Hari Senin, hari sains di TK Otsuka. Setelah sama-sama menghapal surat dan mengenal ayat al Quran, kita akan "main-main" dengan benda-benda yang terapung dan tenggelam.
Awalnya melihat buku bergambar, sambil tebak-tebakan. Kalau pensil dimasukkan ke dalam air terapung apa tenggelam ya? Kalau uang koin? Kalau kertas? Penghapus? Balok kayu? Botol? Sendok? Semuanya ditebak dengan semangat 45 oleh anak-anak itu.
Ah, ada yang meragukan. Dua anak bilang mengapung. Sisanya yakin benda itu tenggelam. Saya ajak mereka pergi ke dapur. Ada keran air dan baskom. Masukkan air ke baskom, lalu benda yang "diragukan" tadi dimasukkan. Oh, ternyata dia tenggelam. Lalu benda-benda yang ingin dites pun satu persatu dimasukkan ke dalam air di baskom. Wajah-wajah penasaran itu puas sekali kalau tebakannya benar.
Barang yang berat tenggelam, kalau ringan mengapung. Simpul mereka sendiri. Saya hanya senyam-senyum sambil memuji kepintaran mereka. Masalah benda berat bisa mengapung, nanti kita bahas kapan-kapan lagi yaa. Mungkin sambil naik perahu. Hehe...
Lebih asyik bercerita, bahwa benda-benda itu patuh pada hukum Allah yang direfleksikan dengan hukum yang ada di alam ini. Semua benda dari kecil sampai besar. Yang dekat dan jauh. Tunduk padaNya.
Manusia juga. Tunduk. Patuh. Allah minta kita sholat, kita sholat. Allah minta kita baik sama teman, kita baik sama teman. Toh yang senang kita juga. Kalau banyak kawan mainnya juga makin asyik. Tunduk sama Allah, dijamin seneng deh. InsyaAllah...
Comments
Jadi sedih deh, inget murid2ku.
Sama dengan Mbak Dina. Ditunggu ceritanya.
smoga bisa mendapatkan pengalaman yang baik dan bisa menuliskannya.
waktu saya cerita tentang tunduk ini, saya pilihnya kata mendengarkan perintah Allah, pakai "Allah no koto wo kiku" CMIIW.
mudah-mudahan kalau ada rejeki lagi, bisa mendokumentasikan dengan penjelasannya yang berbahasa jepang yaa...
patuh pada hukum/ peraturan, kisoku wo mamoru
gak tau nih bener apa gak, selama ini alhamdulillah mereka paham juga
jazaakillah khair, benkyou ni narimashita ^^