Skip to main content

Setengah tahun

Barakallah bubu, barakallah Amaturrahman Annabila

Makasih yaa, atas sentuhan sayang dan pandangan mata yang menyejukkan hati, kelucuan-kelucuan yang menjadi hiburan yang tiada habis-habisnya.

Bubu sudah bisa duduk sendiri meski baru dalam beberapa detik saja, sebelum terjungkal. Sudah ada beberapa variasi dalam ocehan, bahkan saat menangis pun ada mantra-mantra yang diucapkan bubu. Sudah bisa manyun. Hehe, kayak siapa? Kalau menurut baba yaaa... kayak bunda.

Mestinya bubu latihan makan, tapi akhirnya latihan minum obat, karena bubu batuk-batuk, muntah-muntah, dan diare. Awalnya susah sekali, tapi lama-lama pintar juga menelan dan minum dengan sendok.

Bubu juga sempat diinfus dua kali. Satu kalinya 4 jam. Yaa..butuh waktu empat jam untuk bayi menghabiskan 200mL cairan infus. Saat diinfus, sempat ditinggal bunda di rumah sakit, karena bunda harus menyerehkan thesisnya paling lambat hari itu. Bubu menangis selama lebih dari dua jam. Dan suara bubu yang nyaring pun menghilang. Untunglah perlahan-lahan kembali lagi.

Setelah ini, ada jadwal latihan makan makanan pendamping asi dan tentu saja imunisasi (jadi ingat lagu Aku Anak Sehat-nya posyandu).

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R