Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2004

Tanya

Membingungkanmu sama sekali bukan maksudnya, ada kalanya pola hubungan manusia bersalin rupa tanpa bisa dicegah tak ada yang salah kecuali karena ia melibatkanmu, tanpa sengaja Bukan inginnya menjeratmu dalam tanda tanya, membekap dalam ketidaknyamanan karena dua orang yang saling tidak berkata-kata Tapi sungguh, mereka sama sekali tak pernah saling membenci karena yang satu adalah salah satu saudara yang terbaik bagi yang lain selalu, dan semoga selamanya demikian adanya nyatanya ketidaknyamanan itu bukan hanya milikmu karena setidaknya, sahabatmu itupun memendam kesedihan yang meski tak sama besar, terasakan beratnya biarkan fase ini berlalu, jemputlah hari sampai tiba masanya semua akan kembali bukan tak jadi saudara, tak berbagi semua rahasia tapi ada masa, saat saudara dibutuhkan hanya untuk menggenggam tangan, mengalirkan kekuatan dan dukungan kita, akan senantiasa bersaudara karenaNya --untuk ukhti di satu daratan sana, tanpa penjelasa

UntukCintaNya

Kau merindukan seseorang, kemudian tak disangka Allah mengirimkannya kepadamu. Seperti apakah rasanya? Jangan dulu mengulum senyum, karena begitu banyaknya catatan tentang kerinduan pada halaman ini ^_^ Aku sedang bercerita tentang seorang hafidz Quran, yang selama bertahun-tahun, seringkali kudengarkan suaranya. Aku tak pernah sungguh-sungguh bertemu dengannya, karena adanya bilangan manusia yang menjadi antara. Suaranya saja, yang dari menjelang malam hingga fajar berpamitan, menemani malam-malam terakhir di bulan Ramadhan. Hanya jeda satu dua jam saja suara itu tak ada, kala kami ada di pulau impian. Tahun kemarin, rindu itu aku simpan diam-diam. Beserta kenangan akan jamaah yang seperti lautan pada masjid di salah satu sudut Bandung. Meski karuniaNya pula, yang mengantarkan aku ke suasana lain di mesjid dengan aneka etnis adalah sama istimewanya. Mengenalkanku pada kehangatan persaudaraan dengan muslimah turki, jepang, pakistan, di saat pertama kali. Subhanallah...

Bantuan

Untuk semua cinta dan bantuanMu yang begitu bertubi-tubi kuterima hari ini: terima kasih ya Rahman... Sungguh, aku berlindung kepadaMu dari kelalaian, kemalasan, dan kemunafikan smoga amanah yang ada akan memulyakan, bukan mencelakakan hamba Alhamdulillahi Rabb al alamin ya Rabbi lakal hamd kama yanbaghiliwajhika wa azimi sulthonik...

Puzzle 8 (madu sepanjang musim)

Nikmatilah masa-masa awal menikah, supaya bisa dikenang saat nanti anak-anak mulai hadir dan tumbuh di tengah-tengah kita... Demikianlah salah satu nasihat yang seringkali didengar perempuan yang baru menikah belum genap tiga purnama itu. Saat ia bercerita tentang bagaimana pengalaman barunya menikah. Mata yang berbinar-binar serta pipi yang bersemu merah seringkali menjadi bahan godaan bagi mba-mbanya yang memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam berumah tangga. Ceritanya itupun kadang mengingatkan lagi senior-seniornya. Mereka pun bisa mengenang banyak hal dari cerita-cerita pasangan muda. Namun tak sedikit pula ada komentar yang mengingatkan perempuan itu untuk bersiap siaga menghadapi fase lain dalam pernikahannya. Iya, kalau awal-awal semuanya serba baik...nanti tuh...mmmm Ada yang bilang enaknya menikah itu hanya saat bulan madu, saat bandwith toleransi sedemikan besar. Kekurangan-kekurangan tertutupi karena kacamata cinta yang digunakan. Semua bisa dimaklumi. S

Malu

Sebuah windows YM terbuka saat aku baru saja duduk dan menarik nafas. Sepotong jeruk di tangan untuk buka awalan. Tadi waktu maghrib tiba saat aku masih di jalan. Sehingga sekotak susu kemasan menjadi ta`jil ku hari ini. setelah menyapa dan bertukar kabar... xx (5:55:38 PM): teh, ada kabar gembira nih xx (5:55:48 PM): surat ali imron dah tamat skrg xx (5:55:51 PM): alhamdulillah.... xx (5:57:10 PM): doakan selalu ya teh, agar daku senantiasa istiqomah ...... ... Aku tergugu, antara haru dan malu. Malu kepada kawan yang sudah kuaanggap seperti adikku itu dan juga malu kepadaNya. Banyak waktu yang tersia selama ini. Makasih dik... Ya Rabb...bantu aku untuk lebih dekat lagi dengan ayat-ayatMu...

