Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2006

Ketika pilihan itu (akan) ditetapkan...

Ketika seseorang membuat sebuah proposal pernikahan, ataupun hanya sekedar mereka (e-nya ebi) sebuah puzzle tentang model rumah tangga yang diidamkan atau sosok pasangan yang diharapkan, apakah yang kemudian terbayang di benaknya? Mungkin ada yang begitu detil dan jelas, atau super abstrak dan tak terdefinisi. Atau sederhana saja: asal menikah. Atau ada yang membuat beberapa hal pokok, kemudian membuat bagian sisa dibiarkan mengalir. Nyatanya pasangan dan hubungan dengan pasangan, atau model rumah tangga itu sendiri adalah sesuatu yang sangat unik, yang berbeda dengan tipe hubungan-hubungan lain semisal teman, sahabat, kawan diskusi, kawan main, kawan seperjuangan, atau teman bekerja, dsb. Unik karena kita dan dia akan bersisian di sepanjang jalan kehidupan pasca ikrar. Bergesekan sepanjang waktu, tanpa kita pernah mampu mempertahankan topeng-topeng yang mungkin terpasang saat kita berinteraksi pada titik-titik waktu dengan orang-orang sekitar. "Saya ingin berlabuh," ujar si

Puzzle 30 [Calon ayah]

Sejak sembilan bulan yang lalu, lelaki itu berusaha dengan keras memerankan tugasnya sebagai calon ayah. Menghadapi masa-masa awal yang sulit semisal membuat lontong alumunium atau di masa-masa akhir seperti ini saat aneka gosokan, pijatan dan permintaan bantuan sedang menjadi komoditas favorit. Lelaki itu sering menyembunyikan lelahnya. Bergegas ke dapur pada jam sepuluh malam-sepulang ia bekerja-untuk mengolah sesuatu kala tak didapatinya lauk untuk dimakan sementara istrinya berada dalam selimut dengan alasan yang berganti-ganti antara kedinginan, mulas atau sakit kepala. Kadang perempuan itu ikut menonton di dapur, atau hanya menunggu pasrah saat lelaki itu membawakan sesuatu yang beraroma sangat menggoda dan mengajaknya untuk makan bersama. Diam-diam, kala dini hari, di antara tidur yang terputus-putus, perempuan itu diam-diam memandangi lelaki itu sambil menahan haru. Semoga sabar selalu memenuhi hatinya dan semoga Allah selalu menyayangi dan memberinya petunjuk. *** Calon ayah

Sharing buku [5 Memahami mereka]

Naa...masuk ke Bab II. Ngosh-ngosh...totalnya 8 Bab, teori dan contoh kasus setengah-setengah. Tapi kayaknya yang teorinya saja yang diterjemahin disini. Contoh kasus diobrolin aja atau diskusi saat momennya pas (banyak kasus anak SD soalnya, hehe...masih lama...) bismillah... *** Bab II Prinsip-prinsip Dasar Tarbiyah berdasarkan Al Quran dan As Sunnah MEMAHAMI ANAK KITA Untuk mengetahui bagaimana memotivasi anak dengan cara yang tepat guna dan kooperatif, kita harus memiliki beberapa pemahaman terkait mekanisme psikologis yang terlibat. Segala aksi menusia digerakkan oleh tujuan -disadari atau tidak oleh ybs-, terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Sebagai orang tua, memahami tujuan tersembunyi akan membantu anak-anak mengubah sikap mereka dengan mengubah motivasi. Seorang anak umumnya memiliki motivasi utama yang mengendalikan sikap mereka yaitu the need to belong and the need to gain attention. Ia akan merasa aman bila merasa mendapatkan tempat dalam kelompok, baik itu keluarga

Sharing buku [4 Tipe dan Prinsip]

Lagi, masih tentang buku...**ngejar setoran** ^_^ *** Tipe/gaya mendidik itu mestinya masuk ke bagian 4. Bukan bagian dari "Jangan..." tapi berhubung nulisnya dah duluan, ya sud... Beberapa saran untuk membuat perubahan menuju kondisi ideal: 1. jujur pada diri sendiri Coba lihat komentar-komentar yang mencerminkan gaya kita, lalu pilih komentar yang mirip dengan komentar yang biasa/cenderung keluar dari mulut kita 2. membesarkan hati diri sendiri 3. membesarkan hati anak-anak kelemahan (sikap yang kurang tepat pada anak) yang pernah kita buat bisa kita perbaiki untuk lebih menyampaikan 'pesan' dengan tepat 4. berbicara dengan yang lebih tahu di komunitas yang ada 5. buatlah keputusan 6. gunakan buku ini untuk memodifikasi dan memperbaiki gaya mendidik kita Beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan (disini ditulis 3 dari 7 saja) 1. Orang tua sebaiknya selalu memperlihatkan dengan jelas bahwa sumber yang dikatakan ortu dan apa yang mereka minta sebagai latihan ad

Sharing buku [3: Jangan ...**part 2]

Maaf, baru dilanjutkan lagi. Selain dibuat spesial untuk lelaki terkasih, tulisan ini juga ditulis untuk Siti dan Upi, dan siapa saja rekan-rekan yang mengikuti dengan setia serial ini ^_^ Masih ingat dengan apa yang sebaiknya tidak dilakukan orang tua? Ya, ada tiga yang dimunculkan buku ini: perfeksionis, over proteksi, dan humiliasi (mengejek/menghina). Yang pertama sudah dibahas disini . Sekarang yang kedua dan ketiga. 2. Over Proteksi Ada anak bernama Ahmad, yang ingin belajar skating dengan teman-temannya. Tapi ayahnya melarang karena ia (ayahnya) waktu kecil pernah terluka saat mencobanya. Lalu ada Nuha yang diminta dua keluarga muslim untuk menjaga anak mereka. Tapi ibunya tidak setuju, dengan alasan tanggung jawab besar saat menjaga anak dan takut terjadi apa-apa. Orang tua Ahmad dan Nuha sangat berusaha menjaga anak-anaknya, tapi mereka melewati batas antara melindungi dan mengecilkan hati (protection-discouragement). Padahal, luka di kaki bisa sembuh, tapi luka akibat diangga

Detak-detak yang mendekat

Uhm...hampir satu bulan absen menulis disini. Kemana saja? Sembunyi di pertapaan, saat jari-jari menjadi kaku untuk sekedar memencet tuts keyboard. Padahal banyak yang ingin ditulis... Terima kasih untuk sapa dan kunjungannya, meski belum semua dibalas. Makasih juga untuk semua doa-doanya. Yayaya...tinggal itungan hari menyambut kehadiran mahluk baru di dunia ini. Semoga Allah selalu kuatkan... Apa rasanya menghitung hari? Iro-iro, kata orang Jepang. Nano-nano, kata orang Indonesia. Ada banyak yang mudah, semisal bisa makan lahap dan enak serta bernapas agak lega karena adik kecil sudah turun ke bawah, ga lagi mendesak-desak dada. Ada juga yang susah, semisal mual-mual, punggung panas, mulas-mulas, berat, dll. Ada bahagia yang campur aduk dengan kecemasan: apa rasanya jadi ibu baru? Plus tebak-tebakan, tentang rupa dan sifat yang akan datang ini. Dan sampai sekarang, kami belum sepakat dengan nama. Hehe... Ada banyak rencana yang bertaburan di kepala. Diskusi tentang pola mendidik anak