Lelaki itu tak suka makan di restoran dan mengeluh saat diajak jalan-jalan. Menghabiskan uang katanya. Wajahnya juga saat awal-awal sering kurang sumringah saat di kendaraan. Untung akhir-akhir ini bisa agak "ramah", hehe... Perempuan itu sebaliknya. Apalagi saat hamil, jatah untuk makan di luar bisa berlipat. Dia juga bermimpi bisa keliling dunia-tapi ga keluar uang banyak, hehe. Beruntung untuk kasus jalan-jalan yang jauh dan mahal, mereka lebih banyak memanfaatkan momen saat sang suami diundang jadi pembicara di luar kota. Lumayan hemat ongkos separuh jalan. Suatu hari hal ini terangkat lagi. Perempuan itu mengangkat hal ini dalam diskusi pagi mereka setengah murung. "Ade suka jalan-jalan kemana-mana. Tapi kalau kaka ga suka ade jalan-jalan sama siapa?" Namun sebelum berduka terlalu lama, ada yang terlintas lagi di benaknya. "Tapi kaka suka menyenangkan hati istri. Ga suka makan di luar tetap saja ikut makan dan menraktir. Ga suka jalan-jalan tapi tetap iku
:: Lintasan pikiran yang direkam dalam ragam bentuk tulisan ::