Skip to main content

Delapan Bulan ARa

Abdurrahman ganteng bunda delapan bulan. Berukuran 7.90kg-69 cm. Cool, dengan senyum yang menggetarkan-menyaingi baba, hehe...

Giginya ada lima sekarang, tiga di atas, dua di bawah. Yang membuat bunda agak khawatir adalah dd ini segan tengkurap. Masih tak berdaya di tempat tidur. Setiap kali ditengkurapkan, maka ia akan segera membalikkan diri. Duduknya juga masih belum stabil. Hanya bertahan beberapa detik.

Tapi dd bisa berdiri beberapa lama dengan berpegangan pada sesuatu. Pernah ia meluncur dari keretanya, dan ketika bunda lihat dia sudah berdiri dengan kedua tangan berpegangan pada penghalang kereta. Saat dibedirikan di keranjang cucian juga dia bisa berdiri beberapa lama dan tampak ceria sekali...

Dd memang cenderung lebih berwibawa dibanding kknya yang super ceria. Tapi dia juga terlihat lebih mudah tersulut emosi, saat mainannya jatuh atau diambil paksa kakaknya.

Meski sering dibuat menangis atau marah oleh si kk, ia juga paling gampang ketawa kalau diajak ngobrol kknya itu. Tertawa terkilik-kilik yang diikuti tatapan penasaran bunda. Duh, bahasa apa yang dipakai sih Nak?

Rukun-rukun ya cinta....karena Allah

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Berhenti Sejenak

Pagi itu kami berempat (saya dan A3-A5) menuju stasiun. Baby Anas (A5) setia duduk di strolernya. Dinginnya menggigil tapi matahari menyapa dengan hangat. Tujuan kami adalah Kabe, rumah mba Nita tuk bersilaturahim dengan sahabat Azzahra. Di tengah jalan, di area favorit anak-anak untuk berhenti, Azmi (A3) tiba-tiba bertanya, "Bunda, itu tulisannya apa?" Ia menunjuk setengah bola yang biasanya mereka duduk bermain di atasnya.  Setiap melewati area ini memang mereka hampir selalu berhenti untuk bermain. Tapi pagi ini (seperti biasa) kami sedang mengejar waktu. Jadi saya menjawab sekenanya, "Engga tahu. Ayo kereta menunggu!" "Karena jauh ga keliatan? Ayo kesana!" Ah...  "Seperti ini tulisannya. Apa bacanya bunda? Tapi ini kanji bunda ga ngerti ya?" Akhirnya saya (seperti biasa, harus) mengalah. Berjongkok mengamati tulisan. Ternyata.... Tulisannya adalah "Saturn" lengkap dengan kanji di bawahnya dan angka2.... Saya lalu melihat ke sekelili...

Puzzle 46 (Terkurung di rumah)

Puzzle 46 (Terkurung di rumah) Puzzle terakhir ditulis 28 Desember 2009. Seperti apa kepingan yang ada 10 tahun kemudian? Dengan covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. perempuan itu bekerja dari rumah. Sewaktu-waktu lelaki itu juga di rumah. Serasa liburan tapi banyak kerjaan. Mereka berbagi tugas. Siapa yang belanja siapa yang masak. Siapa yang beres-beres siapa yang menemani anak belajar. Ada banyak istri stress karena suaminya di rumah. Repot katanya. Tapi perempuan itu bahagia. Ada hari-hari dimana ia bisa puas memandang suaminya sepanjang hari. Alhamdulillah. Pekerjaan lebih ringan, hati juga lebih lapang. Ada banyak target yang bisa dikejar, alhamdulillah