Sepuluh tahun lebih menjadi istri dan sembilan tahun menjadi ibu membuat keahlian bertambah lagi. Setelah perlahan tapi pasti ada perubahan di dunia dapur, bunda yang satu ini pun merambah dunia baru: rambut (bukan rambutan :P). Profesi baru adalah tukang cukur alias personal hairstylist.
Pasukan lima dengan hanya satu putri shalihat berarti frekuensi acara potong rambut anak/anak akan sangat sering. Potong di luar ga tega harganya. Jadi opsinya hanya di rumah. Awalnya (beberapa tahun yll) cukur gundul OK. Tapi kini mereka makin besar dan makin punya gaya sendiri. Alhamdulillah.
Suami sebetulnya yang lebih pandai potong rambut. Mudik tahun lalu Azka pergi ke tukang cukur untuk jadi bahan belajar. Adik-adiknya lalu jadi bahan eksperimen suami dan sukses. Tapi mereka kurang suka dipotong baba mereka. Sukanya bunda aja. Ehem... Padahal duh... Ga jelas potongannya kalau bunda. Untung saja anak-anak tumbuh rambutnya cepat ^^
Alhamdulillah bunda jadi belajar. Meski masih jauhlah dari rapi. Ngalahin baba aja masih jauh apalagi stylist beneran.
Alhamdulillah, terima kasih dan segala puji syukur untukMu yang memberikan amanah ini dan mengajarkan saya banyak hal. Semoga bisa jadi ibu yang amanah... Yang dicintai dan didoakan oleh anak-anak shalih/at, penyejuk mata dan pemimpin orang yang bertaqwa...
Aamiin...
#catatanrumah
Comments