Nikmat mana membaca buku asli dengan buku terjemahan?
Sebagian besar penikmat buku berbahasa asing yang memang memiliki kemampuan bahasa yang baik tentu memilih yang pertama. Betapa cita rasa bahasa, emosi penulis, pesan implisit yang ingin disampaikan, dsb. Lain halnya bila kurang menguasai bahasa asing ybs, maka terjemahan saja-apalagi terjemahan yang baik-akan lebih dari cukup.
Tapi bukan hanya kenikmatan. Paparan yang utuh tentang apa yang ingin disampaikan penulis tentu berbeda penangkapannya antara bahasa asli atau terjemahan.
Pun begitu dengan kitab yang satu ini. Kitab yang menjadi hidup, penuntun jalan, dibuat dalam bahasa yang bukan bahasa kita. Ia kemudian menjadi bahasa asing bagi kita. Bergantunglah kita pada para penerjemah (semoga Allah mengkaruniakan pahala yang berlimpah bagi mereka).
Apakah bisa kita utuh memahami agama ini bila sumber asli-terpercayanya pun kita tak mengerti? Hiks...
Lagi-lagi ada jembatan rapuh. Kali ini dengan sang pedoman hidup
***barakallah..
untuk yang sedang menyusuri bab demi bab pelajaran bahasa arab, baik itu online/offline, otodidak, privat, sekolah, dimanapun...
ganbarimashoo
smoga Allah mengkaruniakan hidayahNya, ilmu dan kefahaman bagi kita semua
***
Sebagian besar penikmat buku berbahasa asing yang memang memiliki kemampuan bahasa yang baik tentu memilih yang pertama. Betapa cita rasa bahasa, emosi penulis, pesan implisit yang ingin disampaikan, dsb. Lain halnya bila kurang menguasai bahasa asing ybs, maka terjemahan saja-apalagi terjemahan yang baik-akan lebih dari cukup.
Tapi bukan hanya kenikmatan. Paparan yang utuh tentang apa yang ingin disampaikan penulis tentu berbeda penangkapannya antara bahasa asli atau terjemahan.
Pun begitu dengan kitab yang satu ini. Kitab yang menjadi hidup, penuntun jalan, dibuat dalam bahasa yang bukan bahasa kita. Ia kemudian menjadi bahasa asing bagi kita. Bergantunglah kita pada para penerjemah (semoga Allah mengkaruniakan pahala yang berlimpah bagi mereka).
Apakah bisa kita utuh memahami agama ini bila sumber asli-terpercayanya pun kita tak mengerti? Hiks...
Lagi-lagi ada jembatan rapuh. Kali ini dengan sang pedoman hidup
***barakallah..
untuk yang sedang menyusuri bab demi bab pelajaran bahasa arab, baik itu online/offline, otodidak, privat, sekolah, dimanapun...
ganbarimashoo
smoga Allah mengkaruniakan hidayahNya, ilmu dan kefahaman bagi kita semua
***
Comments