Skip to main content

Akhirnya...

Satu setengah jam berlalu mengawali jumat ini. Alhamdulillah, pekerjaan demi pekerjaan bisa diselesaikan. Baru saja rekaman siaran hari ini ditunaikan.

Hari yang sangat padat dan melelahkan. Kuliah sejak pagi sampai petang, repoto, kuis, ijin sensei kelas, booking tiket, belanja, ngajar, packing, buat soal, dan persiapan siaran. Tak bisa dipercaya kalau semuanya berlalu juga. Sungguh-sungguh Allah lah sumber segala kebaikan, kekuatan, serta kemudahan urusan. Alhamdulillah...

Rasa lelah yang tersisa masih diselimuti kebahagian membayangkan 28 jam lagi bentangan jarak itu bisa dilipat.

Esok, eh pagi ini, pukul 6 pagi, saya harus keluar rumah. Tokyo-Paris-Casablanca akan menjadi petualangan saya kali ini. Dua benua sekaligus, bayangkan ^_^

Pamit...lima hari ke depan, insya Allah tak akan ada postingan baru disini. Smoga saat kembali nanti, banyak hikmah yang bisa dipagi.

Mohon doanya, dan maaf lahir batin...

Comments

dils said…
mau pergi ya, mbak ?
Ati2 di jalan ya, semoga selamat sampe ditujuan dan balik lagi dengan selamat.
Semoga selalu dilindungi...
Amiin.
Anonymous said…
so, berapa hari holiday? ^_^
rieska oktavia said…
Buat Dilla,
aamiin...
jazaakumullah khair

Buat Anymous,
bukan holiday, tapi ijin kabur hehe ^_^
niatnya 6 hari saja, tapi ternyata terdampar di casa sehari, di paris sehari...
dicariin deh...

Popular posts from this blog

ke odaiba

Bertiga di atas perahu Dulu...waktu kaka sedang di Maroko, saya, Ima, mamah dan keluarga kakak dari Sendai (K Zakir, K Salma, Hilyah dan Gilman) pergi ke Odaiba. Jalan-jalan terakhir Kak Salma yang akan pulang ke Makassar. Kaka 'iri berat', sehingga saya pun berjanji suatu saat akan kesana bersamanya. Alhamdulillah, di antara jadwal yang cukup padat, masih ada celah sebuah hari libur tanpa tugas dimana kami bisa pergi kesana. Dengan tiket 900 yen perorang, kami bisa naik Rinkai line, Yurikamome line, dan juga naik perahu sesukanya. Kami memilih stasiun Oimachi yang paling dekat dari rumah. Walaupun hujan turun cukup deras, perjalanan masih bisa dinikmati dengan enak.

Berhenti Sejenak

Pagi itu kami berempat (saya dan A3-A5) menuju stasiun. Baby Anas (A5) setia duduk di strolernya. Dinginnya menggigil tapi matahari menyapa dengan hangat. Tujuan kami adalah Kabe, rumah mba Nita tuk bersilaturahim dengan sahabat Azzahra. Di tengah jalan, di area favorit anak-anak untuk berhenti, Azmi (A3) tiba-tiba bertanya, "Bunda, itu tulisannya apa?" Ia menunjuk setengah bola yang biasanya mereka duduk bermain di atasnya.  Setiap melewati area ini memang mereka hampir selalu berhenti untuk bermain. Tapi pagi ini (seperti biasa) kami sedang mengejar waktu. Jadi saya menjawab sekenanya, "Engga tahu. Ayo kereta menunggu!" "Karena jauh ga keliatan? Ayo kesana!" Ah...  "Seperti ini tulisannya. Apa bacanya bunda? Tapi ini kanji bunda ga ngerti ya?" Akhirnya saya (seperti biasa, harus) mengalah. Berjongkok mengamati tulisan. Ternyata.... Tulisannya adalah "Saturn" lengkap dengan kanji di bawahnya dan angka2.... Saya lalu melihat ke sekelili...

Puzzle 46 (Terkurung di rumah)

Puzzle 46 (Terkurung di rumah) Puzzle terakhir ditulis 28 Desember 2009. Seperti apa kepingan yang ada 10 tahun kemudian? Dengan covid-19 yang sedang mewabah di seluruh dunia. perempuan itu bekerja dari rumah. Sewaktu-waktu lelaki itu juga di rumah. Serasa liburan tapi banyak kerjaan. Mereka berbagi tugas. Siapa yang belanja siapa yang masak. Siapa yang beres-beres siapa yang menemani anak belajar. Ada banyak istri stress karena suaminya di rumah. Repot katanya. Tapi perempuan itu bahagia. Ada hari-hari dimana ia bisa puas memandang suaminya sepanjang hari. Alhamdulillah. Pekerjaan lebih ringan, hati juga lebih lapang. Ada banyak target yang bisa dikejar, alhamdulillah