Skip to main content

Kembali (nge-blog)

Ada yang mengingatkan saya tentang blog ini. Alhamdulillah. Walaupun menulis itu lebih banyak sebagai terapi pribadi, mengetahui bahwa ada kemanfaatannya untuk lebih banyak orang tentu saja sangat menyenangkan dan menyemangati. Meski efek sampinya adalah jadi kepikiran harus lebih berhati-hati dalam menulis.

Uhm...kenapa ketika sadar banyak mata memandang, kita jadi berpikir tuk berhati-hati?

Padahal, dilihat orang atau tidak, dibaca sendiri atau orang banyak, hisab akan tetap berjalan pada setiap huruf, setiap kata yang digoreskan. Bila baik, maka catatan kebaikan akan menjadi lebih berat. Bila buruk, sebaliknya yang terjadi.

Mungkin karena saat membaca suatu tulisan akan hadir banyak interpretasi, kesalahan persepsi sebaiknya diminimalkan. Manfaatnya justru harus dimaksimalkan, menyulut serta menyalurkan energi positif bagi pembacanya.

Ya, seperti yang saya dapatkan saat menelusuri catatan-catatan banyak rekan, menyerap energi kebaikan, lalu berharap bisa memantulkannya kembali.

Semoga.

*Jadi berpikir...adakah benda yang bisa menyerap cahaya sebaik ia memantulkannya?

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R