakan pada pernikahan kawannya sore itu. Dia merasa tak satupun bajunya pantas untuk dikenakan di pesta. Saya katakan padanya, pilih saja yang terbaik, dan berikan senyum yang terbaik untuk kebahagiannya. Apapu

Sibuk(?)

Sebenarnya, aku paling tidak suka mengatakan tak bisa mengerjakan sesuatu dengan alasan sibuk. Karena pada dasarnya manusia itu tak pernah tak sibuk, meskipun kesibukannya itu adalah dalam ketidaksibukkan. (weis...jadi sibuk itu sebenarnya apa?) Tapi sibuk adalah alasan yang mudah diucapkan , supaya kita tak bisa berpanjang lebar mengatakan alasan yang sebenarnya terjadi. Setelah diamati, selama sepekan ini, yang merupakan masa akhir semester yang diwarnai banyak tugas sekolah, dan dihiasi beberapa pekerjaan yang berantakan, hiks... Aku menarik kesimpulan, bahwa banyak pekerjaan yang terlewat atau tak bisa dikerjakan dengan rapi karena: 1. Memprioritaskan pekerjaan lain , sehingga waktu untuk pekerjaan itu sedikit/tak ada **ini resiko sih ya, tapi harusnya dikomunikasikan dengan orang-orang terkait, tak menyanggupi kalau kebayangnya ga bisa atau usaha extra keras untuk memenuhi semua kewajiban 2. Tak mau mengerjakan **ada waktu beberapa menit sebelum tidur untuk duduk di

Kreatif [1]

Harusnya tulisannya dimuat di blog satunya. Tapi rasanya disimpan disini lebih enak. (bilang aja, ka...ga pede nulis-nulis pake english :P) Kreatif [1] Rasanya-rasanya aku tak pernah berpikir serius tentang masalah kreativitas, sampai aku masuk kuliah dan bergaul serius dengan lebih banyak orang, terutama para senior dengan beragam wacana. Dan menyadari satu hal: bahwa aku sama sekali ga kreatif . Beberapa kawan meyakinkan bahwa kekreatifan bukan hanya memadukan gambar, membuat karya seni, dll. Memecahkan persoalan, menuntaskan pekerjaan pun memerlukan kekreatifan. Masalahnya adalah, itu pun aku tak punya. Betapa sering aku hanya jadi pengekor kawan-kawan yang punya ide brilian. Dan tak terhitung kali saat aku selalu mentok dan merasa tak berdaya dengan masalah di depan mata. Jadi, wajar bila kemudian ada kesedihan di hati. Rasa tak berdaya yang menggayuti jiwa pada rentang waktu lama, tak bisa kuhindari. Meski ternyata dalam beberapa hal, waktu mengajarkanku, bahwa outpu

About Me & Tokyo [5]

Mudah, memudahkan Suatu hari di tengah diskusi menjelang deadline tugas kelompok yang semakin dekat, saya dan dua orang kawan (yang satu orang Jepang, dan satunya orang Cina) mengobrol tentang suka duka menjadi pelajar asing. Kawan Cina saya itu datang ke Jepang tanpa beasiswa. Selama setahun dia belajar bahasa dan bekerja untuk sekolah, lalu sekarang pun setelah sekolah, master tingkat satu seperti saya, dia pun masih saja kerja part time. Pagi mulai pukul 6 sampai siang di hari sabtu, atau dua kali di malam hari saat hari sekolah. Banyak cerita orang yang kuliah sambil kerja yang saya dengar disini, itu pun termasuk mahasiswa indonesia. Tapi mahasiswi? Satu dua saja saya mendengarnya. Kuliah saja sudah cukup melelahkan. Dan refreshing saya di akhir pekan adalah menghadiri taman-taman syurga di dunia. Kawan saya yang orang jepang itu pun bercerita betapa takutnya dia pergi keluar negeri untuk sekolah. Banyak hal yang tak terjelaskan. Apalagi dia sendiri mendengar dari k

