Skip to main content

SalahAdam [1]

Rekans, saya ingin tahu, apakah engkau mempercayai bahwa kita-manusia, ada di dunia ini adalah karena kesalahan Adam-manusia pertama? Atau barangkali karena Hawa? Sehingga ada di antara kita yang berpikir-pikir...jika saja mereka tak bersalah, maka kita tak kan ada disini. Kita akan terus bersenang-senang di taman yang indah itu...

Comments

dils said…
Wah, menarik nih, mbak..
Apa penyebabnya manusia dikeluarkan dari surga? hmm..
Kalo menurut saya, emang sudah takdirnya manusia keluar dari surga. Cuman, memang ada rentetan peristiwa yang membuat sepertinya ada sebab dan akibat.
Manusia memang harus turun ke dunia. Dan caranya yang dipakai untuk menjadi penyebabnya adalah terjadinya kesalahan Adam dan Hawa.
Kalopun mungkin mereka berhasil untuk tidak berbuat kesalahan, mungkin bakal ada cara lainnya yang bisa menjadi sebab mereka diturunkan ke dunia.

Sekedar pendapat saya, dengan keterbatasan ilmu saya..

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R