Skip to main content

Puzzle 45 [Berbeda tapi...]

Lelaki itu tak suka makan di restoran dan mengeluh saat diajak jalan-jalan. Menghabiskan uang katanya. Wajahnya juga saat awal-awal sering kurang sumringah saat di kendaraan. Untung akhir-akhir ini bisa agak "ramah", hehe...

Perempuan itu sebaliknya. Apalagi saat hamil, jatah untuk makan di luar bisa berlipat. Dia juga bermimpi bisa keliling dunia-tapi ga keluar uang banyak, hehe. Beruntung untuk kasus jalan-jalan yang jauh dan mahal, mereka lebih banyak memanfaatkan momen saat sang suami diundang jadi pembicara di luar kota. Lumayan hemat ongkos separuh jalan.

Suatu hari hal ini terangkat lagi. Perempuan itu mengangkat hal ini dalam diskusi pagi mereka setengah murung.

"Ade suka jalan-jalan kemana-mana. Tapi kalau kaka ga suka ade jalan-jalan sama siapa?"

Namun sebelum berduka terlalu lama, ada yang terlintas lagi di benaknya.

"Tapi kaka suka menyenangkan hati istri. Ga suka makan di luar tetap saja ikut makan dan menraktir. Ga suka jalan-jalan tapi tetap ikut bertualang kemana-mana. Kaka baik sekali sama Ade."

Lalu ia mengecup pipi suaminya yang baik hati pada istrinya itu. Merasa beruntung dan bersyukur atas nikmat Allah yang luar biasa ini.

Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah...

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R