Skip to main content

Hikarigaoka



Tahun ini Allah SWT memberikan rizki berupa kehidupan dunia yang lebih dari 36 tahun. Mudah-mudahan kehidupan yang selalu diliputi keberkahan dan dipenuhi rahmatNya serta selalu dalam bimbingan taufik dan hidayahNya.

Diantara semua tempat yang pernah ditinggali, saya paling suka lingkungan tempat saya tinggal sekarang. Hikarigaoka-Tokyo. Masih termasuk daerah khusus 23-ward Tokyo tapi hijau dan tak jauh dari sini banyak lahan pertanian .

Trotoarnya lebar. Anak-anak cukup aman jalan ataupun naik sepeda. Fasilitas umum juga mudah dijangkau baik dokter, supermarket, mall, restoran, sekolah, kantor pos, bank, dll. Semua bisa ditpuh dengan berjalan kaki.

Hampir setiap hari, setiap keluar rumah, hati ini selalu penuh dengan syukur yang mendalam. Bahkan saat menjemput anal pulang TK. Yang dulu adalah pekerjaan yang sangat menegangkan karena harus membawa 2-3 balita di jalan demgan trotoar yang sangat sempit.

Pohon-pohon hijau di sepanjang mata memandang, yang berubah menjadi kuning atau merah di musim gugur atau merona pink di musim semi. MashaAllah....

Tempat yang membuat banyak bersyulur... Alhamdulillah...


Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R