Skip to main content

Tentang Neno

Dulu, puisinya saya muat disini, sekarang tentang diri dan keluarga

Ada wanita terbaik, yaitu wanita yang lebih mahal dari langit dan bumi yang boleh masuk surga dari pintu mana saja. Yiatu wanita yang taat pada suami karena Allah dan menjaga amanah suaminya karena Allah dan lebih mencintai Allah dan rasulnya dari apapun juga. Dan ada anak-anak yang merasa aman dan nyaman karena hak pertama mereka diberikan: yaitu memiliki ayah dan Ibu yang takut hanya pada ALLAH dan mengajak mereka untuk selalu menjaga hak - hak Allah dengan ihsan dan rela.

Rumah tersebut bukan rumah penuh hiasan mahal bermilyar. Semua itu tidak ada artinya jika di dalamnya tidak ada kesepakatan menjadikan rumah tersebut sebagai rumah perjuangan, rumah yang di dalamnya setiap orang membiasakan diri untuk melakukan aktifitas apapun dalam kerangka berjuang di jalan Allah.

tulisan lengkapnya ada di eramuslim

Comments

Terima kasih artikelnya mbak. dulu saya juga baca tuh yang Aku ingin anak ´lelakiku.. itu.
ganti donk mbak SBnya, dodleboardnya ndak gratis lagi kayaknya.

Zubia ulang tahun hari ini, mampir ya mbak..
Terima kasih artikelnya mbak. dulu saya juga baca tuh yang Aku ingin anak ´lelakiku.. itu.
ganti donk mbak SBnya, dodleboardnya ndak gratis lagi kayaknya.

Zubia ulang tahun hari ini, mampir ya mbak..
Anonymous said…
saling mendoakan ya Ka. Semoga rumah kita turut memperkuat barisan dakwah yang berjihad di jalan cahaya, amin allahumma amin

-ummi nida-
rieska oktavia said…
to zubia`s mom:
sama-sama..iyah itu kotak teriak dah ngadat-ngadat gitu kayaknya. saya belum nyempetin ngoprek-ngoprek lagi. insya Allah sebisanya diberesin

sun sayang buat zubia, teriring doa semoga jadi anak yang shalihat, senantiasa sehat, bahagia, cerdas, disayang Allah...
aamiin...

to ummu nida:
iya teteh...saling mendoakan yaa, insya Allah. salam sayang dari tokyo...

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R