Skip to main content

Selamat datang

Maghrib sudah hadir sejam yang lalu. Aku masih duduk di depan komputer, berkutat dengan angka-angka. Tamu itu baru saja hadir menyapa, menawarkan banyak cinta dari sang Maha Pengasih.

Maaf,
Rumah baru bisa dibereskan tadi siang.
Itu pun belum cantik sangat.
Maaf,
hati ini pun masih penuh dengan debu dan karat dunia,
duuh...adakah vacuum cleaner hati yang bisa bekerja dengan amat cepat?

Biar persiapan seadanya, latihan masih sebisanya, aku ingin bersamamu, berlari menuju Tuhanku...
Jangan tolak kami...

Marhaban, ya Ramadhan...
smoga kau betah menyertaiku,
menghidupkan hati dan jiwaku,
membantuku menambah pundi-pundi kebaikan,
dan meringankan dosa-dosa yang selama ini membungkukkan pungungku...

==========
Untuk smuanya...
Saya dan juga suami mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan
mohon semua bisa diikhlaskan.
bila masih ada ganjalan, silakan kontak secara pripadi


wassalam,
rieska

==========

Khutbah Rasulullah SAW tentang ramadhan ada arsip ini.

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R