Skip to main content

Asemo

Asemo adalah nama baru penyakit yang sedang mengunjungi bubu. Dokter bilang sih tak perlu khawatir, karena ini khas anak-anak di musim panas. Katanya, asal disejukkan (dengan pengaturan udara, dilap-lap, mandi, dll) akan berkurang dengan sendirinya. Kalau parah sekali dan gatal, bisa diberi lotion.

Bunda pikir terjemahan bebas asemo ini adalah keringat buntet. Ase=keringat mo=buntet(?) hehe. Tak ingat kanjinya "mo". Tapi mirip dengan gejala sakit waktu bunda kecil dulu. Kening bunda sering diolesi caladine supaya adem. Saatpergi ke sini pun tiga tahun lalu bunda bawa itu.

Yang lucu adalah saat bubu diberi lotion yang mirip dengan caladine di indonesia. Tangannya tak bisa diam. Apalagi ada bakat alam menjilat dan mengemut apasaja. Sekarang malah ia sudah mulai menginisiasi daerah kaki. Heboh deh jadinya bunda.

***
sakit pertama : diare
sakit kedua : demam
sakit ketiga : keringat buntet

***
si bunbun ini apaaja ditulis disini. berhubung time limited, yang penting tercatat dulu. kalau ada rejeki bisa dirapikan kembali ke blog-blog yang bersangkutan

Comments

Anonymous said…
That's a great story. Waiting for more. » »

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Berhenti Sejenak

Pagi itu kami berempat (saya dan A3-A5) menuju stasiun. Baby Anas (A5) setia duduk di strolernya. Dinginnya menggigil tapi matahari menyapa dengan hangat. Tujuan kami adalah Kabe, rumah mba Nita tuk bersilaturahim dengan sahabat Azzahra. Di tengah jalan, di area favorit anak-anak untuk berhenti, Azmi (A3) tiba-tiba bertanya, "Bunda, itu tulisannya apa?" Ia menunjuk setengah bola yang biasanya mereka duduk bermain di atasnya.  Setiap melewati area ini memang mereka hampir selalu berhenti untuk bermain. Tapi pagi ini (seperti biasa) kami sedang mengejar waktu. Jadi saya menjawab sekenanya, "Engga tahu. Ayo kereta menunggu!" "Karena jauh ga keliatan? Ayo kesana!" Ah...  "Seperti ini tulisannya. Apa bacanya bunda? Tapi ini kanji bunda ga ngerti ya?" Akhirnya saya (seperti biasa, harus) mengalah. Berjongkok mengamati tulisan. Ternyata.... Tulisannya adalah "Saturn" lengkap dengan kanji di bawahnya dan angka2.... Saya lalu melihat ke sekelili...

Puzzle 46 (Terkurung di rumah)

Puzzle 46 (Terkurung di rumah) Puzzle terakhir ditulis 28 Desember 2009. Seperti apa kepingan yang ada 10 tahun kemudian? Dengan covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. perempuan itu bekerja dari rumah. Sewaktu-waktu lelaki itu juga di rumah. Serasa liburan tapi banyak kerjaan. Mereka berbagi tugas. Siapa yang belanja siapa yang masak. Siapa yang beres-beres siapa yang menemani anak belajar. Ada banyak istri stress karena suaminya di rumah. Repot katanya. Tapi perempuan itu bahagia. Ada hari-hari dimana ia bisa puas memandang suaminya sepanjang hari. Alhamdulillah. Pekerjaan lebih ringan, hati juga lebih lapang. Ada banyak target yang bisa dikejar, alhamdulillah