Skip to main content

Rumah Rapi (4)

Seni menyortir barang ini harus diselesaikan dengan baik sebelum memasuki sesi penyimpanan. Saat mensortir pikiran harus fokus dalam proses penyortiran dan tidak berpikir nanti menyimpannya bagaimana.

Untuk baju, penulis menyarankan agar dibagi beberapa kategori, misalnya atasan, bawahan, dalaman, tas, kauskaki, dll. Setelah disortir dilipat dengan cara yang baik sehingga mudah mengambilnya di laci. Cara melipatnya ada banyak ditampilkan di youtube. Inti lipatan adalah bentuk akhir semua item harus persegi. Sedangkan inti pada saat penyimpanan adalah setiap item terlihat oleh mata.

Jadinya baju-baju itu berbaris rapi dalam laci. Bukan menumpuk. Ini berlaku untuk semua item sampai kauskaki

Ohya sekarang episode buku di rumah. Sesi berat banget sih kalau buat saya. Di rumah sepertinya ada lebih dari lebih dari 100 buku. Mungkin 200an ada. Beraat untuk dilepas. Proses ini jadi agak lama... Padahal dalam banyak kasus sebagian buku itu tak pernah dibaca karena kalau butuh referensi sering mendapatkan banyak ebook dari internet.

Kata penulis, kalau buku sedikit pikiran bisa lebih cerah dan bisa mengingat informasi apa yang ada di buku-buku itu. Jadinya di tengah galau diselingi menata-nata buku lagi dengan space yang sudah dikosongkan dari sesi sebelumnya.

#catatanrumah
#konmarimethod
#sharingbuku


Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Berhenti Sejenak

Pagi itu kami berempat (saya dan A3-A5) menuju stasiun. Baby Anas (A5) setia duduk di strolernya. Dinginnya menggigil tapi matahari menyapa dengan hangat. Tujuan kami adalah Kabe, rumah mba Nita tuk bersilaturahim dengan sahabat Azzahra. Di tengah jalan, di area favorit anak-anak untuk berhenti, Azmi (A3) tiba-tiba bertanya, "Bunda, itu tulisannya apa?" Ia menunjuk setengah bola yang biasanya mereka duduk bermain di atasnya.  Setiap melewati area ini memang mereka hampir selalu berhenti untuk bermain. Tapi pagi ini (seperti biasa) kami sedang mengejar waktu. Jadi saya menjawab sekenanya, "Engga tahu. Ayo kereta menunggu!" "Karena jauh ga keliatan? Ayo kesana!" Ah...  "Seperti ini tulisannya. Apa bacanya bunda? Tapi ini kanji bunda ga ngerti ya?" Akhirnya saya (seperti biasa, harus) mengalah. Berjongkok mengamati tulisan. Ternyata.... Tulisannya adalah "Saturn" lengkap dengan kanji di bawahnya dan angka2.... Saya lalu melihat ke sekelili...

Puzzle 46 (Terkurung di rumah)

Puzzle 46 (Terkurung di rumah) Puzzle terakhir ditulis 28 Desember 2009. Seperti apa kepingan yang ada 10 tahun kemudian? Dengan covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. perempuan itu bekerja dari rumah. Sewaktu-waktu lelaki itu juga di rumah. Serasa liburan tapi banyak kerjaan. Mereka berbagi tugas. Siapa yang belanja siapa yang masak. Siapa yang beres-beres siapa yang menemani anak belajar. Ada banyak istri stress karena suaminya di rumah. Repot katanya. Tapi perempuan itu bahagia. Ada hari-hari dimana ia bisa puas memandang suaminya sepanjang hari. Alhamdulillah. Pekerjaan lebih ringan, hati juga lebih lapang. Ada banyak target yang bisa dikejar, alhamdulillah