Skip to main content

ke odaiba


Bertiga di atas perahu

Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya.

Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana.

Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah.

Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Comments

Lizsa Anggraeny said…
Hatur nuhun foto-fotonya Neng Rieska.
tapi sayang yang ini kebalik, jadi agak susah lihatnya.
Kangeeeennnn pengen gendong Ima lagi :)
Lizsa Anggraeny said…
Neng...Neng... kayanya fotonya tibalik sadaya :)
Sesah ningalina...hiks... hiks...
reiri zahra said…
Iya, padahal penasaran kali nih mo lihat, hehehe
sun buat Ima can ya!
rieska oktavia said…
Iyah, maaf masih amatiran. Kemarin masih bingung ngeditnya gimana, alhamdulillah hari ini berhasil. Makasih teh aish, mba in :)
NN AB said…
inei-inei baaaa.....kawaiii ima cahan sun sayang ya dari kak batris...**
NN AB said…
ima lagi nengok peta ya mu kemana lagi...~_~
rieska oktavia said…
BAAAAAAAAA...
makasih yaa kak batris...sun lagi dari ima (dah mulai bisa ngesun nih...)

boleh ya 'suka membaca' dimulai dari 'gaya' ? ^_^
meine waroeng said…
Ries...kumaha damang..
begitu berkunjung langsung ada foto2 menyejukkan :)
iraha ke bandung lagi?
oiya, kbr dr teman2, Laila sekarang ke bandung lagi , S2 di STT telkom..
Lenny Adziman said…
hihihi:)
lucunyaa imah-chan :)

Teteh, met ultah yaa.. barokah selalu, amiinn..
salam sayang buwat Imah-chan muwaahhh *_*
rieska oktavia said…
Niken, maaf baru balas, masih suka malas login disini nih. Padahal klo kunjungin temen2 sih paling seneng. Makasih yaa. Dah main-main, dah ngasi kabar2 juga...hehe. Pengen banget ke Bandung akhir tahun ini.Doain yaa
rieska oktavia said…
Hehe...alhamdulillah tante...

Makasih ya Len. Amin-amin...Telatt banget balesnya. Muah lagi tuk bunda azka
Ifa Amiruddin said…
rieskaaa... salaam...
duh kangen! dah lama bgt ga kedengeran kabarnya.. eh ktemu di MP! alhamdulillah...
anaknya dah besar ya? :-? kok jarang ol di YM lagi nih?

ku-add jd temenku yaa :)

Ifa
mukhlas bastamy said…
duh pak jai dah punya anak ya......sukses ya doakan aku nih pak jai yang masih di maroko......cepet kelar dan nikah hehhehehehamin
Kawaaaaiii! cubit ah pipinya...
rieska oktavia said…
ifa, sekarang apa kabarnya? lama ga keliatan di YM. udah hampir 2 th, kynya dah beredar kemanaaa gitu ya
rieska oktavia said…
sebetulnya sudah dua, tapi fotonya belum ada disini.
aamiin.. sekarang sudah lulus? kami tunggu undangannya :)
rieska oktavia said…
mba mala sempet ketemu engga ya sama si neng?
kawai irma said…
assalamualikum..aduh,teh riska and uje keluarga toh..
gimana sekeluarga? genki? aku invite ya teh..
rieska oktavia said…
waalaikumussalam wrwb
ada mba irma nih...
alhamdulillah genki.
belum nemu invite-annya nih. silakan silakan
Jumiarti Agus said…
Rieska izin kopi fotonya ya,.. habis di email kagak pernah dibalas,. sebel ih,..
Adam Family said…
assalamu'alaikum wr wb..
lg nyari2 metode ngajarin huruf hijaiyah ke anak, dpt rekomendasi di web kesini..
ternyata....................
pa kabar teh??? betah bgt disana...

Popular posts from this blog

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R

Rahasia Hati

Percaya tidak, bahwa kita akan benar-benar jatuh cinta pada pasangan kita setelah kita menikah? Itu pesan yang tersirat di kitab suci, yang aku coba percayai. Aku selalu bilang pada orang-orang di sekitarku bahwa aku tak ingin jatuh cinta dan punya pacar karena tak mau patah hati. Beberapa kawan menganggap hal ini gila. Kadang aku sendiri tak benar-benar yakin sepenuhnya. Tapi dengan apa kita kan sanggup menyangkal apa-apa yang telah Ia tetapkan? Hal itu baru kubuktikan sendiri setelah aku menimbang perasaan dan pikiranku, tentang orang yang menjabat tangan ayahku, tepat 20 hari yang lalu. Lelaki ini datang dari dunia yang teramat beda dengan dunia yang selama ini akrab denganku. Bahkan kami bertemu pertama kali hanya selang 3 hari sebelum hari yang bersejarah itu. Namun hari demi hari, selapis demi selapis, rasa kasih itu menyusup dalam hati kami. Dia menyebutnya cinta yang bertambah setiap hari, aku menyebutnya syukur setiap hari karena menemukannya, menemukan belahan ha

DalamHening

Sejak acara rutin kami diadakan, hanya sekali dua kali saja dia datang. Lalu ia menghilang. Pekerjaan dan sakit ibunya-sampai ia meninggal di kota lain-membuatnya lama tak hadir. Hingga kemarin ia tak muncul. Sampai-sampai, aku tak pernah berhasil mereka-reka seperti apakah wajah muslimah jepang yang satu ini. Saat ibunya meninggal, Juli lalu, aku sempat mengiriminya e-mail lewat kawan (dia membantu menerjemahkan) balasannya adalah ia merasa tak ingat aku, tapi ia mengucapkan terima kasih. Walah...guru yang masih payah aku ini...tak mengenali dan tak dikenali muridnya sendiri. Hiks... Kemarin, Allah mengizinkan kami bertemu. Ia hadir saat acara hampir usai. Aku memang tak mengenalinya. Tapi ketika di sekitarnya berserakan kertas, dan orang-orang di sekitarnya dan ia bergantian menulis kertas itu, puzzle di kepalaku mulai tereka. Yaa.. dia lah orang itu. Orang yang aku nanti kehadirannya. Tapi seperti biasa, dalam keramaian, aku masih saja terlalu pemalu untuk mengajaknya bicar