Makin lama menikah makin panjang jobdesc seorang istri.
Istri, pacar, bendahara, koki, teman, manajer, pembantu, sahabat, babysitter, boss, sekretaris, humas/PR, tukang dongeng, hem.. apalagi yaa...
Tapi semuanya menyenangkan. Meski kadang ada capek-capeknya juga tentu ;).
Lelaki itu juga profesinya jadi banyak.
Sumi, pacar, tukang pijet, imam, teman, tukang cuci piring, guru, tukang jemur kasur, sahabat, part time baby sitter, pengantar, penjemput, sopir motor dan sepeda, partner bisnis.. dan masih banyak lagi.
Hak dan kewajiban masing-masing masih terus dibahas-praktek-evaluasi. Bergeser kesini kesitu, tergantung kondisi dan kompromi, sembari terus saling mengenal. Dan sampai sekarang masa-masa pengenalan diri masing-masing masih terus berjalan. Ada banyak hal yang dilihat dengan kaca mata yang sama, namun banyak hal pula yang terlihat berbeda karena ternyata sudut pandang yang begitu berbeda.
Katanya, mengetahui pasangan adalah modal besar. Tapi tak cukup tahu harus dilanjutkan dengan memahami. Memahami saja bisa jadi rugi kalau tidak saling mengembangkan benih-benih kebaikan yang ada pada diri masing-masing. Dan kesediaan untuk berkorban. Hem...
Semoga dikuatkanNya selalu. Aamiin...
Istri, pacar, bendahara, koki, teman, manajer, pembantu, sahabat, babysitter, boss, sekretaris, humas/PR, tukang dongeng, hem.. apalagi yaa...
Tapi semuanya menyenangkan. Meski kadang ada capek-capeknya juga tentu ;).
Lelaki itu juga profesinya jadi banyak.
Sumi, pacar, tukang pijet, imam, teman, tukang cuci piring, guru, tukang jemur kasur, sahabat, part time baby sitter, pengantar, penjemput, sopir motor dan sepeda, partner bisnis.. dan masih banyak lagi.
Hak dan kewajiban masing-masing masih terus dibahas-praktek-evaluasi. Bergeser kesini kesitu, tergantung kondisi dan kompromi, sembari terus saling mengenal. Dan sampai sekarang masa-masa pengenalan diri masing-masing masih terus berjalan. Ada banyak hal yang dilihat dengan kaca mata yang sama, namun banyak hal pula yang terlihat berbeda karena ternyata sudut pandang yang begitu berbeda.
Katanya, mengetahui pasangan adalah modal besar. Tapi tak cukup tahu harus dilanjutkan dengan memahami. Memahami saja bisa jadi rugi kalau tidak saling mengembangkan benih-benih kebaikan yang ada pada diri masing-masing. Dan kesediaan untuk berkorban. Hem...
Semoga dikuatkanNya selalu. Aamiin...
Comments
(jadi inget oseng waluhnya didin. masih kabita da)
kalau saya, bab papasakan, karena ga ada tuan besar, jadinya masak tujuannya buat anak-anak aja. buat sendiri saayana wee...