Gempa

Setelah tanah ini diguncang taifu yang cukup membuat resah, gempa pun membawa kunjungan yang mengejutkan. Kematian beberapa orang, patahan, dan tergulingnya sebuah shinkansen, membawa pesan singkat: Sesungguhnya setiap yang berjiwa itu pasti mati, dan kematian itu mengintaimu setiap saat --- maafkan saya...

About Me & Tokyo [3]

MAKANAN Salah satu persoalan yang lumayan berat yang dihadapi disini adalah makanan, karena sedikitnya makanan yang bisa dimakan. Pertama adalah karena daging sembelihannya tak bisa dimakan, sehingga bila ingin makan daging kita harus beli di toko khusus yang menjual daging halal. Kedua adalah karena masakan disini hampir semuanya menggunakan sake dan mirin sebagai bumbu masakan, pemberi citarasa. Ketiga belum ada MUI yang memeriksa kehalalan suatu produk sehingga kita harus mengenali sendiri kandungan bahan makanan, sesuai dengan yang tertera pada kemasan. Selain berbicara tentang makanan segar, ini juga tentu berlaku untuk turunannya, misalnya keripik rasa daging, mie instan (yang ini sering ada daging babi atau ekstraknya malah), dsb. Di awal kedatangan, kebingungan yang terjadi adalah karena saya buta kanji, saya hanya berani membeli produk kemasan yang sudah direkomendasikan. Begitupun ketika makan di kantin, pilihannya sangat terbatas, menunggu dari orang yang

Kawan

Seperti apa Ramadhanku di Tokyo tahun ini? Alhamdulillah... Ada kawan, satu dua, yang menemaniku ruku dan sujud di malam-malam Ramadan. Sahur bersama agar tak kesepian. Di saat tempat sholat tarawih terdekat jaraknya 45 menit naik bis dan kereta. Alhamdulillah... Di radio-internet , berkumandang ceramah, tayangan sholat dan ceramah di waktu malam, pagi dan kadang sore. Mengalirkan kesejukan di hati, mengingatkan banyak hal. Alhamdulillah... Meski dalam keterbatasan, banyak hal masih memungkinkan dilakukan. Daurah Al Quran, ceramah rutin maupun tarawih, jalasah ruhiyah, buka puasa bersama, sampai itikaf. Itikaf beragam bangsa, dengan imam sholat dan penceramah berbahasa arab. --- Tiba-tiba saja ingatanku melayang ke balkon sebuah mesjid di pusat kota bandung. Kami pernah menghabiskan sehari-semalan disana, beritikaf. Itikaf spesial, karena targetnya separuh AQ akan diselesaikan. Banyak tausiyah yang mengalir, seiring dengan semakin mengenalnya satu sama lain, meski wakt

Mencintai

Terkadang, mencintai itu berarti membiarkan sebagian jiwa pergi bersamanya mencintai karena Allah itu serupa memberi atmosfir pelindung agar jiwa separuh itu tak babak belur kala terbentur-bentur --- kalau ikhlash tapi tetap sedih, bolehkah?

JagaDiri

Seperti apakah menjaga diri ala Rasulullah SAW? Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu 'Abdurrrahman Mu'adz bin Jabal r.a. dari Rasulullah saw beliau bersabda : "Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya. Dan bergaullah kamu dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang baik." (HR. Turmudzy). Dari Abu Ya'la Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda : "Orang cerdik yaitu orang yang selalu menjaga dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang kerdil yaitu orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia berangan-angan dengan berbagai anganan kepada Allah." (HR. Turmudzy). Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Termasuk kesempurnaan Islam seseorang yaitu ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya." (HR. Turmidzy). Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata

Celaka

... Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu ALLAH dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada ALLAH Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar ALLAH membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan ALLAH di bulan yang agung ini. ... teks lengkap ada di tamu

Malas

"Bagi setiap nikmat ada kunci pembukanya, dan ada kunci yang akan penutupnya. Kunci pembukanya adalah sabar, dan kunci penutupnya adalah malas" - Ali bin Abi Thalib - Malas adalah tema yang akhir-akhir ini menggayut di kepala ini. Betapa sulitnya mengusir malas dari jiwa, seolah ia sudah mendarah daging. Astaghfirullah...

