Untuk seseorang:
pada temaran senja, di tepi laut
jangan minta maaf,
apalagi menyerah kalah
aku tak pernah malu rasa
pada kesempitan, pada ketakpunyaan,
yang kadang mengakrabi hari-hari kita
karena sempit dan lapang
adalah belang-belang pada jalan
tempat kita menyeberangi kehidupan
bersyukur, berusaha saja
agar jepitan kali ini membuat kedua tangan
semakin sering terangkat, menadah berkahNya
biarkan tubuhmu lelah, bekerja untukNya
smoga sedikit yang ada
tak menjadi lampu merah berinfak
salam,
aku yang selalu mencintaimu
ps.
sebagian rizkimu dititipkanNya padaku
seperti tahun-tahun lalu, kau padaku
insya Allah!
pada temaran senja, di tepi laut
jangan minta maaf,
apalagi menyerah kalah
aku tak pernah malu rasa
pada kesempitan, pada ketakpunyaan,
yang kadang mengakrabi hari-hari kita
karena sempit dan lapang
adalah belang-belang pada jalan
tempat kita menyeberangi kehidupan
bersyukur, berusaha saja
agar jepitan kali ini membuat kedua tangan
semakin sering terangkat, menadah berkahNya
biarkan tubuhmu lelah, bekerja untukNya
smoga sedikit yang ada
tak menjadi lampu merah berinfak
salam,
aku yang selalu mencintaimu
ps.
sebagian rizkimu dititipkanNya padaku
seperti tahun-tahun lalu, kau padaku
insya Allah!
Comments
padahal sudah kucoba berjalan dibawah teriknya mentari.
haruskah ku menanti senja?
atau pelangi yang memberi warna,
atau hujan yang mengguyur bumi dengan rahmat-Nya.
hati ini masih selalu mengigil
walau tak kurasakan basahnya hujan.
....
....
padahal sudah kucoba berjalan dibawah teriknya mentari.
haruskah ku menanti senja?
atau pelangi yang memberi warna,
atau hujan yang mengguyur bumi dengan rahmat-Nya.
hati ini masih selalu mengigil
walau tak kurasakan basahnya hujan.
....
....