Skip to main content

JagaDiri

Seperti apakah menjaga diri ala Rasulullah SAW?

Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu 'Abdurrrahman
Mu'adz bin Jabal r.a. dari Rasulullah saw beliau bersabda :
"Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada.
Ikutilah perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik niscaya
perbuatan baik itu akan menghapusnya.
Dan bergaullah kamu dengan sesama manusia dengan
budi pekerti yang baik." (HR. Turmudzy).

Dari Abu Ya'la Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi SAW beliau bersabda :
"Orang cerdik yaitu orang yang selalu menjaga dirinya dan
beramal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang kerdil yaitu
orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia berangan-angan
dengan berbagai anganan kepada Allah." (HR. Turmudzy).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda :
"Termasuk kesempurnaan Islam seseorang yaitu ia meninggalkan
sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya." (HR. Turmidzy).

Dari Ibnu 'Abbas r.a. berkata : "Pada suatu hari
saya mengikuti Nabi SAW kemudian beliau bersabda :
"Wahai pemuda, sesungguhnya saya akan mengajarkan
beberapa hal kepadamu, yaitu :
Peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan memeliharamu,
Jagalah larangan Allah niscaya kamu akan medapatkan Allah
selalu berada di hadapanmu.
Apabila kamu meminta mintalah kepada Allah.
Apabila kamu mohon pertolongan maka
mohon pertolonganlah kepada Allah.
Ketahuilah olehmu, seandainya ummat manusia berkumpul
dan sepakat untuk memberikan suatu pertolongan kepadamu niscaya
mereka tidak dapat memberikan pertolongan kepadamu
kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah atas kamu.
Dan seandainya mereka berkumpul dan sepakat untuk mencelakakan kamu niscaya mereka tidak akan mencelakakan kamu sedikit pun juga kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah atas kamu.
Pena telah terangkat dan tulisan-tulisan pada buku catatan
telah kering." (HR. Turmudzy).

Dari Anas r.a. berkata : "Sesungguhnya kamu sekalian sekarang
melakukan perbuatan-perbuatan yang kamu anggap sangat enteng
padahal pada masa Rasulullah SAw perbuatan-perbuatan semacam itu
kami anggap termasuk hal-hal yang merusak agama." (HR. Bukhari).

[Hadits2 dari buku Kumpulan Hadits Riyadush Sholihin,
Tentang Menjaga Diri]
diketik ulang oleh mba nesia

Comments

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Gaya-gaya di bulan Oktober dan November 2006

Ini sebagian gaya-gaya neng qonitat yang sempet terjepret keetai/hp bunda. Setiap kali dijepret otomatis senyumnya mengembang. Imut, bikin gemesss.

Dua Anugrah

Sabtu itu 30 Mei-seperti kebanyakan sabtu-sabtu yang lain-saya menghabiskan waktu hampir seharian di masjid. Bertemu dengan saudari-saudari untuk rapat koordinasi kegiatan masjid, belajar Islam, bercengkrama, dan makan bersama. Tak disangka, saya bertemu kembali dengan sepasang kakak-beradik dari Iraq. Pertemuan kedua setelah pertemuan pertama dalam suasana duka, saat suami sang kakak meninggal lalu dimandikan dan disholatkan di masjid ini. Kalau tak salah bulan Maret 2009 yang lalu. Subhanallah...ternyata mereka berdua diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar gembira: Undangan mengunjungi rumahNya yang sudah lamaaa sekali saya rindukan. Iya, setelah mengobrol kesana-kemari, saat mereka memilih-milih hijab untuk dipakai ke Tanah Suci tahun ini, saat saya meminta supaya didoakan untuk bisa pergi juga, mereka malah spontan berkata: "Come with us. We ll cover all for you..." Saya masih terbengong meski sejurus kemudian berusaha menahan tangis yang nyaris tumpah. Ya Allah...Ya R