Datang

dug dug bedug maghrib tamu itu datang... ia datang! ngngng... kamarku? rumahku? masih berdebu, berantakan hatiku? --- [bergegaslah! marhaban ya ramadhan... smoga rahmat dan maghfirahNya bisa kami raih, serta terbebas dari api neraka..]

Puzzle 7 [Akhir]

Suatu hari kau bertengkar dengan seseorang lalu kalian berpisah dengan hati yang sama-sama atau salah satu belum enak. Apa yang kau bayangkan bila ternyata itu adalah pembicaraan terakhir, karena salah satu dipanggilNya pulang lebih dulu? Penyesalan. Penyesalan yang tak bisa ditebus dengan apapun jua. Meski mampu menangis darah, kita tak kan pernah sanggup memutar ulang waktu yang pernah terlintas. Maka meski sesak didadamu demikian besar, tuntaskanlah sebelum berpisah. Sehingga salam perpisahan bisa diucapkan dengan lega dan ikhlas. Atau tuntaskanlah di ujung hari, lepaskan bebanmu sebelum tidur. Hingga jika nyawamu yang pergi saat kau tidur itu tak kembali, kau tak kan menyesal karena tak sempat meminta maaf. --- mengenang insiden pagi sekali lagi maaf...assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh smoga doa kali ini sampai ke langit: semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah SWT terlimpah kepadamu, selalu, selamanya

Egois

Kata orang dakwah itu mestinya dengan cinta, karena kepedulian kepada sesama. Bila kita melakukannya dengan egois, karena kepentingan diri sendiri, bisakah?

Masak

"It looks tasty, but ginger is not suit with onion" Seorang kawan asal vietnam mengomentari masakanku malam ini. Tanpa merasakan, hanya menatap dan mencium aromanya. Aku hanya manggut-manggut sambil menikmati sesuap demi sesuap beserta aroma jahe yang menyegarkan penciumanku. Benar juga...persaingan jahe dan bawang dalam aroma dan rasa sepertinya kurang sehat. Meskipun begitu, di lidahku rasanya tetap baik-baik saja, dan aku menghabiskan jatah makan malamku dengan sepenuh hati. Eksperimenku di dapur kali ini adalah soup ayam jahe. Karena hanya untuk konsumsi diri sendiri, aku mencampur-campur stok bahan makanan yang ada sesukaku saja, tanpa resep. Bila harus memasak kala tamu datang, atau untuk suatu acara khusus, dimana dengan aku diharuskan memasak, barulah aku tanya mbah google , hingga eksperimenku punya guidance yang lebih tepat. Baru setahun ini, sejak aku pertama kali menginjakkan kaki di Tokyo aku lebih berani bereksperimen dan mulai meyakini feeling sebag

Bekerja

Untuk Apa Kita Bekerja? Kau bekerja, supaya langkahmu seiring irama bumi, serta perjalanan roh jagad ini. Berpangku tangan menjadikanmu orang asing bagi musim, serta keluar dari barisan kehidupan sendiri, yang menderap perkasa, megah dalam ketaatannya menuju keabadian masa. Bila bekerja, engkau ibarat sepucuk seruling, Lewat jantungnya bisikan sang waktu menjelma lagu Siapa mau jadi ilalang dungu dan bisu pabila semesta raya melagukan gita bersama? Selama ini kaudengar orang berkata bahwa kerja adalah kutukan, dan susah payah merupakan nasib, takdir suratan. Tetapi aku berkata kepadamu bahwa bila kau bekerja, Engkau memenuhi sebagian cita-cita bumi yang tertinggi, Yang tersurat untukmu, ketika cita-cita itu terjelma Dengan selalu menyibukkan diri dalam bekerja, hakekatnya engkau mencintai kehidupan Mencintai kehidupan dengan bekerja. Adalah menyelami rahasia kehidupan yang paling dalam. [Kahlil Gibran, Sang Nabi] "Dan bekerjalah kamu, niscaya Alla

DuaEnam

Hari ini seorang perempuan menutup usia 25nya. Jarang sekali dia melewati pergantian hari kelahiran dengan mata yang membuka seperti hari ini. Barakallah ukhti... Apa yang ia punya hari ini? Keimanan yang dianugerahkan Tuhannya, meski masih tipis, adalah nikmat terbaik yang ia punya, yang tak pernah ingin ditukarnya dengan apapun jua. Smoga Sang Pemberi usia senantiasa mengkaruniakan nikmat iman dan islam dalam hatinya yang bertambah kuat dan dalam seiring dengan bertambahnya waktu. Kesempatan dan kemampuan untuk berjuang bagi diennya sampai nafasnya terhenti. Cinta yang dianugerahkan Rabbnya, yang dititipkan pada banyak mahlukNya. Setiap hari, bidadari-bidadari penolong penuh cinta dikirimNya untuk membantu menuntaskan berbagai urusan, berbagi cinta, bahu membahu dalam berkhidmat kepadaNya. Rasanya dua hal itu cukup membuat sayapnya menguat untuk terbang ke langit biru, memberi arti pada kehidupannya. Dulu ia punya banyak mimpi, yang dicatatnya dalam buku yang hampir

