Suatu hari anda berjalan pulang. Di perjalanan, anda melihat ada asap, keramaian, dan api yang membubung ke langit. Manusia berkerumun, panik. Anda terus berjalan sambil berpikir: sepertinya ada kebakaran. Mereka-reka di daerah mana, apa sebabnya, dsb. Tanpa sedikitpun berpikir bahwa kebakaran itu terjadi di rumah anda sendiri.
Semakin mendekat ke rumah, semakin jantung berdebar, karena sepertinya asap itu berasal dari rumah anda. Dan ternyata benar, rumah anda sedang terbakar. Seketika anda mencari istri/suami dan juga anak-anak. Oh, di garis kuning polisi, tampak mereka sedang menangis. Anda segera menghampiri mereka dan berpelukan. Tapi, dimana si Tengah?
Anda bertanya-tanya, mencari-cari. Lalu diantara percikan api, anda melihat si Tengah terkurung di dalam rumah. Menangis ketakutan, menjerit, meminta tolong.
Tanpa berpikir panjang, anda ingin berlari. Menerobos masuk ke dalam rumah, menyelamatkannya. Apa saja, termasuk nyawa, berani anda korbankan untuk keselamatannya. Agar ia terselamatkan dari api yang akan membakarnya.
Bagaimana dengan api yang bisa membakar lebih dahsyat dari itu?
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluargamu dari api neraka..." (At Tahrim:6)
Penghayatan kita kepada ayat itu mestinya jauh lebih besar dari pada ilustrasi yang diberikan di atas. Pun upaya pengorbanan kita untuk menyelamatkan keluarga kita dari api yang amat dahsyat.
Bagaimana upaya kita menyelamatkan mereka?
(bersambung)
*Oleh-oleh Camp Otsuka 2006, Doshi no Mori Yamanashi-Japan 16-18 September 2006
Semakin mendekat ke rumah, semakin jantung berdebar, karena sepertinya asap itu berasal dari rumah anda. Dan ternyata benar, rumah anda sedang terbakar. Seketika anda mencari istri/suami dan juga anak-anak. Oh, di garis kuning polisi, tampak mereka sedang menangis. Anda segera menghampiri mereka dan berpelukan. Tapi, dimana si Tengah?
Anda bertanya-tanya, mencari-cari. Lalu diantara percikan api, anda melihat si Tengah terkurung di dalam rumah. Menangis ketakutan, menjerit, meminta tolong.
Tanpa berpikir panjang, anda ingin berlari. Menerobos masuk ke dalam rumah, menyelamatkannya. Apa saja, termasuk nyawa, berani anda korbankan untuk keselamatannya. Agar ia terselamatkan dari api yang akan membakarnya.
Bagaimana dengan api yang bisa membakar lebih dahsyat dari itu?
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluargamu dari api neraka..." (At Tahrim:6)
Penghayatan kita kepada ayat itu mestinya jauh lebih besar dari pada ilustrasi yang diberikan di atas. Pun upaya pengorbanan kita untuk menyelamatkan keluarga kita dari api yang amat dahsyat.
Bagaimana upaya kita menyelamatkan mereka?
(bersambung)
*Oleh-oleh Camp Otsuka 2006, Doshi no Mori Yamanashi-Japan 16-18 September 2006
Comments