Betul Faiz..saya belum tahu masalah penciptaan. Ini hanya masalah adanya manusia di dunia, karena sebagian orang masih berpikir bahwa manusia ada di dunia ini karena salah Adam.
Tentang jawaban atas pertanyaan malaikat, jawaban yang saya temukan hanya kalimat "Innii a'lamu maalaa ta'lamuuna (sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" Ya, Allah saja yang Maha Mengetahui.
Tapi dengan diciptakan manusia ini, setidaknya kita bisa bersyukur. Dikaruniai kesempatan untuk hidup, menjadi ADA. Bisa jadi kita sama sekali TAK ADA. Dulu saat kecil saya sering berpikir, bagaimana seandainya saya tak diciptakan, ibu tak melahirkan saya, lalu dunia tak ada, dsb. Sampai rasanya sesak.... Tapi bila kita tak ada, maka perasaan-perasaan itupun tak akan ada yaa...
Ohya, kemarin saya tak berikan contoh ayat penjelasannya. Boleh dibuka surat al baqarah (2) ayat 26-39.
Tentang jawaban atas pertanyaan malaikat, jawaban yang saya temukan hanya kalimat "Innii a'lamu maalaa ta'lamuuna (sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" Ya, Allah saja yang Maha Mengetahui.
Tapi dengan diciptakan manusia ini, setidaknya kita bisa bersyukur. Dikaruniai kesempatan untuk hidup, menjadi ADA. Bisa jadi kita sama sekali TAK ADA. Dulu saat kecil saya sering berpikir, bagaimana seandainya saya tak diciptakan, ibu tak melahirkan saya, lalu dunia tak ada, dsb. Sampai rasanya sesak.... Tapi bila kita tak ada, maka perasaan-perasaan itupun tak akan ada yaa...
Ohya, kemarin saya tak berikan contoh ayat penjelasannya. Boleh dibuka surat al baqarah (2) ayat 26-39.
Comments
Terima Kasih..
Judulnya memang sengaja dibuat demikian. Karena bukan berita, jadi sah-sah saja kan yaa...
Sementara kisah "terjatuh" ini disorot oleh para pejuang lingkungan, terutama yg berlatar belakang kaum yg punya budaya penghormatan dan pemujaan alam, spt Indian Amerika, sebagai pemicu perusakan ekosistem. Menurut mereka, "Pandangan agama bahwa bumi ini hanya tempat buanganlah, yg menyebabkan para perintis dunia baru selalu menaklukkan, menghancurkan, menguasai... Mereka melihat cakrawala bukan sebagai sekedar batas pandang, melainkan harus diraih dan dilampaui, tanpa sedikitpun rasa segan pada Ibu Pertiwi".
Sementara sebaliknya para pionir tersebut memandang pria2 Indian sebagai pria lemah yang tunduk pada figur perempuan dalam perwujudan alam.
... dan janganlah berjalan di atas muka bumi dengan angkuh...
Lalu ada juga usaha-usaha menanamkan pemahaman "Heaven is a place on earth", karena penggambaran ttg surga itu sendiri sbg sungai2 yg mengalir, penuh buah2an, sebenarnya bisa diwujudkan di dunia fana, terutama di negeri tropis spt Indonesia, andai saja mendapat ridha-Nya, dan dikelola dengan baik.
"Ketergelinciran" hanyalah merupakan proses turun dimensi ke dalam perangkap jasad jasmaniah dan panca indera. Membuka kunci-kunci dari perangkap tersebut, seharusnya dengan mudah kita kembali ke surga walau masih menjalani dunia fana.
Pemahaman Hyoutan (atau siapa ya, nama aslinya?) ttg surga boleh juga (salut dgn analisis kamu, belajar dimana?). Mungkin pemahaman/ konsep umum ttg surga-neraka, dosa-pahala, haram-halal, dsbnya juga perlu dipelajari ulang dan dicermati dengan sangat hati-hati.
Salam,
Eka Darmayanti