Puzzle 6 (pertengkaran)

Di dunia ini, salah satu yang paling mengerikan buatku adalah pertengkaran dan segala turunannya, hingga permusuhan sampai peperangan. Satu-satunya perang yang aku mau terlibat di dalamnya adalah peperangan antara hak dan batil, di barisan hak tentu (amin). Aku ingat dulu ketika aku menjadi senator dulu, aku pernah menahan tangis pada sebuah rapat, ketika ketegangan terjadi. Perdebatan yang memuncak, sampai seseorang pergi meninggalkan rapat sambil membanting pintu. Atau saat lain, saat aku berada di sebuah rumah dan mendengarkan teriakan-teriakan marah suami istri. Aku lebih suka meringkuk di sudut ruang, dan menangis diam-diam. Kenapa manusia harus marah dan saling menyakiti? Bukan karena tak boleh berbeda pendapat, bukan karena dilarang berselisih paham, tapi bagiku, pertengkaran itu senantiasa menjadikan emosi negatif sebagai panglima. Merasa diri paling benar, menyalahkan yang lain, kemudian tanpa sadar menyakiti, baik itu kata-kata ataupun fisik. Betul bahwa kemudia

Lingkaran

Aku ingin selalu mensyukuri manusia-manusia yang ditakdirkanNya untuk berada pada lingkaran dengan radius terdekat pada pusatku. Mereka yang selalu tersedia, menjadi tangan-tangan penolong kirimanNya. Subhanallah... Mungkin berlembar-lembar buku tak kan habis mencatatkan kisah tentang mereka, dan waktu yang kupunya tak kan cukup untuk menceritakannya. Namun aku berharap ingatan ini akan senantiasa ada, menjadi suluh penyemangat... Rakib akan mencatatkan kebaikan-kebaikan mereka dengan lebih baik dan rinci, dan semoga Allah merahmati mereka, senantiasa

Peri

Tiga menit menjelang hari ini usai, dan aku nyaris menutup mata. Alhamdulillah masih diingatkan untuk menuliskan barang sepatah dua patah kata. Hari ini, seseorang mengirimkan rekaman ceritan pukul 4 pagi via e-mail. Aku sendiri baru membuka komputer biasanya sekitar pukul 8 atau 9 pagi menjelang pergi kuliah. Baru dengar sebentar agak terkejut karena menemukan tokoh seorang ibu peri, beserta beo yang mendapatkan hukuman bisa menirukan suara macam-macam atas kesombongannya. Yah, batasan antara dunia fiksi, akidah dan sebagainya, menjadi pelajaran hari ini. Ada keraguan yang sempat hadir, tapi kemudian seorang kawan membantu ku mencarikan informasi tentang ini. Ada fatwa tentang ini ternyata, alhamdulillah pelajaran baru. Buatku, mengedit ulang tak jadi masalah, hanya saja si empunya cerita kemarin malam bekerja keras hingga subuh untuk merekamnnya. Memintanya untuk merevisi beberapa bagian adalah sebuah pekerjaan yang agak berat untuk hatiku. Tapi shoganai, ne...amal harus

SuratPagi

Pagi ini, saat matahari terbit, dan terdengar kicauan burung, saya membaca e-mail seorang kawan. Istrinya, yang juga kakak kelas di smu sakit keras sejak lama. Saya pikir sudah membaik, tenyata tidak. Saya benar-benar speechless... E-mailnya saya muat disini, dengan harapan, setiap orang yang datang mengunjungi blog ini dan membacanya, berkenan untuk mengangkatkan tangan dan berdoa untuk mereka. --- btw, afwan baru ini saya sempat mengirim emel... Sebagaimana biasa istri saya baru masuk lagi R.S, kali ini di RS Syamsudin S.H.. kebetulan ada ibu saya, yang menunggu jadi saya malam ini dapat meninggalkan istri sebentar dan mengirim emel ini... Sudah dua minggu terakhir ini kondisi istri saya semakin menurun... Ada kemungkinan infeksi sekunder, alias penyakit baru, tambahan dari penyakit yang sampai saat ini menggerogotinya, mungkin Typhoid mungkin yang lain... Hematologinya agak jelek Leukosit mencapai 22000 menandakian infeksi dan peradangan yang akut,

Obral

Obral-obral...obral-obral... ada obral nyawa di palestina, sale akhir tahun by israil durjana. bukan hanya dijual murah, tapi boleh gratis saja Obral-obral...obral-obral teriakan itu membahana keseluruh negeri para pemimpin dunia hanya berkonferensi, menyerukan dan mengutuk dan aku menonton serta menggerutu Tuhan, ampuni aku...

