Selama beberapa waktu, aku sempat kehilangan kenikmatan dalam belajar (belajar materi sekolah, maksudnya). Psikologi menyebutnya flow. Tapi sejak pekan lalu, sejak kebekuan itu berhasil dicairkan, banyak hal berubah. Berangkat ke lab, tenggelam dalam paper dan aneka resume, sampai angka-angka.
Dulu, saat di lab, seringkali rasa ingin tiba di rumah mendominasi. Tapi sekarang, kadanga rasanya sayang sekali. Sedang asyik, waktunya sudah habis. Meski lelaki baik hati itu mengijinkan untuk pulang lepas isya, tak tega rasanya membiarkan ia sendirian di rumah lebih lama. Apalagi biasanya makan malam harus dimasak-dimakan berdua. Sendiri dalam lapar? Kasihan sekali.
Selain kejelasan itu, hal menarik adalah aku kembali bermain dengan angka, bermain dengan analisa, bermain dengan memecahkan misteri. Sesuatu yang sangat dinikmati sejak aku kanak-kanak dulu.
Sampai-sampai kawan-kawan sering menggoda, kalau aku ngigau, ngigaunya pun matematika. Hihi...
Hiyaa...memang menarik sekali angka. Seperti saat menghabiskan hampir 12 jam di depan matlab untuk memformulasikan sebuah matriks yang sebagai salah satu bukti sebuah tesis milik salah seorang mbak.
Angka...
Sesuatu yang agak jarang ditemui sejak jurusan ini menjadi pilihan. Teori tentang management, kemanusiaan, dsb. Lebih banyak kutemui pada masa satu tahun yang lalu. Meski kusempatkan mengambil satu kuliah matematika-ekonomi.
Ah..semoga bisa terus dinikmati....
Perjalanan masih panjang. Angka-angka itu hanyalah suatu alat untuk menganalisis bagaimana sebenarnya kondisi prilaku manusia-manusia yang ada pada suatu organisasi. Kondisi yang akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan keselamatan kerja pada organisasi tersebut.
Hanya sebuah pendekatan, penyederhanaan dari kekompleksan manusia, sekumpulan manusia. Yang sangat rumit. Tapi menarik. Karena kita ada di dalam obyek penelitian itu sendiri.
Setiap kali belajar memang seperti mempelajari diri sendiri, beserta orang-orang di sekitar kita.
Semoga berguna...
Dulu, saat di lab, seringkali rasa ingin tiba di rumah mendominasi. Tapi sekarang, kadanga rasanya sayang sekali. Sedang asyik, waktunya sudah habis. Meski lelaki baik hati itu mengijinkan untuk pulang lepas isya, tak tega rasanya membiarkan ia sendirian di rumah lebih lama. Apalagi biasanya makan malam harus dimasak-dimakan berdua. Sendiri dalam lapar? Kasihan sekali.
Selain kejelasan itu, hal menarik adalah aku kembali bermain dengan angka, bermain dengan analisa, bermain dengan memecahkan misteri. Sesuatu yang sangat dinikmati sejak aku kanak-kanak dulu.
Sampai-sampai kawan-kawan sering menggoda, kalau aku ngigau, ngigaunya pun matematika. Hihi...
Hiyaa...memang menarik sekali angka. Seperti saat menghabiskan hampir 12 jam di depan matlab untuk memformulasikan sebuah matriks yang sebagai salah satu bukti sebuah tesis milik salah seorang mbak.
Angka...
Sesuatu yang agak jarang ditemui sejak jurusan ini menjadi pilihan. Teori tentang management, kemanusiaan, dsb. Lebih banyak kutemui pada masa satu tahun yang lalu. Meski kusempatkan mengambil satu kuliah matematika-ekonomi.
Ah..semoga bisa terus dinikmati....
Perjalanan masih panjang. Angka-angka itu hanyalah suatu alat untuk menganalisis bagaimana sebenarnya kondisi prilaku manusia-manusia yang ada pada suatu organisasi. Kondisi yang akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan keselamatan kerja pada organisasi tersebut.
Hanya sebuah pendekatan, penyederhanaan dari kekompleksan manusia, sekumpulan manusia. Yang sangat rumit. Tapi menarik. Karena kita ada di dalam obyek penelitian itu sendiri.
Setiap kali belajar memang seperti mempelajari diri sendiri, beserta orang-orang di sekitar kita.
Semoga berguna...
Comments