Setelah satu dua hari agak cuek, perempuan itu mulai berpikir untuk membuat cemilan kecil. Tapi sebelum hal itu dieksekusi, suaminya sudah merequest kacang hijau kegemarannya, yang bisa dibeli di dekat rumah. Selanjutnya, beberapa menit di malam hari itu dihabiskannya untuk duduk manis disamping suaminya. Untung tidak semua pertandingan, apalagi begadang-begadang. Yang kebetulan saja bisa yang dilihat.
Uhm, ternyata banyak sekali pengetahuan lelaki itu. Dia tahu hampir setiap profil pemain. Kemampuan, klub, sampai tinggi-berat badan. Huwaa... ia geleng-geleng kepala...
Nyatanya ada binar di mata lelaki itu ketika mereka duduk bersama, mengomentari pertandingan, berdebar-debar bersama, dll.
Perempuan itu menyadari sesuatu. Daripada pertandingan itu sendiri *sebagaimana lelaki itu teramat menikmatinta* ia sendiri lebih menikmati membaca tentang ulasan-ulasan dibalik pertandingan. Misalnya bagaimana pelatih Hiddinks (bener ga ya nulisnya) mengubah budaya senior-yunior di tim korsel, sehingga teamwork mereka tercipta dan lebih kuat.
Atau menyimak jatuhnya Jepang di menit-menit terakhir melawan Australia (kebobolan 3 gol!) Betapa kebaikan yang lama bisa hancur dalam saat-saat terakhir.
Betapa banyak orang yang beramal-amalan ahli syurga tapi pada saat-saat akhir beramal
ahli neraka, sehingga masuk neraka. Dan sebaliknya...
Akhir itu yang kemudian menentukan. Pertandingan itu membuat perempuan itu berbisik lirih, Ya Allah, karunikana kami istiqamah, kekuatan memegang teguh dien ini
dan karuniakan akhir yang baik. Khusnul khatimah...
Uhm, ternyata banyak sekali pengetahuan lelaki itu. Dia tahu hampir setiap profil pemain. Kemampuan, klub, sampai tinggi-berat badan. Huwaa... ia geleng-geleng kepala...
Nyatanya ada binar di mata lelaki itu ketika mereka duduk bersama, mengomentari pertandingan, berdebar-debar bersama, dll.
Perempuan itu menyadari sesuatu. Daripada pertandingan itu sendiri *sebagaimana lelaki itu teramat menikmatinta* ia sendiri lebih menikmati membaca tentang ulasan-ulasan dibalik pertandingan. Misalnya bagaimana pelatih Hiddinks (bener ga ya nulisnya) mengubah budaya senior-yunior di tim korsel, sehingga teamwork mereka tercipta dan lebih kuat.
Atau menyimak jatuhnya Jepang di menit-menit terakhir melawan Australia (kebobolan 3 gol!) Betapa kebaikan yang lama bisa hancur dalam saat-saat terakhir.
Betapa banyak orang yang beramal-amalan ahli syurga tapi pada saat-saat akhir beramal
ahli neraka, sehingga masuk neraka. Dan sebaliknya...
Akhir itu yang kemudian menentukan. Pertandingan itu membuat perempuan itu berbisik lirih, Ya Allah, karunikana kami istiqamah, kekuatan memegang teguh dien ini
dan karuniakan akhir yang baik. Khusnul khatimah...
Comments