4musim

Kemarin, 3 Oktober, genaplah empat musim keberadaanku di negeri sakura. Musim panas yang lembab, kaya akan buah-buahan, dilengkapi suara jangkrik dan kecoa yang populasinya bertambah di beberapa tempat, berlalu dengan ditandainya musim hujan beserta taifun. Ya, musim panas adalah musim keempat yang kunikmati disini. Musim pertama bagiku adalah musim gugur yang sejuk, dengan pemandangan kuning kemerahan momiji. Aku ingat pemandangan di slope atau taman kampus, tempat kami-aku dan beberapa kawan indonesia yang baru datang-biasa makan siang bersama-sama. Saat itu matahari agak jarang muncul, langit tampak kebiruan. Seringkali aku mencuri-curi pandang ke arah langit, mencari matahari, berharap sinarnya akan menghangatkan diri. Setelahnya, adalah musim dingin. Udara dingin dan kering tak ramah pada kulitku yang sensitif. Bolak-balik ke dokter, minum obat, jamu kunyit, jus lidah buaya, serta mengoleskan salep dan lotion adalah menu yang kunikmati sehari-hari. Pelajaran tentang memaknai

Nama

Beberapa waktu yang lalu, seorang muslimah Jepang-anggota pengajian-memperkenalkan namanya yang baru. Semenjak memeluk Islam Desember lalu, ia memang belum berganti nama, tetap dengan nama Jepangnya. Dia menolak beberapa nama muslimah (dalam bahasa arab) yang ditawarkan imam masjid kami. Namun kini ia memiliki sebuah nama yang baik dan indah. Aku tercenung saat kemudian seorang rekan mulai memanggilnya dengan nama yang baru itu. Meski belum terbiasa, kami pun mulai mengubah panggilan kami. Memang lebih menyenangkan memiliki panggilan baru yang memiliki arti yang lebih bermakna. Ada doa pada sebuah nama, duuh indahnya... Aku jadi memikirkan namaku sendiri. Namaku tak memiliki arti yang cukup istimewa, kurasa. Meskipun aku sendiri percaya bahwa ia punya makna, setidaknya bagi kedua orang tuaku. Aku sendiri tak pernah memberi alias pada diriku. Semua e-mail, ID, dsb selalu atas namaku: rieska . Baru sejak dua tahun yang lalu kadang kugunakan nama yang lain, yaitu risvya , yang ju

Puzzle 5 (kawan)

Apakah setelah menikah kau akan kehilangan kawan-kawan yang sebelumnya bersamamu merajut waktu dan merangkai kenangan? Apakah anugrah tak terhingga atas nama ukhuwah karenaNya harus gugur karena pergantian musim? Pertanyaan itu menggayut di kepala perempuan itu sejak lama sebelum ia menikah. Ilustrasi tentang kekhawatiran itu serupa dengan tulisan patah hati ini. Seorang kawannya bahkan mengundurkan diri dari kehidupannya, mengambil jarak. Rasa kehilangan itu masih berbekas hingga sekarang. Ada pula rekan yang sudah bersiap-siap untuk mengurangi cerita-cerita yang dulu biasa dibagi, tanpa bisa ia cegah, karena ia sendiri tak tahu kehidupan macam apa yang akan ia jalani setelah menikah. Dan hari itu tibalah. Setelahnya, hari demi hari, dia menyingkapkan tabir dirinya, berusaha untuk membuat lelaki itu tahu persis perempuan seperti apakah yang kini menjadi istrinya. Dia merasa menjadi dia seperti apa adanya-jauh lebih baik-daripada suatu saat nanti dia kelelahan berpura-pura m

Jalan lain

Bila kau berjalan, untuk sebuah tujuan, lalu jalan menuju kesana tertutup, jangan bersedih. Mintalah padaNya untuk menunjuki jalan yang lain. Selama tujuanmu adalah menujuNya, Ia akan berikan jalan yang tak kan disangka-sangka, yang kemudian membuatmu tertegun, dan berguman: Ternyata sampai juga aku disini...