Melihat gadis mungil itu berjalan seperti robot, dan meski jatuh bangun berusaha menghampiri bunda, membuat bunda hampir lupa bahwa 13 bulan yang lalu, ia begitu mungil dalam gendongan. Terkulai tak berdaya.
Gerakan merangkaknya makin gesit. Sekejap, merambah dapur *bunda harus lebih rajin 'melantai' kalau tak ingin celana panjang gadis sholihat itu beralih fungsi menjadi lap pel*, kali lain mengeksplorasi kamar sebelah, atau balapan 'mengurus cucian' dari keranjang. Lomba cepat, dimana bunda menggantungnya di gantungan baju, sementara bubu menjatuhkannya ke atas karpet. Laci-laci sejauh ini masih aman. Mungkin sebentar lagi pintu-pintu rak dan laci-laci harus diberi pengaman.
Gigi bubu sudah menjadi 6 sekarang. Penyikat gigi yang awalnya hanya sehelai saputangan, sekali-kali bunda ganti dengan sikat gigi mungil. Sekedar menyenangkan hatinya bahwa ia juga punya sikat gigi seperti baba dan bunda.
Kalau dulu dia selalu menolak kala dibersihkan hidung yang basah, kini ia tenang-tenang saja. Sekali-kali ia beruntung mendapatkan tissue nganggur, dan langsung diusapkan ke hidungnya sendiri.
Bubu juga mengerti beberapa permintaan seperti diambilkan sesuatu, misalnya boneka. Meminta barang darinya cukup mudah, dengan tangan tengadah dan bilang: chodai. Maka ia akan segera menyerahkan barang yang diminta.
Bubu senang main petak umpet atau kejar-kejaran. Ia akan tertawa terkilik-kilik saat melihat sepoting wajah bunda atau baba di balik kursi, selimut, lemari, pintu, dll.
Sekali-sekali ia bisa menyendokkan makan sendiri. Selesai makan, ia juga bisa melap alas makan dengan tissue atau serbetnya. Alhamdulillah, hobinya makan tissue sudah berhenti dengan sendirinya.
Boneka hadiah dari mamih, sebulan yang lalu masih takut disentuhnya. Tapi kini bubu bisa bermain bersama, memeluknya atau bermain cilukba.
Uhm...apalagi yaa...
Ohya, sampai saat ini bunda masih mengusahakan asi untuknya meski hanya malam atau sekedar pengantar tidur. Alhamdulillah, seiring dengan jatah asi yang berkurang untuknya, ia pun makin banyak dan sering minum susu formula atau susu sapi segar (alhamdulillah, ia suka susu segar).
Kadang bunda merasa sedih, bubu kecil sudah harus berbagi...
Mudah-mudahan ini membuatnya bisa belajar mengerti, bahwa berbagi itu bukan hanya pada saat banyak berlimpah, tapi dari sejak kecil, mulai dari yang sedikit.
Barakallahu fiek, cinta. Selalu...
Gerakan merangkaknya makin gesit. Sekejap, merambah dapur *bunda harus lebih rajin 'melantai' kalau tak ingin celana panjang gadis sholihat itu beralih fungsi menjadi lap pel*, kali lain mengeksplorasi kamar sebelah, atau balapan 'mengurus cucian' dari keranjang. Lomba cepat, dimana bunda menggantungnya di gantungan baju, sementara bubu menjatuhkannya ke atas karpet. Laci-laci sejauh ini masih aman. Mungkin sebentar lagi pintu-pintu rak dan laci-laci harus diberi pengaman.
Gigi bubu sudah menjadi 6 sekarang. Penyikat gigi yang awalnya hanya sehelai saputangan, sekali-kali bunda ganti dengan sikat gigi mungil. Sekedar menyenangkan hatinya bahwa ia juga punya sikat gigi seperti baba dan bunda.
Kalau dulu dia selalu menolak kala dibersihkan hidung yang basah, kini ia tenang-tenang saja. Sekali-kali ia beruntung mendapatkan tissue nganggur, dan langsung diusapkan ke hidungnya sendiri.
Bubu juga mengerti beberapa permintaan seperti diambilkan sesuatu, misalnya boneka. Meminta barang darinya cukup mudah, dengan tangan tengadah dan bilang: chodai. Maka ia akan segera menyerahkan barang yang diminta.
Bubu senang main petak umpet atau kejar-kejaran. Ia akan tertawa terkilik-kilik saat melihat sepoting wajah bunda atau baba di balik kursi, selimut, lemari, pintu, dll.
Sekali-sekali ia bisa menyendokkan makan sendiri. Selesai makan, ia juga bisa melap alas makan dengan tissue atau serbetnya. Alhamdulillah, hobinya makan tissue sudah berhenti dengan sendirinya.
Boneka hadiah dari mamih, sebulan yang lalu masih takut disentuhnya. Tapi kini bubu bisa bermain bersama, memeluknya atau bermain cilukba.
Uhm...apalagi yaa...
Ohya, sampai saat ini bunda masih mengusahakan asi untuknya meski hanya malam atau sekedar pengantar tidur. Alhamdulillah, seiring dengan jatah asi yang berkurang untuknya, ia pun makin banyak dan sering minum susu formula atau susu sapi segar (alhamdulillah, ia suka susu segar).
Kadang bunda merasa sedih, bubu kecil sudah harus berbagi...
Mudah-mudahan ini membuatnya bisa belajar mengerti, bahwa berbagi itu bukan hanya pada saat banyak berlimpah, tapi dari sejak kecil, mulai dari yang sedikit.
Barakallahu fiek, cinta. Selalu...
Comments