Skip to main content
Ramadan 1440H H-1 Bunda masih meneruskan perjuangan di golden week dalam hal beberes barang. Menata ulang penempatan buku, perlengkapan, baju, memberi label-label di laci, penyimpanan barang dll. Alhamdulillah semua libur jadi bisa bagi-bagi tugas. Bada asar semua disuruh mandi. “Kenapa Bunda?” “Ramadhan datang... InshaAllah. Ramadhan itu kayak tamu. Rumah bersih, kalian juga bersih dan harum.” H1 Tahun ini target pasukan selain puasa full adalah tarawih dan lebih menjaga akhlaq. Sementara kakak A1 mulai tilawah harian meskipun belum sampai target khatam. Karena kepala suku punya jadwal mengimani tarawih di masjid tiap Ahad dan Kamis, maka bunda yang jadi imam di rumah. Bunda request 2 rakaat aja tuk pasukan. Dipilih surat dari juz 30. Alhamdulillah semua semangat. Setelah itu mereka tidur. Bunda baru bangun menjelang baba pulang untuk melanjutkan shalat. Jelang jam 12 baru tidur sambil deg2an sahur. Alhamdulillah kecuali A5, peserta puasa bisa terbangun sahur. Tahun ini ada peserta baru, si ganteng usia 5 tahun. Dia berencana puasa setengah hari. Sahur sampai makan siang di sekolah, terus lanjut puasa lagi sampai maghrib. Tapi hari pertama itu belum bisa sahur. Jadi sahurnya makan pagi aja. Pagi sampai sore bunda bertugas di acara TA. Sementara pasukan ditemani baba. Alhamdulillah tetap ceria bermain katanya. Buka hari pertama ini di luar, resto dekat rumah. Edisi spesial. H2 Setelah berbuka A4 sakit. Bunda harus pijit-pijit dan peluk-peluk dia. Jadi anak2 shalat Isya sendiri, yang tarawih cuman kakak A1. Sahurnya semua bisa bangun, termasuk si bungsu. Pagi-pagi dia bilang bunda, hari ini baru Ramadhan. Kemarin ga terasa Ramadhan. Kenapa? Karena malam ga bangun dan tidur lagi, katanya... Kata guru di sekolah, Alhamdulillah teman-teman cilik jadi semangat ikut ga makan snack pagi karena mau “puasa” sampai dhuhur... Request buka hari ini : mabodofu ama kolak. H3 Tarawih bersama kepala suku. Request kepala suku lain lagi. Pasukan diminta untuk shalat tarawih full. Sebagai kemudahan, baba baca surat pendek aja. Mulai Al Alaq. Surat agak “panjang” seperti Al Bayyinah dibagi dua rakaat. Pasukan setuju. Jadi mulai malam ini mereka full ikut tarawih. A5 bagaimana? A5 boleh ikut 2 rakaat. Jadi setelah dua rakaat shalat dia berbaring dengan selimut di sebelah bunda yang shalat. Alhamdulillah hari ketiga ini pun lancar. Maunya buka sama oyakodon, bunda lupa ngeluarin daging. Jadi andalan aja yang keluar: karaage ama nugget yang tinggal goreng sama salad. Minumnya jus strawberry buatan abang A3. H4 A5 terlalu mengantuk untuk bangun sahur. Sementara kakak-kakaknya lahap menikmati oyakodon yang tertunda sambil tertawa melihat kelucuan Shaun. Saat sebelum pergi sekolah dia ditawarin makan (sahur), dia menolak. Katanya dia mau puasa (sampai dhuhur). Bunda agak khawatir dia ga kuat, jadi di tasnya dimasukkan buah agak banyak (just in case perlu makan sesuatu sebelum lunch time). Alhamdulillah dia kuat. Buah dia makan pas lunch time. Sementara hari ini jadwal Abang A2 berenang. Petuah2 disampaikan pada si Abang. Sekuatnya ya. Yang penting berusaha. Alhamdulillah gpp. H5 Pagi-pagi ada yang protes kenapa tetap harus karate selama puasa. Takut kehausan katanya. Bunda menyemangati, mengingatkan Abang A2 itu tiap hari maraton keliling lapangan sekolah dan juga latihan undokai. Sudah dua tahun ini undokai pas di bulan Ramadhan. Kakak A1 hari ini menginap di rumah temannya. MashaAllah diajak buka puasa di masjid Nishi Chiba, tadarusan sama-sama juga. H6 Para sepupu lengkap dengan om dan tante berkunjung ke rumah. Buka puasa bersama. MashaAllah makanan berlimpah. Ada menu-menu tambahan yang mereka bawa atau buat di rumah. Balado, gehu pedes, cireng, takoyaki, dan semangka. Sementara di rumah disediakan es palu butung, kue pukis, ayam panggang, mabodofu ama lalapan. Kelihatan sekali kalau para dewasa menu nusantara sementara pasukan menu Jepang hehehe... Serunya ngobrol saudara yang jarang ketemu. Sampai waktu tarawih perlu digeser setengah jam lebih lambat. MashaAllah jamaah tarawih hari ini berlipat. Biasanya bertujuh, kali ini ditambah tujuh jadi empat belas. Alhamdulillah masih muat di mushola dengan posisi imam yang ekspansi ke area koridor. Bunda terharu liat A5 yang tarawih sempurna 11 rakaat. MashaAllah... jangan-jangan kedatangan dua sepupu yang lebih muda dari dia membuat dia mendadak merasa besar dan memberikan teladan baik. Maklum dua sepupu balitanya itu masih jalan-jalan sepanjang shalat. H7 Efek samping menggeser tarawih dan jam tidur terlambat karena serunya bermain dengan sepupu membuat pasukan susah bangun sahur esok paginya... Cuman kakak A1 yang berhasil dibangunkan. Demi keselamatan puasa mereka dan juga persiapan untuk Mid Exam, akhirnya bunda membatalkan diri untuk pergi ke SRIT. Hanya minta tolong baba untuk mengantar kue untuk takjil aja dan menyerahkan kepada ibu-ibu yang bertugas. Engga sahur dan aroma kue untuk takjil di SRIT yang tercium di seantero rumah di siang hari membuat godaan luar biasa. Pasukan cranky untuk pertama kalinya. Kata A3 perjuangannya berat berpuasa di rumah karena dia bisa melihat makanan-makanan (yang menggoda iman hehehe). Tapi Alhamdulillah meskipun agak rewel dibanding hari-hari sebelumnya mereka kuat bertahan sampai azan berkumandang Barakallahu fiikum... Fotonya bunga depan rumah yang dirawat para sepuh yang rajin. Somehow, bunda hectic terus sampai ga sempat foto-foto ...

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R