Kehamilan itu benar-benar ajaib.
Entah berapa kali saya menonton film harun yahya tentang penciptaan manusia. Dan selalu saja mata saya takjub melihat apa yang terjadi. Begitu sempurna kuasanya, mengatur segala hal. Jeli, teliti, amat presisi. Masya Allah...Subhanallah...
Tapi mengalami sendiri?
Saya tak sadar betul tentang apa yang sedang terjadi pada salah satu bagian diri ini. Karena gerak yang belum terdeteksi. Kepayahan, pertarungan, kelelahan, kekuyuan yang sebenarnya belum seberapa dibanding masa yang akan datang, katanya. Tapi kadang hiburan itu ada saja masanya.
Misalnya, saat-saat melihat layar monitor di ruang dokter sabtu lalu. Disana ada sebentuk mahluk seperti casper, dengan denyut jantung dan bakal tangan yang melambai-lambai. Mata saya berkaca. Membayangkan ia sedang berusaha menyapa. Kelihatan begitu riang, dinamis. Baru dua senti saja tingginya. Ah, apa ia penggembira dan susah diam seperti ibunya?
Berkali-kali lelaki itu bertanya, apakah masih mau punya yang kedua, yang ketiga? Masih...saya berusaha mengangguk kuat-kuat. Meski mata ini tampak begitu sayu. Ah, bila amal-amal itu masih sangat sedikit, bolehkah berharap memperoleh pahala sabar untuk setiap ketetapanNya?
Mohon kekuatan saja supaya masih diberi kekuatan untuk bisa tetap menunaikan amanah-amanah yang ada. Beberapa terlantar, ada juga yang terbengkalai. Ya Allah bantu saya...
***
Katanya, banyak kebiasaan ibu saat hamil akan menurun pada anak. Termasuk kebiasaan makan. Sering sekali lelaki itu menggoda-goda.
"Jangan suka merajuk, nanti *** (calon nama si kecil) suka merajuk juga..." katanya.
Rasa-rasanya sedih sekali bila mengingat pada fase ini, saya masih saja babak belur bertarung dengan syahwat diri. Hiks...
Ya Allah...titip...lindungi ia dari keburukan orang tuanya....
Entah berapa kali saya menonton film harun yahya tentang penciptaan manusia. Dan selalu saja mata saya takjub melihat apa yang terjadi. Begitu sempurna kuasanya, mengatur segala hal. Jeli, teliti, amat presisi. Masya Allah...Subhanallah...
Tapi mengalami sendiri?
Saya tak sadar betul tentang apa yang sedang terjadi pada salah satu bagian diri ini. Karena gerak yang belum terdeteksi. Kepayahan, pertarungan, kelelahan, kekuyuan yang sebenarnya belum seberapa dibanding masa yang akan datang, katanya. Tapi kadang hiburan itu ada saja masanya.
Misalnya, saat-saat melihat layar monitor di ruang dokter sabtu lalu. Disana ada sebentuk mahluk seperti casper, dengan denyut jantung dan bakal tangan yang melambai-lambai. Mata saya berkaca. Membayangkan ia sedang berusaha menyapa. Kelihatan begitu riang, dinamis. Baru dua senti saja tingginya. Ah, apa ia penggembira dan susah diam seperti ibunya?
Berkali-kali lelaki itu bertanya, apakah masih mau punya yang kedua, yang ketiga? Masih...saya berusaha mengangguk kuat-kuat. Meski mata ini tampak begitu sayu. Ah, bila amal-amal itu masih sangat sedikit, bolehkah berharap memperoleh pahala sabar untuk setiap ketetapanNya?
Mohon kekuatan saja supaya masih diberi kekuatan untuk bisa tetap menunaikan amanah-amanah yang ada. Beberapa terlantar, ada juga yang terbengkalai. Ya Allah bantu saya...
***
Katanya, banyak kebiasaan ibu saat hamil akan menurun pada anak. Termasuk kebiasaan makan. Sering sekali lelaki itu menggoda-goda.
"Jangan suka merajuk, nanti *** (calon nama si kecil) suka merajuk juga..." katanya.
Rasa-rasanya sedih sekali bila mengingat pada fase ini, saya masih saja babak belur bertarung dengan syahwat diri. Hiks...
Ya Allah...titip...lindungi ia dari keburukan orang tuanya....
Comments
Allaahu yu'iinuk,wayusahhil umuurak yaa ukhty......
ya rabbal 'alamin..
teh rieska.. doa kami dari kejauhan.. semoga teh rieska dan suami serta anak dalam peliharaan ALlah..
Teh Rieska, tetapkan kesabaranmu.. Sesungghunya ALlah mengasihi orang yang sabar (Semoga saya pun begitu juga)
Luv from afar,
cik_sa
Bunda sayang
Aku cinta kamu..!
Tapi aku suka buat kamu capek
Padahal aku cinta kamu
Bunda sayang
Aku sungguh sayang kamu
Tapi aku sering membuatmu tak bisa makan minum
Walau hanya segelas susu
Bunda..
Aku sayang kamu bunda !
Kau lihat aku tergolek dalam rahimmu
Kecil ya bunda..
Kecil...
Kayak casper bunda bilang..!
Tapi aku tak tahu apa itu casper..?
Bunda.. aku gak mau kayak casper
Tapi aku mau kayak Hamzah..!
Atau Ummar bin Khattab..
Atau Sa’ad bin Abi waqash
Atau Shalahuddin al Ayyubi..
Jangan sebut lagi aku casper ya bunda..
Sebab aku bukan casper
Akulah the mirracle..
Ya.. aku the mirracle bunda..!
Bunda..
Maaf kan aku ya sayang..
Padahal baru 3 bulan lebih aku disini
Tapi sudah cukup merepotkan bunda ya..?!
Maafkan aku bundaku..!
Bunda..
Kalau aku besar nanti aku tak akan lupa ini
Tak akan bunda..
InsyaAllah..
Aku tak akan lupa perjuangan bunda
Setengah berlari bunda tuju klinik itu
Hanya karena aku bergerak lincah di perutmu
Maafkan aku bunda..
Saat itu aku ingin bunda mengelusku
Lalu engkau bacakan ayat-ayat kesukaanku
Kemudian engkau ceritakan padaku tentang Ummar dan Hamzah
Tentang Ali bin Abi Thalib pendekar pedang sakti itu
Juga tentang Mush'ab bin Umair sang Duta muda itu
Atau tentang Ummar Bin Abdul'Aziz sang pemimpin ahli management pemerintahan itu..
Hingga aku tertidur dalam buaianmu
Bunda..
Ganbare ne !
Ditengah kesulitan bunda mengejar ilmu
Bunda masih begitu telaten memperhatikanku
Aku cinta kamu bunda..
Aku cinta kamu..!
Semoga Allah memuliakanmu bunda
Semoga Allah membalas setiap sentuhanmu padaku
Allah memberikan satu bungalow indah di SyurgaNya nanti
Hanya untukmu bunda..
Ya.. hanya untukmu
Bundaku yang perkasa.
Salam sayang dari ananda yang ada dalam rahim-mu
The mirracle
Suwa, 4 Aug 2005
Semoga Allah menguatkanmu saudaraku
Semoga Allah memberimu semua yang kau perlu
Lalu Ia membimbingmu dalam shabar dan cinta padaNya, amiin.
(maafkan aku yang nyelonong masuki blog mu tanpa ba-bi-bu)