Satu hari, perempuan itu termenung, ketika salah seorang mbak mengingatkannya akan sebuah kesempatan emas yang ada dengan memiliki seorang suami seperti lelaki itu.
Dahulu, ia ingat, pada jelang pagi, saat mereka berdua selesai mengerjakan sholat malam-satu-satunya sholat dimana mereka bisa rutin berjamaah karena lelaki itu lebih sering berjamaah di masjid pada waktu sholat yang lain-perempuan itu mencium tangan lelaki itu dan mengenggamnya lebih lama dari biasa.
Sambil menatap sepenuh hati, pelan ia berkata,
"Kaka tahu, makna peristiwa saat aku mencium tangan kaka untuk pertama kalinya?
Lelaki itu memandangnya heran, lalu menggeleng pelan, menanti jawaban.
"Maknanya adalah, sejak saat itu aku azzamkan pada diriku untuk mengoptimalkan semua yang aku punya untuk jadi istri orang yang aku cium tangannya. Meskipun banyak yang lebih ganteng, lebih tinggi, lebih cakep, lebih baik, lebih soleh dari dia, dia tetap yang terbaik buat aku. Karena aku yakin bahwa lelaki i
:: Lintasan pikiran yang direkam dalam ragam bentuk tulisan ::