Skip to main content

Kabar bubu 2th 7bulan

Warung
Bubu itu suka me-request makanan tertentu yang hinggap di kepala dia. Misalnya, apel merah, susu, kue ijo (maksudnya puding ijo). Bunda merasa kesannya buka warung hehe... Tapi bunda senang sih, masa susah makannya udah agak lewat meskipun masih suka pilih-pilih.
Kadang bunda tawarin misalnya, "Soup mau? Ada wortelnya."
Dia kadang menerima dengan senang hati"Mau sop wotey..." Atau dengan tegas bilang "Gak mauuu..."
Pernah juga ia ditawari " Mie goreng mau?"
Bubu malah balik bertanya, "Pisang goreng ada?"
Huwaa...berasa warung beneran.
Kadang warung bunda harus buka sampai malam. Saat futon sudah digelar, lampu-lampu ruangan lain dimatikan, dia pesan susu.
"Warungnya tutup..." Tegas baba.
"Bukaa..." Bubu mulai menangis. Mungkin maksudnya pintu dapur dibuka...hehe
Warung pun di buka atas request pelanggan setia, dan bubu mendapat setengah gelas susunya.

Mengingat nama
Ada beberapa nama yang suka bubu panggil di rumah. Peringkat pertama adalah Hayato, kawan mainnya di masjid Otsuka. Mereka hanya berselisih umur tujuh bulan-an. Lalu kakak Afina yang senang sekali mengasuh bubu kalau mereka ikut ibu-ibunya ada acara. Selain itu ada Akira, kakak Nimah, kakak Rifda dan Aisya yang bertemu saat camp yang lalu. Nama-nama lain tentu saja Mamih Bandung, nenek, sama tante Ida di Makassar.

Main pura-pura
Bubu suka main pura-puraan. Misalnya ia naik toilet pura-puranya dan mengatakan itu sepeda. Naik di kotak cucian dan mengatakan itu kendaraan.

...
Waktu dd mulai merangkak, bunda sering menyemangati dd.
Bunda: Ganbaree...dd Acka gambare...
Bubu : (ambil posisi merangkak ) Gambae...abiya..

Baba : sini bunda istri baba
Bubu : isti abiyaa...

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R