Tamu yang lain

Diambil dari sebuah milis. Jazaakillah uni silvi... KELEBIHAN BULAN ZULHIJJAH SEPULUH HARI PERTAMA Segala kepujian dan kesyukuran ditujukan kepada Allah Ta'ala, Salawat dan Salam buat Junjungan Nabi Muhammad 'Alaihis Solatu was Salam dan buat keluarga dan Sahabat Baginda. Imam al Bukhari Rahimahullah meriwayatkan daripada Ibnu 'Abbas Radhia Allah 'anhuma bahawa Baginda Nabi Salla Allah 'alaihi wa sallam bersabda : "Tiada suatu haripun, amalan kebaikan padanya mempunyai kelebihan melainkan pada hari-hari ini - iaitu sepuluh hari Zulhijjah-". Para Sahabat Baginda bertanya : "Apakah juga (pengecualian itu) termasuk jihad pada jalan Allah?". Ujar Baginda : "Tidak juga (termasuk) berjihad pada jalan Allah kecuali bagi seorang yang keluar dengan jiwa raga dan hartanya dan tidak membawa pulang apa-apa pun". Imam Ahmad Rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu 'Umar Radhia Allah 'anhuma bahawa Baginda Salla Allah 'alaihi wa s

Tertekan

Dari manakah munculnya tekanan? P = F/A P untuk tekanan, F untuk gaya, dan A untuk luas bidang sentuh. Gaya sendiri bisa terjadi dengan berbagai sebab, misalnya karena massa yang dimiliki benda dan dipengaruhi gravitasi akan menghasilkan gaya berat F = mg (m untuk massa g untuk percepatan gravitasi) Nyatanya perasaan tertekan itu boleh jadi hadir karena gaya yang kita terima sangat besar atau gaya itu biasa tapi diri kita sebagai luas bidang sentuh tak cukup luas untuk menerimanya. Salah satu doa yang dapat dipanjatkan seorang mukmin pada Rabbnya, untuk membuatnya tak patah karena tekanan berat. ya Allah jangan engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup untuk memikulnya. beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir... aamiin... **berusahamengatasitekanan,yangbaruterasadalamsekalisetelahdisini**

Stagnan

Berjalan pada sebuah garis, kemudian lama kau baru menyadari bahwa kau tak jua beranjak pergi Kau sedih, dan mencari: apa yang membuat kau tak juga meninggi??? Ketinggian akan menghampiri kala setiap tangga kautiti ::sempurnakan jejak pada pijakan::

Puzzle 14 (izin)

Genap sepekan, tak ada postingan baru disini. Entah apa yang terjadi, hingga nyaris tak ada waktu untuk duduk sebentar dan menuliskan sesuatu. Semua rutinitas sama saja. Tak sedang ke luar kota, apalagi ke luar negeri. Barangkali yang agak berbeda, pekan kemaren diri ini sedang tersedot pada bacaan yang sangat menarik, dan membawa perenungan tentang banyak hal. Tapi apa itu sebabnya? Entahlah... *** Puzzle 14 (izin) Kaka, ade izin mabit yaa Mabit di SRIT? Nda, di rumah temen aja. Ada acara. Ya boleh, hati-hati yaa... Potongan dialog pada hubungan telepon Tokyo-Mekah di suatu sore. Izin yang aneh, karena baru diajukan beberapa jam sebelum perempuan itu meninggalkan asrama. Mungkin karena ia terlalu percaya diri, bahwa izin itu akan diberikan. Kalaupun lelaki itu keberatan, banyak argumentasi yang bisa dikeluarkan yang akan membuatnya percaya dan memberikan restu. Keanehan kedua, adalah karena mereka sesungguhnya terpisah jarak. Apa yang dilakukan dan dimana ia berad

Harga sepotong lelah

Tsukareta... Seorang adik terduduk di sofa balai indonesia. Wajah lelah setelah seharian bekerja. Aku tersenyum memandangnya. Ia dan kawan-kawannya adalah panitia sebuah seminar yang baru saja diselenggarakan, atas nama keputrian KAMMI-Jepang. Aku menyukai mereka. Mengingatkanku pada adik-adik yang ada di Indonesia. Dan ini adalah kali pertama mereka bertanggung jawab penuh dalam sebuah acara. Selama ini lebih banyak acara ibu-ibu-termasuk aku, dan mereka membantu. Jadi, melihat bagaimana mereka bekerja, seperti mengingatkanku pada tahun-tahun di ITB, saat S1 dulu. Sepotong lelah, yang harganya sangat mahal. Karena pekerjaan menyelenggarakan majlis ilmu, serupa dengan pekerjaan yang mengantarkan hidayah. Hidayah yang mengantarkan manusia mampu beramal shalih. Bila harga amal shalih itu sendiri sangat mahal harganya, bagaimana dengan amal shalih yang mendorong terjadinya amal shalih itu sendiri??? **mengenang serombongan adik, yang baru hari ini aku merasa yakin bahwa