Skip to main content

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006




Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Comments

Lizsa Anggraeny said…
Muuuaaacchhhhh.... sun sayang buat neng Qonitat....yang imut dan selalu bikin gemeessss.... sayang selalu dari ammah lizsa ....
Peni Astiti said…
ternyata, ima sadar kamera, yaaaaa..... hehehehe...
dasar anak2 sekarang.....
Lenny Adziman said…
Neng.. meni geulis... sun sayaaanggg *_*
reiri zahra said…
walah, ketawanya itu loh kayak geli banget hehehe
apa yang lucu dari Bunda neng Qonitat?
rieska oktavia said…
mmuaaaaaaach buat ammah Lizsa. neng anteng banget klo dah dipangkuan ammah. sampe ketemu yaa. insyaAllah

hehe, iyah k peni, asli langsung smile...kalo dipoto... sekarang kemajuannya udah pengen motoin sendiri hehe, alhamdulilah
rieska oktavia said…
sun juga buat bundanya azka. sun kilat, sebelum dijilat slurp slurp...:D
rieska oktavia said…
mba In ini bisa aja... kayaknya neng nya aja yang emang suka ketawa. orang bunda cuman ganti mimik wajah atau jalan dihebohin dikit aja dia bs ketawa ngikik... kruyuk2...

salam buat zahra chan yaa
wah senengnya bisa lihat wajah ima. salam kangen buat teh ris...
Bunda Layyina said…
Assalamu'alaikum wr wb. Rieska, melihat foto2 Rieska di multiplynya, jadi mengobati kekangenan sama Rieska. Subhanallah seneng deh bisa lihat wajah Rieska lagi, apalagi sekarang dgn baby2nya. Wassalamu'alaikum wr wb. Susi.fa.95
samsiah iah said…
lucu.. heboh banget ya...hehe
Eka Ike said…
hohoho,,,kawaii...baba itu abi ya?
kyknya wkt itu dimasjid itu jg suka dnger dede ngomong baba2..

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R