Salah satu kengerian pada diri adalah saat kita tak bisa berbicara, mengungkapkan isi hati. Bukan karena mulut ini menjadi bisu semata, tapi karena jembatan hati tak lagi ada. Ya, bahasa yang tak sama.
Satu pengalaman yang tak terlupakan saat aku terjebak sehari-semalam, lebih dari 24 jam, di bandara Muhammad V, Casablanca, Maroko. Di sekelilingku berkeliaran banyak sekali muslimah dengan tutup kepala. Tapi aku tak dapat mengobrol dengan satupun dari mereka. Karena aku tak bisa mengeluarkan kata-kata dalam arab apalagi prancis. Hiks...
Apakah persaudaraan yang katanya tak mengenal suku dan bangsa bisa terjalin kala jembatan itu tak ada?
Satu pengalaman yang tak terlupakan saat aku terjebak sehari-semalam, lebih dari 24 jam, di bandara Muhammad V, Casablanca, Maroko. Di sekelilingku berkeliaran banyak sekali muslimah dengan tutup kepala. Tapi aku tak dapat mengobrol dengan satupun dari mereka. Karena aku tak bisa mengeluarkan kata-kata dalam arab apalagi prancis. Hiks...
Apakah persaudaraan yang katanya tak mengenal suku dan bangsa bisa terjalin kala jembatan itu tak ada?
Comments