Skip to main content

Satu tahun cinta

Postingan yang telat...
Januari berlalu tanpa postingan. Tapi supaya postingan gampang dilacak, setting tanggal tetap di tanggal 26 Januari 2006. Curang yah?

Mmm..jazaakumullah khair untuk yang mengingatkan tuk menulis. Mba Lucky di kotak teriak, dan juga yang ngebuzz2 di YM. Mohon maaf lahir batin...

salam,
-yg punya, 7 Feb 2007-

Satu tahun cinta

Apakah kita akan merayakannya? Apakah boleh sekedar syukuran mengundang beberapa orang di rumah? Bagaimana kalau di kampung saja kita adakan syukuran? Supaya lebih banyak orang yang menikmati hidangan seperti kala aqikah dulu.

Baba menggeleng. Kalau syukuran, tak usah dikhususkan saat ulang tahun. Hem... jadi tidak ada apa-apa...tak ada nasi kuning, tak ada kue tart, tak ada ...

Tapi apakah nanti bubu sedih? Kalau sudah besar dia tahu ultahnya biasa-biasa saja? Merasa tidak disayang, misalnya. InsyaAllah dia akan belajar mana yang harus disedihkan dan mana yang tidak. Dan tetap mengerti bahwa kami menyayanginya.

Tapi kalau hadiah boleh ya? Bunda masih saja ingin yang agak spesial...hehe. Baba setuju. Akhirnya paket buku menjadi hadiah satu tahun bubu. Hehe, semoga bubu menjadi sahabat buku, dan orang yang berilmu

Di hari H. ada paket dari Oom kesayangan yang tinggal di Kobe. Ada boneka dari mamih, gelang dari papap, sepatu dari tante tersayang. Owh, bunda lupa menulis kabar tentang oom dan tante baru. Padahal sudah lebih dari satu bulan ide tulisan ada di kepala bunda. InsyaAllah nanti yaa...

Bubu satu tahun, dengan lima buah gigi. Atas tiga, bawah dua. Bisa melangkah kecil-kecil hingga 5 langkah. Sudah bisa menelepon oom dengan keetai bunda. Buka tutup pulpen sudah pandai. Dan sekarang sudah mulai senang mencorat-coret. Meskipun tekanan pada penanya belum begitu kuat dan terarah.

Mama mama, baba baba tata tata adalah mantra yang paling sering ia ucapkan. Pelukannya semakin kuat (dan semakin dikangenin kalau sedang tidur :P).

Bubu sudah mulai makan seperti makanan bunda. Tentu saja tetap ada makanan yang diseleksi. Misalnya banyak minyak/gorengan, terlalu banyak bumbu, atau yang berpengawet. Kalau di mulutnya masih ada makanan, ia tak terima makanan baru.

Bubu suka sekali nasi, udon (saingan berat baba nih), tahu dan yogurt. Lahap dan suka menagih kalau mulutnya kosong, hehe. Aaa...aaa, katanya minta suapan baru. Saat makan bersama bubu mulai sibuk berpartisipasi. Jadinya bunda sediakan juga piring dan sendok beserta secuil nasi tuk bubu bereksperimen.

Apalagi yaa? Owh, insyaAllah bubu akan menjadi seorang kakak. Calon adiknya sudah berusia sekitar 11 pekan, insyaAllah. Bubu masih minum ASI, tapi hanya malam saja. Agak sedih sih melihat di sudah harus berbagi. Tapi bubu baik sekali. Siang hari, ia minum susu botol. Pengantar tidur yang biasanya harus dengan ASI, sekarang bisa dengan cara dipeluk saja, atau diayun. Hanya di malam hari saja atau saat ia sakit ia hanya mau mimi ASI.

Semoga bubu bisa menjadi kakak yang baik. Dan semoga baba dan bunda bisa menjadi orang tua yang penyayang dan adil. Pendidik yang baik... Aaamiin

Bubu, semoga kami bisa membantumu tumbuh menjadi seperti namamu: Amaturrahman Annabila.
Amaturrahman, Hamba Yang Maha Pengasih, yang sifat-sifatnya dilukiskan dalam 16 ayat terakhir surat no 25 (QS al Furqon, 25:63-75)*
Annabila, yang pandai, yang mulia/terpuji.

aamiin...

*) QS 25:63-75 membahas tentang sifat-sifat ibadurrahman
ibadurrahman adalah bentuk banyak/jama dari abdurrahman
amaturrahman bentuk perempuan/muannas dari abdurrahman

Comments

Anonymous said…
subhanallah rieska..selamat..selamat :)

Popular posts from this blog

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R

Rahasia Hati

Percaya tidak, bahwa kita akan benar-benar jatuh cinta pada pasangan kita setelah kita menikah? Itu pesan yang tersirat di kitab suci, yang aku coba percayai. Aku selalu bilang pada orang-orang di sekitarku bahwa aku tak ingin jatuh cinta dan punya pacar karena tak mau patah hati. Beberapa kawan menganggap hal ini gila. Kadang aku sendiri tak benar-benar yakin sepenuhnya. Tapi dengan apa kita kan sanggup menyangkal apa-apa yang telah Ia tetapkan? Hal itu baru kubuktikan sendiri setelah aku menimbang perasaan dan pikiranku, tentang orang yang menjabat tangan ayahku, tepat 20 hari yang lalu. Lelaki ini datang dari dunia yang teramat beda dengan dunia yang selama ini akrab denganku. Bahkan kami bertemu pertama kali hanya selang 3 hari sebelum hari yang bersejarah itu. Namun hari demi hari, selapis demi selapis, rasa kasih itu menyusup dalam hati kami. Dia menyebutnya cinta yang bertambah setiap hari, aku menyebutnya syukur setiap hari karena menemukannya, menemukan belahan ha

DalamHening

Sejak acara rutin kami diadakan, hanya sekali dua kali saja dia datang. Lalu ia menghilang. Pekerjaan dan sakit ibunya-sampai ia meninggal di kota lain-membuatnya lama tak hadir. Hingga kemarin ia tak muncul. Sampai-sampai, aku tak pernah berhasil mereka-reka seperti apakah wajah muslimah jepang yang satu ini. Saat ibunya meninggal, Juli lalu, aku sempat mengiriminya e-mail lewat kawan (dia membantu menerjemahkan) balasannya adalah ia merasa tak ingat aku, tapi ia mengucapkan terima kasih. Walah...guru yang masih payah aku ini...tak mengenali dan tak dikenali muridnya sendiri. Hiks... Kemarin, Allah mengizinkan kami bertemu. Ia hadir saat acara hampir usai. Aku memang tak mengenalinya. Tapi ketika di sekitarnya berserakan kertas, dan orang-orang di sekitarnya dan ia bergantian menulis kertas itu, puzzle di kepalaku mulai tereka. Yaa.. dia lah orang itu. Orang yang aku nanti kehadirannya. Tapi seperti biasa, dalam keramaian, aku masih saja terlalu pemalu untuk mengajaknya bicar